57

406 44 15
                                    

"Yeji"

Yeji menoleh merasa seseorang memanggil namanya.

"Belum keluar?"

Yeji menggelengkan kepalanya lemah. Ia menatap pintu kamar Minju yang masih tertutup rapat.

"Jen"

Gadis itu langsung menghamburkan pelukannya ke tubuh Jeno.

"Jen,bawa Yeji pulang biar istirahat kasian udah disini dari kemaren" ucap Jaemin.

"Ryujin, Shuhua kalian juga mending pulang dulu istirahat"

"Nggak kak,gue mau nunggu Minju" tolak Ryujin.

"Iya,gue mau ketemu Minju" tambah Shuhua.

"Gapapa,biar gua aja yang jagain. Nanti gua kabarin keadaan Minju"

Ryujin dan Shuhua saling berpandangan lalu mengangguk.

"Yaudah kita balik duluan ya kak" pamit Ryujin diangguki Jaemin.

"Jaem,gua nganter mereka dulu" Renjun menepuk bahu Jaemin.

"Iya,gausah ngebut"

Renjun mengangguk.

Mereka pun langsung turun pergi dari kediaman rumah Minju menyisakan Jaemin dan Haechan.

Mereka baru aja pulang dari pemakaman Irene. Kecuali Minju dan temen temennya yang ga ikut karena nemenin Minju dari semalam.

Setelah Minju bertemu dengan Irene, dia langsung menangis histeris dan mengunci dirinya dikamar.

Bahkan,panggilan dari Jaemin,Yoona,dan teman temannya juga tidak dipedulikan oleh Minju.

Suho juga terlihat sangat terpuruk, semalaman dia duduk disamping peti istrinya. Menangis tanpa henti, bahkan kehadiran para tamu saja tidak Suho tanggapi.


Tok tok tok

"Minju"

Jaemin menelan ludahnya, ia ingin nekad mendobrak pintu kamar milik Minju. Dia khawatir dan takut Minju didalam kamar melakukan hal yang tidak diinginkan.

"Minju,kakak boleh masuk?"

Hening.

Tak ada jawaban atau teriakan dari kamar Minju.

"Jaem"

Jaemin menoleh ke arah Haechan.

"Mungkin,Minju butuh waktu"

"Nggak Chan, gua khawatir dia baru siuman dari kecelakaan. Dia belum makan atau minum dari semalem. Gua takut Minju ngelakuin yang aneh aneh disana"

Haechan bisa liat kekhawatiran dari mata sembab sahabatnya. Laki laki itu terlihat sangat lelah.

"Lu juga butuh istirahat,Jaem"

Jaemin menggeleng lalu kembali mengetuk pintu kamar Minju.

"Minju"






Bugh

"Argh"

"Jaemin!"

"Nana!"

Bughh

"Mana janji kamu mau jagain anak saya?"

"Mana janji kamu mau lindungin anak saya?"

Jaemin meringis memegang perutnya yang terasa sakit dan ngilu. Tubuhnya lemas, tenaganya habis, ia sangat terkejut tanpa aba aba Suho datang dan melayangkan pukulan diwajah dan perutnya.

MY LOVELY ICE BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang