Chapter 1

19 9 2
                                    

Hay semuanya....

Happy reading 🌠

**
Seorang gadis berjalan lesu menuju rumah nya, dia menatap sendu halaman rumahnya yang terasa sepi dan gelap. Harum bunga melati masih tercium, bendera berwarna kuning juga masih terpasang di pagar rumah nya. gadis itu menangis dia berlari memasuki rumah dan langsung menuju ke kamar nya

"Hiks bunda...ke-kenapa tinggalin Lisha sendirian" gadis itu terus saja terisak-isak. Lalu selanjutnya dia mengangkat kepalanya. Gadis itu teringat akan pesan bunda nya

'lisha anak bunda....k-kalo misalnya bunda udah enggak ada, kamu cari buku catatan bunda ya nak. Ada rahasia yang harus kamu tau' kira kira begitulah pesan bundanya

Dengan cepat Lisha mencari buku itu. Mengobrak abrik kamar bunda nya dan yah dia menemukannya. Lisha kembali kekamar nya sambil membawa buku itu, dia mulai membaca satu persatu lembaran kertas yang sudah berubah warna karena terlalu lama. Detik itu juga jantungnya berdetak kencang kala diri nya membaca dua nama yang tidak asing. Arsha dan Arvel 

**

Lisha ah tidak lebih tepat nya Arlisha Ananda, gadis cantik berusia 16tahun. Dia itu unik. Kalo kata tetangga Arlisha itu seperti hadiah, yang membuat siapapun penasaran akan sosok nya. Arlisha tinggal berdua dengan bunda nya sejak kecil, jika Arlisha bertanya dimana ayahnya maka bundanya akan menjawab 'sedang istirahat'.

Pagi ini Arlisha sedang menyapu halaman rumahnya, entah kenapa sejak subuh tadi perasaan Arlisha tidak karu karuan. Dia sedang deg degan.

"Kenapa si ya Allah, kok Lisha deg degan terus dari tadi. Apa jangan jangan ada orang yang lagi mikirin Lisha kali ya" gumam gadis itu

Arlisha terus saja mondar-mandir di depan pagar, dia tampak linglung.

"Woy Lisha!" Suara itu berhasil mengejutkan Lisha.

"APAAN SIH! NGANGETIN TAU NGGK" balas Arlisha berteriak

"Selo aja dong cantik, itu mulut apa toa cempreng amat" ucap bocah lelaki seumuran Arlisha.

Laki laki itu Darwim, tetangga sekaligus sahabat Arlisha sejak kecil. Tidak hanya Darwin, Arlisha juga punya 2 sahabat lagi. Tya dan Ditto namanya, mereka berdua juga tetangga Arlisha

"Nggak jelas" ucap Arlisha dingin

"Kok gue menggigil ya Lis, apa jangan jangan gue menggigil karna sikap cuek Lo" ucap Darwin tidak masuk akal

"Garing garing" celetuk Tya yang baru saja tiba, ditemani oleh Ditto disampingnya

"Seterah gua lah" ketus Darwin

Tya memilih mengabaikan sahabat nya itu, dia menatap sendu Arlisha.
"Sha sini" suruh Tya pada Arlisha

Arlisha menurut. Kini keempat remaja itu tengah duduk di teras rumah Arlisha, sambil menikmati udara sejuk

"Kamu udah nggak apa apa kan sha?" Tanya Tya membuka suara

Arlisha hanya mengangguk membuat Tya menghela nafas panjang

"Kamu nggak sendirian sha, masih ada aku, Darwin dan Ditto. Kita kan sahabat" ujar Tya merangkul pundak Darwin

Arlisha tersenyum lebar dirinya sangat beruntung bisa memiliki sahabat seperti mereka. Arlisha merentangkan kedua tangannya. Mengerti akan maksud Arlisha ketiga sahabat Arlisha langsung memeluk tubuh Arlisha erat.

Disisi lain ada dua remaja beda kelamin sedang mengumpat sebal, bagaimana tidak kesal ini kan hari Minggu kenapa coba mereka berdua harus dibangunin pagi pagi banget

"Ck..disuruh ngapain sii" gerutu seorang gadis yang tengah berdiri didepan mobil

"Mana gue tau" jawab seorang lelaki disamping gadis tadi

Keduanya sama sama menghela nafas kasar setelah melihat seorang pria paruh baya keluar dari rumah besar nan megah itu. Melihat kedua cucu nya  cemberut membuat Garta terkekeh kecil

"Ayo dong jangn cemberut kaya gitu" ucap Garta pada kedua cucunya

Bukan nya menyahut kedua remaja itu malah semakin kesal, mereka kesal dengan kakek nya ini

"Padahal Gio sama Rumi ikut" ujar Garta berhasil mengejutkan kedua remaja itu

"YANG BENER?" Ucap keduanya barengan

"Iya Arsha, Arvel"

Arsha Amanda Dirgarta dan Arvel Alindo Dirgarta adalah saudara kembar, memiliki sifat yang hampir serupa membuat siapa saja akan dibuat gemas dengan tingkah keduanya

"Emang nya kita mau kemana si kek" tanya Arvel pada Garta

"Jemput kembaran kalian" jawab Garta santai

"KEMBARAN!!?" 

**
Setelah kejadian dimana sikembar berteriak keras. Kini semuanya sedang berada didalam mobil, mereka akan mengunjungi kota Bogor untuk menjemput anggota keluarga mereka

"Siapa namanya?" Tanya Arvel dingin

"Arlisha" jawab Garta tak kalah dingin

Keduanya saling bertatapan sinis, seakan-akan ada aliran listrik dimata mereka berdua. Rumi,Gio,dan Arsha bahkan saling lirik melirik, ada apa dengan kedua lelaki dihadapan mereka ini

"Arvel kenapa sii, kakek juga kenapa coba" ucap Arsha sedikit bingung 

"Kakek nggak kenapa-kenapa sayang, mungkin kembaran mu ini yang menyebalkan" ujar Garta melirik Arvel

"Apa pulak Arvel yang disalahin, Arvel itu sebel sama kakek" kata Arvel sedikit ngegas

Garta langsung mengerutkan keningnya heran, apa salahnya?
"Kok jadi kakek?"

"Ya iyalah. Kenapa coba kakek ngerahasiain tentang si Arlisha itu dan kenapa juga dia harus pisah sama kita kita" ucap Arvel

Garta menghela nafas panjangnya. Bagaimana dirinya menjelaskan semuanya pada cucunya itu. Akhirnya dirinya memilih diam dan fokus pada jalanan

Sudah hampir 3jam akhirnya Garta dan para cucunya sudah sampai di Bogor, mereka memutuskan untuk langsung kerumah Arlisha dan beristirahat di sana. Sedari tadi Arsha tampak salah tingkah membuat Rumi yang berada disampingnya merasa heran

"Kenapa si ars, kok nggak bisa diem" tanya Rumi

"Gue deg degan rum, ga tau kenapa rasanya kita kaya mau jemput artis" ujar Arsha garuk garuk kepala  membuat Rumi terkekeh geli

"Aku udah pernah ketemu dia ars menurut aku dia itu baik dan kalem, nggak kaya kalian berdua" ujar Rumi menunjuk Arvel yang tengah tertidur

"Lah kapan ketemunya kok nggak ngajak Arsha sii!" Sebal Arsha mengerucutkan bibirnya

Plak

Gio langsung menabok bibir Arsha yang monyong monyong itu membuat sang empu meringis kesakitan

"Bibir seksi gue kenapa Lo tabok si bang" ucap Arsha menggeplak bahu Gio

"Seksi dari mana yang ada kaya mulut bebek tuh ahahahaha" ucap Gio receh

"Udah udah jangan ribut, kita udah sampai dirumahnya Arlisha nih. Vel Arvel bangun kita udah sampai" ujar Garta membuat jantung Arsha jedag jegud

BERSAMBUNG....

JANGAN LUPA BUAT VOTE DAN KOMEN YAA 😊💚

AR TRIPLETSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang