Final Chapter 2/2🔒 ✓

1.7K 259 122
                                    

~ø☠️ø~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ø☠️ø~

Jarum jam kadang terlihat berbayang lantaran dipandangnya terlalu lama sampai kantuk mendera. Waktu sudah menunjukkan pukul 01.55 dini hari.

Menoleh kembali ke pintu, Sean tak juga melihat orang yang ditunggunya muncul. "Kenapa dia belum kembali?"

Gagang pintu bergerak ketika Sean bangkit hendak menjemput, Yibo muncul dari balik pintu dengan penampilan kotor dan beberapa luka gores diwajahnya.

"Kau baik-baik saja?" Sean menghampiri dengan cemas.

"Ada sedikit gangguan. Maaf membuatmu menunggu lama," ucap Yibo yang lantas memberi senyuman kecil. "Aku akan pergi mandi."

"Apa kau yakin kondisimu cukup baik untuk melakukannya malam ini?" Sean mengekori langkah kaki Yibo dengan perasaan meragu. "Apa kau terluka?"

"Aku baik-baik saja," sahut Yibo sambil berjalan memasuki ruang kamar. "Aku sudah memasang benangnya, kesempatan kita hanya malam ini saja sebelum matahari timbul. Bagaimana denganmu? Apa kau sudah mempersiapkan diri?"

"Aku siap kapan pun."

"Apa itu di tanganmu?" tanya Yibo selagi melongsorkan pakaian di sekujur tubuhnya.

"Pisau pemberian Luna." Sean memperlihatkan pisau kecil yang nampak sudah tumpul itu pada Yibo. "Aku rasa benda ini akan sangat membantu."

Sebelum memasuki kamar mandi, Yibo melontarkan tanya dengan wajah gugup, "Sean, apa aku boleh mengambil darahmu lagi?"

"Kenapa? Apa yang sebelumnya tidak cukup?"

"Umh, ... Ya." Tanpa menyebut tentang hilangnya kalung darah itu, Yibo merasa menutupinya adalah keputusan yang tepat untuk menghindari kemarahan Sean sampai ritual pengusiran selesai.

~×××⛓️🎭×××~

Pukul 02.15 dini hari, di dalam ruang lukisan.

Selain memasang perlindungan dengan kalung pengunci roh, Sean juga mengenakan sarung tangan untuk menghindari cedera berdarah. Tubuhnya berdiri tegap di samping Yibo berdiri, nampak siap dan siaga.

"Kita harus mengakhirinya sebelum matahari terbit." Yibo terlihat tenang meski sorot matanya terpancar tajam ke arah lukisan itu terpajang.

Berkat percobaan pertama yang mengakibatkan lukisan itu nyaris rusak dan miring, mereka meyakini eksekusi kali ini seharusnya tak akan begitu sulit. Utamanya dengan Sean Xiao yang tampil lebih berani bersama senjata rahasia yang ia dapat hari ini.

𝑻𝒉𝒆 𝑻𝒘𝒊𝒏 𝑴𝒂𝒏𝒔𝒊𝒐𝒏𝒔 [𝒀𝒊𝒛𝒉𝒂𝒏/𝑪𝒐𝒎𝒑𝒍𝒆𝒕𝒆✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang