Chapter 7

7 4 0
                                    

Happy reading 🌠

**
Keempat remaja itu langsung menoleh menatap orang yang baru saja bersuara. Orang itu tersenyum lebar sambil melambaikan tangannya.

"Woyy gilak kangen banget gue sama loo" ucap orang itu memeluk Arsha

"Heh Debora! gue nggak bisa napas woyy" celetuk Arsha melepaskan pelukannya mereka

Debora Ratu Kosasie atau kerap di panggil Debora/Bora itu mengerucutkan bibirnya kesal. Dia beralih menatap Arvel yang sudah melototkan mata nya

"Arvelll" Debora mendekat pada Arvel hendak berpelukan tapi dengan kecepatan 45 Arvel langsung berlari menuju kelas membuat Debora lagi lagi merasa kesal 

"Gue duluan" ucap Arlis dengan wajah datarnya. Melihat itu membuat Arsha bingung.

"Loh ituuu-" Debora mengantung ucapan nya, dia melirik Arsha "dia kembaran Lo juga ars?" Lanjut Debora dibalas anggukan kepala oleh Arsha

"Na ayok kekelas" ajak Arsha menarik tangan Asuna dan meninggalkan Debora seorang diri

Dalam sekejap raut wajah Debora berubah drastis. Dia menunjukan wajah datar dan aura yang berbeda membuat sebagian siswi yang hendak menyapa nya langsung kicep

"Tenang Debora, gue akan bales semuanya. Lo baik baik disana" ucap Debora tersenyum miring

Disisi lain Arlis sedang berjalan di koridor sekolah dengan wajah cerah bersinar, sesekali dia menyapa para siswa dan siswi dan dibalas oleh mereka semua. Sangking asiknya menyapa dirinya tanpa sengaja menabrak seseorang sampai terjengkang.

"Pantat gue" ringis Arlis pelan. Dia mendongak menatap orang yang baru saja dia tabrak, seketika Arlis langsung melotot, dengan cepat dirinya berdiri lalu berdehem menghilangkan rasa malu  yang luar biasa

"Kenapa Lo?" Tanya Rega. Yah orang yang ditabrak oleh Arlis adalah Rega  si kulkas berjalan kalo kata Elvan

"Jatoh gue...lagian ngapain sih Lo berdiri disitu, kan jadi nabrak" ucap Arlis menyalahkan Rega

Sontak Rega langsung memutar bola matanya malas, gadis aneh pikirnya

"Oh" sahut Rega berjalan meninggalkan Arlis yang melongo. Cuman oh?

"Dasar tembok" gerutu Arlis berjalan sambil mancak mancak

**
"Oke baiklah, sekarang kalian bisa istirahat. Sampai ketemu Minggu depan"

Sorak sorak gembira terdengar ramai saat seorang guru pergi dari kelas bertepatan dengan bunyi bel istirahat

"Kuy kantin" ajak Rayen mengandeng tangan Arlis (modus Lo Bambang)

"Heh tangan nya anjirr, lepasin" sontak Arvel menampar tangan Rayen

Rayen mengelus ngelus tangannya yang ditampar tadi, dia melirik Arvel dengan sinis dan dibalas dengan tatapan tak kalah sinis dari Arvel 

"Nggak usah tatap tatapan kek gitu, nanti suka bukan tanggung jawab gue ya" celetuk Arlis berlari keluar kelas sambil tertawa ngakak

Arvel langsung merinding mendengar ucapan Arlis, "NAJIS!" Ucap Arvel menyusul Arlis dengan berlari juga 

"Gue juga najis bangsat!" Teriak Rayen dan langsung dihadiahi oleh tabokan dari Elvan 

"Udah udah ayok ke kantin" ajak Elvan menggeret tangan Rayen dan Rega

Arlis berjalan santai menuju kelas Arsha ditemani oleh Arvel yang baru saja datang.

"Duh deg degan gue" gumam Arvel

"Deg degan kenapa?" Tanya Arlis yang ternyata mendengar gumaman Arvel 

"Mau ketemu sama bidadari" jawab Arvel membuat Arlis tertawa gemas, dia mengacak rambut hitam Arvel dengan kasar. "Lo suka sama Asuna ya?" Tanya Arlis diangguki Arvel yang tengah tersenyum lebar

"Ngapa Lo senyum senyum kek gitu?" Celetuk Arsha. Dia dan Asuna baru saja keluar dari kelas dan menemukan  Arvel yang tengah tersenyum lebar  

"Lagi kasmaran dia hahahah" ledek Arlis dengan wajah super menyebalkan

"Syyuttt rahasia planet" kata Arvel berlari menuju kantin.

**
Jangan lupa vote dan komen 😊

AR TRIPLETSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang