05. B. Tumbang

3.5K 237 31
                                    

        Balapan persahabatan berakhir dijam 15.30, lebih 30 menit dari waktu yang diprediksi Hadha, namun dirinya tiba dipaling awal sesuai dugaan

Hadha melewati garis finish, berhenti sejenak untuk selebrasi, mematikan mesin, dan kaki panjangnya menahan bobot tubuhnya diatas motor, dia menerima pukulan kemenangan dari Fazar yang sama seperti dirinya, hanya menonton

Selang 1 menit yang lainnya datang menyusul, Sena tak mengenali satu persatunya, apalagi ada sekitar 50 motor trail yang baru melewatinya, memakai pakaian tertutup juga helm full face, teman teman Hadha yang Sena hapalkan warna bajunya pun jika sudah berbaur dengan yang lain, jadi tidak keliatan

Saat Hadha membuka helm nya, mengibaskan rambut tebal basahnya, Sena ingin berlari memberikan handuk kecil serta botol minum, tapi banyak alesan kenapa sejak tadi niatnya terus tertahan

Untungnya berkat dorongan Reno, Sena maju untuk menghampiri sang kekasih, orang juga tidak akan langsung menyimpulkan kalau mereka pacaran kan, toh ada juga laki laki yang berbuat manis pada temannya

Ditempat dia terpaku, Hadha menyadari kalau ada keraguan pada Sena yang ingin mendekat padanya, jadi Hadha berinisiatif mendorong motornya ketempat yang tidak begitu ramai, dan memberi Sena kode mengekor padanya

"Rame banget, kamu pasti gak nyaman" Kata Hadha , saat Sena sudah ada disamping memberikan handuk kecil tapi ditolak lebih dulu

"Aku minta air aja, mau cuci muka, panas"

"Mau aku kocorin gak sekalian.?"

Hadha tersenyum, "Boleh"

Maka, setelahnya Hadha turunkan standar motornya, dan dia bergegas berjalan kepinggir gazebo, berjongkok disana, dan meminta Sena menumpahkan air dari dalam botol mineral

"Jangan kecepetan Ay tumpahinnya" Hadha membasuh wajahnya, disamping Sena hati hati menumpahkam air untuk ditangkap Hadha dan dia basuhkan pada semua bagian wajahnya

"Jadi pengen mandi" Kini Hadha meraih handuknya, berdiri sempurna disebelah Sena, mengelap wajah basahnya

Tanpa dia sadari, Sena memperhatikannya cukup lama, Hadha kenapa bisa slalu mempesona sih, padahal cuma basuh wajah, tubuh atletisnya bikin Sena terus terusan mengagumi sosok sempurnanya

Bayangin, Hadha pake baju balap terus duduk sambil ngerokok

"Ay.."

"Hah, --eh Apa." Jawabnya gugup, takut ketauan kalau dia lagi nggk fokus buat diajak ngobrol

"Aku ikut taruhan yah.?" Ucap Hadha, mengarah kedepan sana

"Nggk ah, Langsung pulang gak bisa."

"20 juta lumayan kan, bisa disumbangin ke mana mana. Bikin nasi bungkus dijum'at berkah, atau bagi bagi pas hari minggu digereja"

"Tapi bahaya"

"Bahaya kalau gak hati hati, aku kan hati hati Ay. Boleh yah,?"

"Kalau aku bilang nggk, bakalan maksa kan.?"

Hadha tersenyum dan menggeleng "Ya udah gak boleh mah, gak akan maksa"

Ternyata perkataan Hadha barusan membuat Sena berpikir ulang, dia jadi keliatan cowo posesif, Hadha juga pasti dipandang remeh teman temannya, masa langsung mundur saat Sena melarang "Berapa kali kesempatan.?"

Hadha yang tadinya lagi liatin teman temannya turun ikut taruhan langsung berbalik lagi "cuma 3."

"Tuh kan, maksa ini mah"

Hadha Tertawa lalu mencubit pipinya "Tadinya gak mau, tapi sayang gak sih 20 juta pindah ke tangan orang lain, dan cuma dipake mabok. Mending ke aku kan."

Asmalibrasi | HyucknaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang