Jam menunjukkan pukul 10. Terik matahari membakar kulit kepala, mekipun masih terbilang pagi tetapi para pekerja di site mengeluh akan proyek yang sudah tertunda dua hari.
Mingyu memegang draft yang dia dapatkan dari revisi di atas meja kerjanya. Dia menatap para pekerja yang berbincang, orang-orang yang sedang berbincang itu menyadari kehadiran Mingyu lalu bersikap seakan memegang tas alat mereka agar kelihatan sibuk.
Tanpa pikir panjang Mingyu menghampiri para pekerja tersebut.
"Bos, ada apa?" Tanya sekretarisnya.
"Apa yang mereka lakukan? Bukannya proyek sudah mulai berjalan?"
"Mengenai itu, mesin beratnya..."
"Ada apa dengan excavator kita?"
"Dibawa Quality Control."
"Apa??"
Tidak berselang lama, alat berat yang seharusnya dibawa para pekerja itu muncul dan memarkir di depan Mingyu dan sekretarisnya. Seorang pria yang kelihatannya tidak pernah terkena sinar matahari namun cukup kekar, dengan kaos tanpa lengan menggantung di kendaraan itu selepas duduk di kursi pengemudi excavator yang diperbincangkan. Mingyu terkesima melihat pemandangan tersebut.
"Tunjukkan padaku jalannya." Katanya.
🎳
Setelah serah terima jabatan dengan pemegang PIC bulan selanjutnya, Wonwoo membawa realisasi bulan ini dan diserahkan kepada Sejeong-admin di timnya.
"Bagaimana dengan laporan bulanannya? Mau langsung diarsipkan begitu saja?" Sapa Wonwoo kepada Sejeong yang sibuk dengan smartphone.
"Itu bisa nanti."
"Kamu pemalas ya."
"Kamu jangan kaya orang baru deh, sudah sana urus pekerjaanmu."
"Belum ada barang masuk, nganggur nih." Kata Wonwoo sembari melemparkan bokongnya di kursi kerja seberang Sejeong.
"Yasudah, bikin laporan gih."
"Masih pukul 9 loh apa nanti kata Pak Park." Kepala Bagian mereka.
Sejeong melirik ke bawah, "Itu pertanyaan atau pernyataan, kulihat kakimu nekan CPU tuh."
"Wah, bagaimana ya? Serius belum ada kerjaan." Kata Wonwoo sambil membuka excel dan mengisi laporannya.
"Hei daripada kosong kamu bantu outgoing, ada anak baru manis deh." Kata Pak Haneul, Askabag* yang kebetulan habis keliling dan baru masuk ke kantor.
*Askabag (asisten kepala bagian)
Mengenai anak baru, Wonwoo sudah dengar ada anak baru di tim outgoing dan sudah bekerja 9 bulan lamanya. Kalau tidak salah dia punya relasi di perusahaan ini dan katanya orang nomor satu. Paling-paling dia kenalan HR makanya bisa diterima perusahaan di usia semuda itu pikir Wonwoo.
Tidak setiap tahun perusahaan mengangkat karyawan meskipun ada ratusan pelamar setiap hari. Anak ini tiba-tiba datang mengenakan seragam sebagai karyawan golongan 3 dan langsung bekerja. Golongan 3. Ekslusif. Sebuah peluang langka yang terjadi dalam beberapa tahun.
Wonwoo sendiri diterima kerja 8 tahun lalu setelah lulus kuliah, saat itu memang sedang dibuka lowongan besar-besaran dan dia termasuk salah satu yang beruntung tidak terkena pengurangan sampai pada titik ini. Waktu pertama kali bekerja Wonwoo masuk dari golongan 1 dan baru berhasil masuk ke golongan 3 empat tahun kemudian.
Wonwoo pernah bertemu anak itu dan mereka berbincang cukup lama. Perawakannya kecil, kulitnya putih, matanya bulat besar dan selalu memakai eyeshadow merah, rambutnya pendek hitam dan poninya rata menutupi dahi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quality Control
General FictionKehidupan Wonwoo yang tidak ada warna mendadak nano-nano saat dia harus menggantikan seorang PIC di lapangan, karena dia bertemu Kim Mingyu, M.O. yang mencuri hatinya tepat saat pertama kali mereka bertemu. "Maksudku, kamu biasanya pacaran ga lebih...