13. Hug.

3.7K 665 78
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Oh iya, baca book baruku ya, judulnya High on Life, langsung cek aja, booknya di akun ini juga, jangan lupa vote dan komen, aku tunggu, thanks.

***
Kondisi di rumah Soobin sungguh heboh, sebenarnya bukan keluarganya sih yang heboh.

Lebih ke keluarganya yang lain, mama dan papanya cuma tersenyum mendengarkan perkataan keluarganya yang lain itu.

Yeonjun yang duduk di tengah-tengah orang tuanya saja tampak tertawa karena menanggapi keluarga Soobin yang tampak lucu.

Tapi ada yang aneh, Soobin bisa merasakan tatapan sepupunya yang tampak tajam sekali ke dirinya.

Aneh, padahal Soobin yakin dirinya gak pernah buat masalah apapun dengan sepupunya.

Soobin pamit pergi ke belakang karena dia merasa haus saat ini, mata Yeonjun memperhatikan Soobin dari tempat duduknya.

"Jadi bagaimana? Bisakan jika acaranya dilakukan beberapa minggu lagi?"

"Kami sih terserah dengan Soobin, lagipula yang menikah itu dia bukan kami," balas mamanya Soobin sambil tersenyum kearah calon besannya itu.

Yeonjun yang mendengar itu cuma tersenyum, dia mau ngomong apaan emangnya? Orang tuanya akan melakukan semuanya jadi dia cuma bisa santai aja.

Ah tidak, dia akan sibuk dengan fitting baju dan yang lainnya nanti.

"Baiklah, kita tunggu Soobin kembali saja," balas mama Yeonjun yang tampak excited sendiri itu.

Kan, sudah Yeonjun bilang, mamanya itu tampak senang sekali jika dirinya itu menikah.

Heran, biasanya orang tua tuh gak mau anaknya cepat-cepat menikah, ini malah kesenangan sendiri.

Mamanya gak sadar apa, dirinya itu anak tunggal, Soobin juga sama, jadi orang tua mereka akan sama-sama kehilangan anak mereka sih.

Dalam konteks yang lain ya, bukan konteks yang dark.

Soobin merasakan ada langkah kaki yang mengikutinya dari belakang, dia segera menoleh kearah belakang.

Disana ada Jihyeo yang tampak tidak suka sekali dengannya.

"Ada apa denganmu, Jihyeo?"

"Pakai nanya lagi, bagaimana bisa kamu akan menikah dengan kak Yeonjun?"

Soobin mengeryitkan dahinya lalu menatap sepupunya dengan bingung.

"Ya karena aku mendapatkan surat dari pemerintah, jelas-jelas disana ada nama kak Yeonjun, jadi aku akan menikah dengannya, ada apa denganmu?" balas Soobin dengan cepat lagipula dia gak mau tampak lemah saat ini.

Heran, semua orang suka sekali membentaknya, apa karena dia tampak kalem jadi semuanya bisa membentak dirinya sepuas hati?

"Kamu gak bisa menikah dengannya."

"Kenapa?"

"Karena kak Yeonjun itu milikku."

Soobin menghela nafasnya saat mendengar ucapan yang terdengar agresif dari sepupunya itu.

"Kamu mau melawan pemerintah?" tanya Soobin saat mendengar jawaban dari sepupunya itu.

"Aku gak peduli, jika sampai kamu berani menikah dengannya, aku gak akan segan-segan untuk menghancurkanmu," balasnya yang terdengar mengerikan sekali bagi Soobin.

Hanya terdengar mengerikan ok, tapi itu gak membuat Soobin takut sama sekali.

"Menghancurkanku? Dengan cara apa? Membunuhku?"

Find Your Mate -yeonbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang