* 8 *

488 56 2
                                    

Terkadang ada orang yang menghabiskan seluruh hidupnya dan masih belum mengerti bagaimana kedudukannya sebagai manusia. Tapi setidaknya, Jaehyun menyadari, ia ingin jadi seperti apa. Walau masih tetap Amat menyakitkan, tapi satu hal yang pasti, ia tak akan menyakiti orang lain lagi.

Jaehyun memandangi ponselnya yang menampilkan foto Renjun disana. Ia merindukan pemuda itu. Jaehyun sekarang berada di bandara. Tujuannya sekarang adalah Italy. Setelah urusannya dengan Taeyong selesai, ia akan menemui korbannya yang lain di masa lalu. Jaemin, pemuda manis yang dulu sangat mencintainya.

Jaehyun memperhatikan wajah seseorang yang terpotret di cover majalah yang sedang ia pegang. Senyum lebar muncul di wajahnya. Betapa mempesonanya pemuda manis itu yang kini telah sukses menjadi bintang besar di Italy.

"Siapkan Limusinku." Ucap Jaemin pada asistennya.

"Baik, Tuan."

Suasana di luar lokasi syuting sangat ramai dan sesak oleh para wartawan. Jaemin keluar dari lokasi syuting memasuki limusinnya. Kilatan lighting kamera tidak mengganggu Jaemin yang sudah terbiasa dengan itu semua.

"Jaemin! Jaemin!"

Disana, Jaehyun berdiri bersorak memanggil nama Jaemin bersama para wartawan dan para penggemar lainnya.

"Jaemin! Ini aku, Jaehyun!"

Jaemin yang sedang menelpon seseorang entah siapa, menoleh ke luar saat ia mendengar nama Jaehyun yang memanggilnya. "Nanti ku telepon kembali." Ucapnya pada seseorang di seberang telepon.

Jaemin menurunkan kaca mobil, memandang Jaehyun yang terus memanggilnya. "Jaemin! Ini aku, Jaehyun!"

"Lantas?" Tanya Jaemin memandang angkuh pada Jaehyun. "Ayo, Jalan." Perintahnya pada sopir setelah ia mengabaikan Jaehyun yang memanggilnya.

Limusin itupun berlalu, meninggalkan Jaehyun yang terdiam di sana.

*
*
*

Flashback:

Enam tahun yang lalu, Jaehyun mendapatkan pekerjaan di Jepang. Di sana, ia menjalani kehidupan dengan sangat bebas. Ia mencari uang, lalu berfoya-foya dan bercinta.

Jaemin, Pemuda yang berasal dari Jeonju, yang juga bekerja di Jepang, menjadi kekasihnya hanya dalam setahun. Mereka tinggal dalam satu apartemen. Serumah, sekamar, seranjang tanpa menikah, itu keren, bukan?

Apa yang dicari orang-orang? Cinta? Kasih sayang? Jaehyun punya itu. Ia punya pertemanan, cinta, kimiawi, biologinya, Jaehyun punya semua yang diinginkan setiap orang, tanpa komitmen apapun. Ini adalah takdirnya sebagai penakluk.

Sampai suatu hari, Jaehyun dan sahabatnya, Jungwoo yang juga sama-sama bekerja di kantor yang sama, mendapatkan tawaran untuk pindah ke Kantor Utama Perusahaannya di Sidney. Mereka berdua pergi ke sebuah bar untuk merayakannya dengan sedikit minum-minum.

"Untuk Sidney dan untuk dollar!" Ucap mereka sebelum bersulang.

"Kita akan bersenang-senang  di sana." Ucap Jaehyun setelah mereguk habis minuman di gelasnya.

"Lalu, bagaimana dengan Jaemin?" Tanya Jungwoo.

"Bagaimana apanya?"

"Apa ia akan ikut ke Sydney bersamamu?"

"Kenapa ia harus ikut?"

"Dia mencintaimu."

"Lalu?"

"Kau berencana untuk mencampakkannya?"

"Tenang, dia Pemuda yang sangat moderen. Pikirkan saja, ia sudah tinggal bersamaku bahkan sebelum menikah. Tak akan masalah baginya jika aku meninggalkannya."

Heart Breaker * Jaeren ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang