Happy Reading!!
Sorry kalau semisalnya banyak typo, karna gua pake laptop bukan pake hp. Gua masih kaku kalau pake laptop tuh, jadi mohon dimaafkan yaaa....
*
Siang harinya
Jennie dan Lisa baru keluar dari kamar, mereka berdua menuruni tangga sambil berpegangan tangan.
Mata mereka seketika melotot saat melihat ruang tengah sangat berantakan akibat ulah Jisoo dan yang lainnya. Sedangkan Jisoo dan yang lainnya tertidur dengan nyenyak.
"Astaga!" ucap Lisa menepuk keningnya sendiri.
Ia melangkahkan kakinya mendekati Jisoo yang tidur tengkurep diatas sofa.
Ia mengguncangkan tubuh Jisoo, membuat Jisoo sedikit terusik dan menyingkirkan tangan Lisa, lalu tidur kembali.
"Bener bener ye ni anak."
Lisa melepaskan genggaman tangannya ditangan Jennie. Ia tak punya pilihan lain selain membangunkan Jisoo dengan cara kasar, dengan tak sabar nya Lisa mendorong tubuh Jisoo sampai terjatuh kebawah.
Jennie yang berada dibelakang Lisa tertawa melihat Jisoo yang kelabakan bangun denga wajah kagetnya. Saat Jisoo sepenuhnya sadar, ia mendengus kesal melihat Jeniie yang tertawa puas tanpa mau menolong nya.
"Tega lo sama gua, lis." lisa tak peduli dengan Jisoo yang memberengut kesal kepadanya. Ia berlih kepadanya Seulgi yang tertidur dilantai saling berpelukan, mungkin jika Irene melihat pacarnya berpelukan dengan Wendy ia yang akan tertawa dengan terbahak bahak. Namun sayangnya Irene pun sama tengah tertidur bersama Rose entah dimana.
"Seul, bangun." berbeda dengan Jisoo, Lisa membangunkan Seulgi dengan cara yang lembut.Untungnya Seulgi langsung bangun tidak seperti Jisoo yang malah tertidur kembali setelah menyingkirkan tangan Lisa.
Seulgi bangun dengan rambut berantakan, mata sipitnya melihat kearah Lisa dan Jennie. Dan dengan polos ia bertanya, "Kalian udah selesai?"
Lisa terkekeh, ia mengangguk menjawab pertanyaan Seulgi. ia lalu menyuruh Seulgi agar membantunya membangukan Wendy yang sekarang tertidur membelakangi Seulgi. "Gi, bantuin gua bantuin Wendy, Rose sama Irene."
Seulgi hormat lalu dengan cepat ia membangunkan Wendy dengan cara menarik tangan Wendy dua duanya dan membawanya keliling ruang tengah yang luas itu. karna mungkin merasa seperti ada yang beres dengan tubuhnya, Wendy bangun dengan membuka matanya dengan perlahan. lalu tampaklah Seulgi yang tengah menraik dengan tawa yang menggelegar di seluruh penjuru ruang tengah.
Wendy menarik kedua tangannya agar dilepaskan oleh Seulgi, namun Seulgi yang munkin punya dendam dengan Wendy tak menghiraukn tarikan yang dilakukkan oleh Wendy. ia terud membawa Wendy kemanapun Seulgi mau. kejam? jelas! tapi menyenangkan. hingga akhirnya beberapa menit kemudian, Seulgi berhenti menyeret Wendy, ia berhent tepat didepan Jennie.
"Bagaiman tuan putri menarik?" tanya Seulgi menundukkan kepalanya dihadapan Jennie.
Wendy yang sudah dilepaskan oleh Seulgi segera bangun, ia lantas menjitak kepala Seulgi tanpa ampun. Seulgi meringis merasakan kepala bagian belakangnya yang terasa sakit akibat dijitak dua kali oleh Wendy.
Seulgi membalas jitakkan Wendy dengan cukup keras dan kuat. Mereka berdua akhirnya saling lempar jitakkan.
Jisoo yang sedari hanya melihat beranjak dari duduknya lalu pergi meninggalkan ruang tengah. Lisa mengikuti langkah Jisoo, sedangkan Jennie sibuk melerai pertenglaran Seulgi dan Wendy.
Di taman be;akang, Jisoo berdiri menghadap kolam renang yang terhalang pagar. kedua tangannya tersilang didepan dada, tak ada ekspresi apapun diwajahnya, membuat Lisa yang berada dibelakang nya merasakan hawa menakutkan mengelilingi tubuhnya.