"AKHHH OMAYGAD OMAYGAD LEHER LO KENAPA MIN?!! WEH WEH CARI P3K COYY CEPET!" Soobin berteriak histeris ketika dia mendapati Bomin yang sedang membuat mie instan di dapur.
Dirinya baru keluar kamar setelah seharian penuh, dan di sore ini dia pergi ke dapur hanya untuk mencari makanan yang bisa mengganjal perutnya. Dan di kejutkan dengan leher Bomin yang berisi beberapa memar kemerahan.
Dia dengan panik memeriksa dan memegangi nya, hingga raut wajah nya berubah seketika. "Setan, gue kira apaan!" kesalnya dengan mendegul kepala Bomin.
"Soobin nih P3K nya." pekik Shotaro menghampiri kedua nya.
Bomin yang sudah menghidangkan makanan nya pun, berusaha acuh dan fokus dengan mie nya. "Gajadi Taro" ucap Soobin, masih dengan raut wajah kesal kearah Bomin.
Shotaro yang mendengar nya langsung mencebik, dan ikut duduk dengan mereka. Dia memperhatikan Soobin yang juga sedang memperhatikan Bomin yang sibuk makan.
"Tapi bin, kok lu ga nanya kenapa sama leher gue?" Tanya Bomin.
Soobin mengangkat bahu nya acuh, hingga dia menurunkan baju kaos nya. Ada beberapa bekas kissmark di bagian pundak dan atas dada nya, sama seperti milik Bomin. "Gue juga ada, kali." jawabnya santai.
"Kok kalian merah-merah gitu? Di gigit nyamuk ya?" Tanya Shotaro dengan bingung.
Bomin menggeleng pelan merespon, mereka melupakan ada cowo sesuci dan sepolos Taro.
"Iyaa Taro, gede lagih." respon Soobin.
Si manis bergidik ngeri sembari memeluk tubuhnya sendiri. "Di kamar Taro sama Yangyang untungnya ga ada nyamuk gede. Ihh serem, ya?"
Soobin dan Bomin menahan tawa karena kepolosan Shotaro. "Jujur aja, Sanha bringas ya?" celetuk Bomin santai dengan memakan mie nya.
Pria gigi kelinci itu menggeleng "Lo harus liat dada dan leher nya Sanha, baru bisa komen siapa yang paling bringas." jawab nya acuh.
Shotaro yang diam diantara keduanya hanya bisa mendengar kan dengan bingung "Sebenarnya kalian bahas apa sih?"
"Soobin di grepe-grepe"
Soobin sontak melotot kearah Bomin, mulut teman nya ini memang tidak bisa di jaga.
"Di grepe-grepe enak ga?"
Uhuk!
Bomin sontak tersedak makanan nya dan Soobin yang ngakak kenceng sambil tepuk tangan. "Hahaha dia nanya dong, enak apa ngga"
"Soobin jangan ketawa!" Kesal nya.
Bomin sebenarnya ingin ikut tertawa, tapi tenggorokan nya sungguh sakit luar biasa. Jadi dia harus fokus kepada tenggorokan nya terlebih dahulu.
Tok Tok Tok
"Biar Taro aja yang buka" kesal Taro karna terus di tertawa kan Soobin.
Hingga Soobin di tepuk oleh Bomin, raut wajah nya memerah. Mungkin karna efek tersedak, dan wajah nya sangat serius.
"Baejin tau gue bin."
Soobin langsung serius, dia menatap Bomin dengan seksama "Dia udah beneran inget lo sekarang?"
[00line]
Sesuai dengan keinginan nya, Shotaro membuka kan pintu yang terus di ketuk dari luar. Tanpa ragu, dia membuka kan pintu. Muncul lah empat orang bersenjata menodong pistol kearah Shotaro.
Pria itu sontak membeku. Ke empat orang yang bertubuh tinggi itu mengelilingi nya dengan pistol yang masih setia di tempat.
"INJUN TOLONG TARO!"