sixteen

4.1K 502 14
                                    

❗warning typo❗

.

...

Angin malam sangat lah sejuk namun bisa membuat seseorang sakit bila terlalu lama menikmati angin malam,seperti malam ini seorang lelaki yg sedang memandang bulan dari ruangan kerjanya jam menunjukkan angka dua dini hari tapi ia masih setia membuka jendela dari ruangan nya dan memandang bulan lekat.

Saat sedang asik dengan acara mari melihat bulannya ia terganggu dengan ketukan pintu diruang kerjanya.

Tok...tok...tok

"Oppa kau didalam?aku tak bisa jika tak tidur bersamamu"yeah kita tau siapa yg rela datang ke kantor nya untuk menjemput 'suaminya'yg tak pulang

"Ya,masuk"

Mendapatkan respon dari renjun hana pun masuk pakaian nya errr berantakan dan rambutnya acak acakan,renjun tau apa yg baru hana lakukan dengan hanya melihat nya.

"Hehe oppa aku terbangun karna aku tak melihat kau disamping ku,kenapa tidak pulang?" hana menghampiri renjun

"Aku hanya ingin sendiri" Jawab nya

"Daripada kau begini bagaimana kalau kita bercinta disini pasti menyenangkan" Bisik hana disamping telinga renjun

Melihat renjun yg diam saja ia mulai naik kepangkuan renjun dan mencium ganas bibir suaminya sekali kali ia menggesek kan kemaluannya ke punya renjun.

Namun saat hana ingin membuka kancing pakaian renjun ia didorong oleh renjun

"Aw kau ini apa apaan oppa sakit tau!!" ia mengerucut kan bibirnya kesal

"Aku sedang tidak ingin melakukan itu,sebaiknya kau pulang saja aku akan menginap disini"renjun berusaha untuk mengeluarkan hana dari sini karena sungguh hana mengganggu malam tenang nya

"Tidak!!aku tak akan pulang jika oppa tak pulang titik!!" Hana melipat tanggan nya didepan dada

"HANA,mengertilah aku sedang ingin sendiri!!" Bentak nya

Hana mendengar bertahan dari renjun seketika menciut tapi ia juga kesal kemudian ia berlari meninggalkan renjun

"Oppa jahat!!"itulah kata² sebelum hana pergi dari ruangan renjun

"haishh kepala ku bertambah pusing jika begini terus" gumam renjun sambil memegang kepala nya

ia kemudian memilih untuk mengonsumsi obat pemenangnya dan pergi tidur di kamar samping ruangan nya

....

sekarang kita beralih ke jaemin yg sedang panik mendapati bahwa soobin sedang demam ia tak tau padahal tadi soobin tidak papa.bayi itu terus menangis dan menggeliat tak nyaman

jaemin bingung ingin membawa soobin kerumah sakit tapi pasti bus tak ada yg beroprasi selarut ini,ia masih berusaha dengan mengompres soobin dengan air hangat dan memberinya susu agar tangis nya mereda

"sayang jangan seperti ini papa khawatir" jaemin mengusap dahi soobin yg panas

"Bagaimana ini?renjun hyung tak ada di rumah"jaemin mulai sangat panik ketika soobin muntah ia takut anak nya kenapa²

"sabar ya nak papa coba hubungi daddy mu" Ia mengambil handphone nya dan menekan nomor renjun berkali-kali tapi tak diangkat

"Ayolah hyung..."

setelah lama ia menghubungi renjun akhirnya dibalas juga

"ada apa?!kau mengganggu tidur ku"

"hyung kumohon pulang soobin dia demam a-aku tak tau harus bagaimana daritadi ia menangis"

"merepotkan,sebentar aku akan sampai disana 20 menit lagi"

"terima-"

belum sempat jaemin menyelesaikan kata² nya telepon nya sudah dimatikan terlebih dahulu

"Soobin ayo siap² daddy akan mengantarkan kita" ia menggendong soobin yg masih setia menangis dan membersihkan badan nya yg terkena muntahan soobin sendiri

memakaikan pakaian hangat ke soobin ia tak peduli pakaiannya yg penting soobin mendapatkan perawatan

Setelah menunggu agak lama suara klakson datang dari luar jaemin dengan sigap membawa soobin dan pergi ke rumah sakit bersama renjun

"Maaf hyung jika merepotkan mu" Ia agak tak enak dengan suaminya karna melihat mata suaminya yg merah karna mengantuk

"ya,bisakah kau membuat nya berhenti menangis kuping ku sakit"

Jaemin dengan susah payah menenangkan soobin yg sepertinya sangat merasakan tidak enak diseluruh badannya

....

mereka pun sampai di rumah sakit soobin sedang diperiksa didalam jaemin berdoa semoga anak nya baik² saja sementara renjun hanya terdiam sambil memandang jaemin

tak lama kemudian dokter keluar dari ruangan tersebut jaemin dengan cepat menghampiri nya

"Dok bagaimana dengan anak saya?"tanya jaemin khawatir

"sepertinya bayi mu tuan na harus dirawat inap disini beberapa hari,karna sepertinya ia terkena demam berdarah terus awasi bayi anda jika ingin dibawa kemana² demam berdarah bisa saja merenggut nyawa bayi anda,pasien akan dipindahkan ke ruang inap permisi" Jelas dokter tersebut panjang lebar

Jaemin terkejut kemudian ia masuk ke ruangan tersebut dan memeluk anaknya sambil menangis

"hikss maaf kan papa,papa lalai menjaga mu sampai kau terkena demam berdarah hikss" Jaemin mendekap soobin yg sedang tertidur

"Maaf tuan kami akan membawa bayi ini ke ruang rawat inap" Ucap Suster dibelakang jaemin

jaemin dan renjun mengikuti suster yg mendorong brankar kecil yg di tiduri soobin ke arah ruang rawat inap

"bawa saja anak itu ke ruang VIP" renjun berbicara ke suster tersebut yg dibalas anggukan

"hyung aku tak mempunyai uang cukup untuk ruang VIP"jaemin berbisik pada renjun

"Kau diam saja" Balas renjun

setelah semua selesai jaemin mendekati soobin bayi itu diberi infus ditangan nya ia meringis sendiri tak tega melihat soobin yg diinfus seperti itu

"jika kau memandangi nya terus kau akan semakin tak tega melihat nya,kemari" Renjun mengisyaratkan untuk jaemin menghampiri nya

"duduklah"

Jaemin memposisikan duduk disofa panjang ruangan tersebut lalu tanpa aba² renjun menidurkan kepala nya di paha jaemin

"Biarkan seperti ini dulu aku mengantuk"ucap renjun sambil memandang manik rusa jaemin

"baiklah tidur lah hyung"sungguh sekarang muka jaemin sudah seperti kepiting rebus setelah sekian lama ia tak pernah melakukan hal seperti ini

"Jika kau pegal tinggal bangunkan aku" Renjun memposisikan wajahnya diperut jaemin mencari kenyamanan disana lalu menutup mata nya

tak lama setelah itu jaemin pun tertidur juga karna ia juga mengantuk,ia tidur dengan kepala disenderkan di tembok belakang nya

Tbc

Hai maaf ya baru update hehe

married a criminal ||RENMIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang