⚠️⚠️⚠️
Tolong bijak saat membaca
Jangan sangkut pautkan tokoh disini dengan dunia nyata
⚠️Ini hanya fiksi⚠️
•
••
•••
❤️❤️❤️
•
••
Kalau lupa baca chapter sebelumnya yaa, sorry lama update nya
❤️Enjoy❤️
••
•"Tidak perlu tergesa, pikirkan dulu dengan matang. Masalah ini tidak sepele, ini menyangkut perusahaan keluargamu, aku bisa menunggu toh kita bisa membuat kesepakatan setelah ini" lanjut Jaemin
"Aku tidak bisa menjamin kehidupanmu setelah ini" Jawab Jeno
"Hahaha jangan khawatir, aku seperti ini karena tak mau orang tuaku kecewa. Aku tau betapa beratnya beban orang orang untuk mempertahankan bisnisnya"
Ucapan gadis yang ada dihadapannya cukup membuat batinya merasa lega, entah karena apa yang jelas Jeno merasa masih bisa membatalkan perjodohan ini.
"Jangan terlalu terbebani dengan perjodohan ini, aku juga masih ingin bersenang senang. Atau kau sudah memiliki kekasih? Kau bisa berdiskusi dulu dengan kekasihmu" ucapan Jaemin mampu membuat Jeno merasa tersinggung dengan ucapan gadis itu.
"Tapi saya tidak memiliki kekasih"
"Aroma tubuhmu seperti selesai menyelami lautan keringat diatas ranjang tuan" setelah mengucapkan hal itu, Jaemin memutuskan untuk meninggalkan Jeno yang sibuk menciumi tubuhnya untuk meneliti apakah aroma sperma masih menempel pada tubuhnya.
"Waah, Rubah kecil itu memang sangat patut diapresiasi" entah mengapa pikiran Jeno tertuju pada jalang langganannya.
•❤️•
Setelah pertemuan keluarga yang cukup menjengkelkan bagi Jeno, akhirnya ia bisa merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk miliknya. Pikirannya melayang entah kemana, ia tidak menyangka jika dirinya yang akan ditumbalkan dalam bisnis yang berkedok pernikahan dengan orang tuanya.
Sebenarnya Jeno cukup berperan penting dalam perusahan yang dipimpin oleh ayahnya, namun sayang perannya tidak terlalu berpengaruh kala perusahaan milik keluarga dalam ambang kebangkrutan.
"Aku tak menyangka jika perjodohan seperti ini akan berlaku pada diriku"
Pikiran Jeno benar benar kalut, jiwanya yang bebas membuat pria itu tak ingin tergesa memiliki ikatan dengan seorang wanita namun ia sendiri jelas jelas tahu keadaan perusaan milik keluarganya akan runtuh jika ia menolak perjodohan ini.
"AAKKHH" teriak Jeno sambil mengusap kasar rambutnya.
Tok tok tok
Tak ada jawaban dari sang pemilik kamar.
"Jeno ini eomma" ucap Doyoung sadar akan diam sang anak adalah pertanyaan siapa yang ada dibalik pintu.
Pria tampan yang terlihat berantakan itu dengan lesu membukakan pintu untuk sang ibu. Doyoung memandang wajah anaknya yang terlihat lelah, kantung mata yang dalam dan tatanan rambut yang berantakan menandakan jika pikiran anaknya sedang kalut.
"Eomma boleh masuk?"
Jeno hanya mengangguk tanda mempersilahkan sang ibu untuk masuk kedalam kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana || Renjun GS
Fanfictiongadis belia yang hanya tau cara menyambung hidup, tanpa tau silsilah keluarganya~ "Jen, apa kau bersedia sehidup semati denganku?" "aku tidak menyangka hidupku akan sesempurna ini" "Bahkan aku tak meminta untuk dilahirkan"