Chapters VI

266 37 5
                                    

Summary : Takdirmu yang membawamu beserta hatimu padaku.


Happy Reading~


.

.


Seekor rubah putih kini tengah berlari dengan cepat menembus gelapnya hutan dimalam yang dingin dengan darah sedikit mengalir di kakinya. Sedangkan dipunggungnya terlihat sesosok perempuan sedang berbaring tak sadarkan diri.

"Hime-sama, bertahanlah." Gumamnya pelan.

BLARRR...

Suara ledakkan terdengar dari kejauhan, membuat rubah itu terhenti.

Rupanya mereka benar-benar menghancurkan tempat Hime-samanya. Harus kemana mereka pergi?. Kembali artinya mereka akan bertemu dengan musuh yang sudah membuat dirinya dan Hime sama terluka. Siapa lagi kalau bukan Oni, bawahan dari dewa perang, Jun Ryu.

Dia masih begitu ingat ketika dulu, dia bertarung melawan Oni itu. Pertarungan mereka begitu sengit dan dia akui Oni itu begitu kuat dan tidak bisa diremehkan, karena tentu saja Oni itu merupakan Oni tertua dan terkuat di kalangan Oni. Hanya saja pada akhirnya dia tetap bisa mengalahkannya karena bantuan kekuatan dari Hime-samanya saat itu.

Dan sekarang Oni itu muncul kembali dihadapan mereka setelah sekian lama mereka bersembunyi. Dari mana Oni itu tahu tentang keberadaan mereka?. Dan itu berarti dewa perang pun juga tahu keberadaan mereka. Sialan, Ini tidak bisa dibiarkan.

Untuk saat ini Nogitsune harus berpikir menemukan tempat yang aman dulu untuk Hime-samanya, agar mereka tidak tertangkap oleh Oni. Sebab kekuatannya sedang melemah dan dia tidak bisa untuk berhadapan dengan Oni sekarang.

Grep...

Nogitsune merasakan sebuah tangan memegang bulu halusnya.

"Hime-sama, anda sudah sadar?." Tanya Nogitsune dengan perasaan lega.

Dia merasa tenang ketika Hime-samanya sudah sadar.

"Nogitsune..." Gumamnya pelan.

"Gomenasai Hime-sama. Saya akan menyelamatkan anda dari Oni."

"Arigatou Nogitsune." Senyum Hinata lembut.

Mendengar tuannya berterima kasih membuat Nogitsune merasa senang.

"Kita harus mencari tempat yang aman terlebih dahulu Hime-sama." Ucap Nogitsune

"Tidak Nogitsune."

Jawaban Tuannya membuat Nogitsune bingung.

"Mengapa Hime-sama, apakah kita harus kembali?."

"Tidak, kita harus pergi kearah selatan." Tunjuk Hinata kearah yang berlawanan.

Nogitsune ingin bertanya kembali tapi dia mengurungkannya. Karena dia tahu pasti ada hal penting yang dilihat oleh Hime-samanya ditempat yang ingin tuannya kunjungi.

"Hai Hime-sama. Saya mengerti."

Dengan begitu melesatlah rubah itu sesuai dengan permintaan Hime-samanya.

Nogitsune penasaran apa yang dilihat oleh tuannya saat ini. Seperti mengetahui perasaan Hime-samanya yang entah mengapa sedikit terlihat gelisah dia hanya bisa terdiam.

"Berhenti Nogitsune." Perintah majikannya.

"Wah lihat, Uchiha ini sudah terkena racun kita. Ternyata racun itu benar-benar luar biasa."

Blue MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang