* 9 *

507 64 1
                                    

Jaehyun berlari memasuki mansion mewah milik Jaemin setelah ia turun dari taksi. Ia tergesa-gesa karena hampir terlambat datang untuk bekerja di hari pertamanya.

"Hai, Jaemin. Maaf, selamat pagi, Tuan." Sapa Jaehyun pada Jaemin yang ia temui di depan pintu.

"Kau terlambat!"

"Aku..."

"Sst...!" Jaemin mengisyaratkan Jaehyun diam. "Kau tak diperbolehkan untuk bicara. Itu peraturan nomor satu. Asisten pribadi bukan manusia. Mereka tak punya kebebasan untuk berpikir atau berbicara. Mereka hanya diperbolehkan untuk mengikuti perintah. Ganti pakaianmu! Ada pesta di rumahku. Dan kau jadi seorang pelayan."

Jaehyun pun terpaksa hanya mengangguk mengiyakan ucapan Tuannya itu sebelum ia pergi mengganti pakaiannya dengan pakaian pelayan.

"Salam Tuan, Nona.. Mau sampanye?" Jaehyun memperagakan bagaimana cara ia nanti menjadi pelayan di depan cermin ruang ganti. Jaehyun menghela napasnya sebentar lalu ia merapikan kembali dasi kupu-kupunya dan melangkah ke luar.

"Hei, kau!" Jaehyun melihat kebelakang saat suara Jaemin terdengar memanggilnya, ketika ia melewati kamar Tuannya itu.

Jaehyun menghampiri Jaemin yang sedang merapikan pakaiannya. Jaemin mengisyaratkan pada Jaehyun untuk membantunya memakaikan dasi yang langsung dilaksanakan oleh Jaehyun.

*
*
*

Jaehyun berdiri di depan pintu masuk untuk menanti tamu-tamu yang datang. Ia menyambut tamu-tamu itu dengan senyuman yang tidak boleh luntur dari wajahnya. Sementara Jaemin menghampiri teman-teman dan para tamu istimewanya.

"Apa kabar? Apa kabar, teman-teman? Hallo..!"

Jaehyun benar-benar sibuk. Menjadi pelayan semua ia kerjakan. Mulai dari menyambut tamu, hingga mengantarkan makanan dan minuman.

"Pergi layani para tamu di luar." Perintah Jaemin pada Jaehyun saat ia mengantarkan minuman untuk Jaemin dan teman-temannya.

"Baik Tuan."

Jaehyun pun melangkah ke luar untuk melayani para tamu yang menikmati pesta di kolam renang yang berada di taman mansion mewah itu dengan beberapa gelas minuman di tangannya.

Baru beberapa langkah ia berjalan, ia tak sengaja bersenggolan dengan seorang pengawalnya Jaemin, yang menyebabkan semua gelas di nampan yang ia bawa terjatuh.

Jaemin yang mendengar itu segera menoleh kepada Jaehyun yang kebetulan juga sedang menoleh padanya. Jaemin memberi isyarat pada Jaehyun untuk membereskan kekacauan yang ia buat dengan tatapan marahnya.

"Maaf." Ucap Jaehyun sebelum ia membersihkan kekacauan tersebut.

Jaehyun kembali mengerjakan pekerjaannya mengantarkan minuman kesana kemari dan lagi-lagi kesalahan menghampirinya. Ia tak sengaja menyenggol Jaemin yang sedang mengobrol dengan teman-temannya.

"Brengsek!"

Jaemin marah dan mendorong Jaehyun ke kolam renang. Dan para tamu yang menyaksikan itu pun bersorak menertawakan Jaehyun.

*
*
*

"Cepat selesaikan pekerjaanmu." Ucap Jaemin pada Jaehyun yang sedang bekerja di taman membersihkan kekacauan-kekacauan sisa pesta tadi, dari balkon lantai dua mansionnya. "Aku tak mau melihatmu lagi dalam 15 menit. Besok aku ada pertemuan di Roma. Kau harus ke binatu besok pagi, dan Ya! Satu Cappuccino dengan susu tanpa lemak dan tanpa gula. Hanya dari Restoran Bareli. Pertemuan jam sembilan tepat. "

Jaehyun hanya mengangguk sebelum Jaemin meninggalkannya untuk masuk ke mansionnya kembali.

"Ini tak akan mudah atau bahwa ia akan luluh dengan mudah. Baiklah, Tuan. Seberapa pun parahnya kau perlakukan aku, aku akan menerimanya dengan senyuman." Ucap Jaehyun dalam hati.

Heart Breaker * Jaeren ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang