Ayah

15 2 0
                                    

Kerut kerut asa melukis harap
Pada setiap keras yang kau gulat
Kokoh bahu itu membatu
Melawan segala derita
Demi mempertahankan kami
Agar tetap suka

Tak pernah kau tunjukkan aliran air dari netra mu
Sebab hatimu telah biasa merangkul lara
Kau rela mematahkan bahu
Karena perut kami tidak mau tahu

Ayah
Kepergian mu membuat hati kami patah
Kini kau telah menyatu dengan bumi
Tapi kuatmu sudah mendarah daging pada jiwa kami
100 kali kami jatuh 1000 kali kami bangkit

Ayah terima kasih
Pergimu tidak akan pernah jauh
Karena kau masih tetap ada di detak nadi ini

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 11, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kumpulan Puisi Patah Hati (Hati Yang Patah)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang