PROLOG

8.1K 427 36
                                    

Di sebuah sekolah SMA Negeri Adibrata, tepat nya di jam istirahat. Ada tujuh remaja laki-laki yang sedang di sidang di tengah lapangan oleh sang guru BK tercinta.

Seo Johnny, pria dewasa dengan badan yang tinggi menjulang. Dia selaku guru BK yang menangani beberapa siswa yang selalu sama itu sudah lelah. Karena yang berulah, pasti tidak akan berubah. Mereka adalah Jeno, Renjun, Yangyang, Eric dan Hyunjin. Para langganan ruang BK.

Soobin dan Bomin selaku anggota OSIS yang menemani pak Johnny sama pusing nya.

"Oke, Jeno dan Hyunjin lagi. Kali ini apa alasan nya? Ini sudah kesekian kali nya bapak negur kalian yang selalu terlibat perkelahian." pak Johnny membuka suara.

Kedua orang yang namanya di sebut masih saling melempar tatapan tajam. Bahkan tak memperdulikan wajah mereka yang sudah babak belur satu sama lain.

"Jeno duluan pak." ucap Hyunjin kemudian.

"Kok gue?! Lu kalo ga ngebully si Sungchan, gue gaakan bogem lu!"

"Gue ga ngebully! Gue cuma becanda doang tolol, lo nya aja yang baperan! Padahal si Sungchan nya gapapa." Jeno bahkan sudah di tahan Yangyang agar tak kembali menonjok Hyunjin.

"Di depan kalian ada guru!" kesal pak Johnny.

"Ya si Jeno nya pak fitnah!"

"Becandaan lo ga lucu tolol!"

"BERISIK BANGET SIH SETAN! GUE KAWININ JUGA YA LU BERDUA" tiba-tiba teriakan dari si pria mungil membuat mereka terperanjat kaget. Renjun, orang yang berteriak itu sudah menatap tajam kearah kedua nya.

Lalu keadaan hening seketika, hingga suara deheman pak Johnny terdengar. "Sekarang bapak mau denger alasan Renjun.  Kenapa kamu bisa di bawa kesini?"

"Ya kan lagi nagih uang kas, trus si Shuhua gamau bayar. Kepalang kesel ya gue tabok aja pala nya. Nangis deh, dan berakhir gue ada disini."

Bomin mengangguk membenarkan, sedangkan Soobin dan Eric yang tak mengetahui asal muasalnya melongo "Ya lu lagian main tangan, nangis lah anak nya" sahut Eric.

"Heh kamu juga kenapa bisa disini?" tanya pak Johnny sambil menunjuk Eric.

"Dia sama saya ga sengaja numpahin ember isi tepung ke bu Seulgi, pak." sahut Yangyang.

"Lah emang gimana cerita nya?" tanya Soobin semakin bingung.

"Kan si Jeno tuh ultah, jadi ya gue sama Yangyang mau surprise gitu pake tepung. Ya siapa sangka, bu Seulgi yang datang duluan sebelum Jeno." sahut Eric.

"Dan kalian pasti tau ending nya." timpal Yangyang.

Pak Johnny mijit pangkal hidung nya pusing, terlalu santai. Begitulah kira-kira. "Kalian, masuk ke kelas masing-masing. Pulang sekolah berkumpul lagi disini dan temui saya, kalian akan dapat hukuman nya. Kalau kabur? Kalian akan langsung di dropout dari sekolah, Mengerti?" mereka semua mengangguk "Soobin sama Bomin juga kesini, yasudah saya pamit."

"Lah pak, kita berdua kan gaada masalah?" bingung Bomin.

"Elah orang tua, malah pergi gitu aja." cibir Soobin saat pria dewasa itu sudah berjalan menjauh dari mereka.

-00line-

Beralih dengan kondisi di SMK Nusa Bangsa, beberapa dari mereka juga sama hal nya dengan para siswa di SMAN Adibrata. Ke tujuh siswa tampan itu melakukan pertarungan kecil di lapangan sekola.

Siapa lagi jika bukan para jagoan mereka. Haechan, Jaemin, Shotaro, Sanha, Sunwoo, Baejin dan Felix.

Berawal dari ketiga laki-laki dominan yang tak sengaja mengerjai Haechan dan berakhir lah adu jotos tak terhindarkan. Haechan itu pentolan nya Nusa Bangsa, udah mah emosian, tinjuan nya juga jangan di tanya lagi.

SMA X SMK < 00Line >Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang