Hening, setelah Jaemin mengatakan itu suasana di halaman belakang sama sekali tak ada suara sedikitpun. Hanya helaan nafas yang terdengar dari kedua Adam tersebut.
"Jevan."
"Oh iya deng,"
Jeno terkekeh, dia mengusap keringat nya lalu menatap kearah Jaemin. "Kenapa lo bisa tau itu gue?"
"Gue liat punggung lo," Jeno mengernyit meminta penjelasan "Semalam Haechan histeris gara-gara di peluk lo dalam keadaan lu telanjang atas. Dan gue ga sengaja liat itu."
Si tampan berkulit pucat itu tersenyum kemudian mengangguk-ngangguk paham. "Mau sehebat apapun gue nutupin soal ini ke temen-temen gue, cuma lu yang tau sebab akibatnya."
"Lu gapapa?"
"Gue gapapa, setelah keluar dari rumah si bajingan itu gue di diadopsi sama pasusu. Dan ya gue tinggal bareng mereka sampe sekarang."
"Mereka ga sama kan?"
"Mereka jauh berbeda, Na. Lu tau Sungchan kan? Dia adik gue dari orangtua angkat gue. Mama bisa hamil. Mama angkat gue itu cowo Na, Gue aja ga nyangka dia bisa hamil."
"Gue tau kalo lu juga kenal gue sama Haechan. Kenapa lu ga ngenalin diri Jevan? Gue sama sekali ga ngenali lo. Dan apa-apaan nih, lu sekarang lebih tinggi dari gue, rahang juga tajem banget kek piso abis di asah." cibir Jaemin.
"Gue nunggu sampe lo nyadar gue."
Jaemin berdecih, dia kemudian bangkit dari duduknya dengan kaki yang di hentak menjauh. Jeno kemudian mengikuti langkah Jaemin yang masuk ke rumah. Hingga dimana keduanya terhentikan oleh Haechan dan Renjun yang membawa nampan untuk dibawa ke ruang tengah.
Ini jamnya sarapan. Haechan dan Renjun sudah menyiapkan makanan, sedangkan orang yang akan mereka beri makan belum tersadarkan diri dari mimpi nya.
"Kebetulan ada kalian, ayo bantuin." Haechan langsung saja memberikan nampan tersebut kepada Jeno.
Jaemin memandang Jeno dengan wajah yang menunjukkan senyum mengejek "Ciee Jeno, uhuyy Jeno siapa pers lopemu?"
Jeno menggeleng pelan mendengar ucapan Jaemin, dia langsung saja pergi ke ruang tengah. Oh, ada beberapa orang yang sudah terbangun rupanya. Disana ada Sanha, Soobin, Eric, dan Felix. Gatau ini sisa nya pada kemana.
DUG DUG DUG
Mereka semua terlonjak terkejut. Saling pandang bingung, pintu utama yang di dobrak kuat membuat mereka menjadi diam sesaat seperti patung.
Tak lama terdengar suara langkah seseorang menuruni tangga. Ada Baejin dan Bomin disana. "Tadi suara apa?" tanya Bomin dengan suara kecil.
DUG DUG DUG
Belum saja pertanyaan Bomin terjawab, suara dari pintu kembali terdengar. Eric mengkode Jeno dengan mata nya seolah mengatakan periksa sana.
Jaemin, Renjun dan Haechan yang baru membawa makanan dari dapur langsung ikut terdiam bingung. Suasana ruang tengah sungguh senyap, bahkan sebelumnya suara YV dengan volume besar sudah di kecilkan oleh Sanha yang memegang kendali remote TV.
Jeno menyimpan terlebih dahulu nampan yang dia bawa sebelumnya. "Jinyoung, tongkat maaf" Baejin menoleh dan mendapati tongkat baseball yang berada tak jauh dari nya, dia langsung saja memberikan nya pada Jeno.
Si tampan itu langsung mendekati pintu dengan Jaemin di belakang nya. Suara dari pintu tak kunjung berhenti. Jeno mengkode Jaemin agar membuka pintu dan dia akan memukul si orang dibalik pintu itu.
Baru saja Jaemin waspada untuk membuka pintu, mereka malah mendapati dua orang yang diikat saling memunggungi. Dengan mata yang ditutup kain dengan mulut yang juga di tahan kain. "WEY SAPE NIH ANJIRR?!" pekik Jaemin.
Jeno dengan mata yang menelisik sekitar langsung mendekati kedua orang yang terikat dan melepas penutup mata salah satu nya.
"Seungmin?!" Felix yang memperhatikan kedua nya dari jauh langsung bangun dari sofa dan mendekati orang yang dia panggil sebelumnya.
Tangan kecilnya berusaha membuka tali yang mengikat kedua nya. "lu gapapa? WOY PISAU WOY CEPET!"
-00line-
Setelah sedikit adegan drama yang sangat membagongkan itu, akhirnya mereka memilih makan terlebih dahulu sebelum mengintrogasi kedua pria yang menjadi member baru mereka.
"Kenapa sih lu bisa sampe kek orang yang diculik?" tanya Felix kearah Seungmin.
"Ya kan emang di culik Felix ganteng." sahut Seungmin di sela kunyahan nya.
Hyunjin menelisik keduanya dengan mulut menggembung lucu. "Kertas apaan nih?" Tiba-tiba Hyunjin yang tak sengaja melihat secarik kertas di Hoodie Seungmin itu langsung menariknya, bahkan Seungmin tak ingat jika dia punya kertas tersebut.
"Ini kayaknya dari Pak Johnny." ucap Hyunjin, karena telah membaca surat sebelumnya. Membuat Hyunjin sedikit mengingat tulisan tangan Pak Johnny. "Biar gue bacain." dia langsung saja membacakan isinya.
Halo, kalian apakabar?
Baik-baik saja kan?
Mereka saya bawa untuk tinggal bersama kalian, berikan kedua orang baru itu kamar yang dekat dengan ruang tv. Bersihkan terlebih dahulu, disana tidak kami bersihkan.
Seungmin melakukan tindakan tak terpuji atas otak Han, mereka juga harus sama di hukum nya. Tolong untuk kedua osis yang ada disana, bantu benerin ahlak anak-anak ya.
TERTANDA
SEO JOHNNY
"Bapak lo tuh Chan." cibir Jaemin.
Haechan yang sedang asik dengan TV meroling mata malas. Mau bagaimana lagi, Seo Johnny memang benar-benar ayahnya.
"Tapi, gimana bisa kalian disini? Kalian berulah apa sampai dikirim kesini?" Soobin bertanya beruntun dengan ocehan khas nya.
"Bukannya lu bilang 'lagi mau tobat' buat jadi nakal ya? Kok berulah lagi?" tanya Jaemin pada Han.
Camilan kripik pisang sudah dia kuasai sepenuhnya, tentu saja untuk menikmati acara introgasi si member baru.
"Yaudah, mau diceritain ga? Kalo mau, jangan pada nanya mulu!"
Say hi to Han & Seungmin
*******
Gio lagi nonton series KP, ada dari kalian yang nonton juga? Itu serius alur cerita nya seru banget😭
Ya walaupun rada kaget, karna MC nya terlalu brutal😭🙏
#menunggu kp eps 10
#menunggu scene kolam renang