16. Rafka demam dan Masa lalu Rafka

1.3K 148 5
                                    

Happy Reading guyss;)



Sarah membantu memapah Rafka menuju kamar tamu yang berada di lantai satu.

"Ya ampun! Den Rafka sama non Sarah kenapa basah gini?" Ucap bi Ati kaget ketika melihat Sarah yang membantu Rafka berjalan menuju kamar tamu.

"I-itu, nanti Sarah jelasin, anu bi, Sarah minta tolong ambilin bajunya bang Cakra buat ganti seragamnya bang Rafka, vitamin sama air putih juga bi" Ucap Sarah, bi Ati mengangguk lalu pergi mengambil barang yang diminta. Sarah kembali melanjutkan membantu Rafka, hingga sampai nya di kamar, ia mendudukkan Rafka di kursi lalu bergegas mengambil handuk kering di lemari.

"Sorry ngerepotin lo Sar" Sesal Rafka, Sarah menggeleng tanda tak setuju, gadis itu menghampiri Rafka kemudian membantu mengeringkan rambut Rafka yang basah.

"Harus nya gue yang minta maaf bang, gara gara gue, lo jadi ujan ujanan gini" Ucap Sarah sedih.

Rafka terdiam beberapa saat. Sarah mengeringkan rambut Rafka dengan hairdryer, gini gini ia bertanggung jawab, Rafka jadi seperti ini karena dirinya, ia sungguh menyesal.

"Maafin gue Sar" Gumam Rafka, Sarah menghentikan aktivitas nya. Ia tersenyum simpul, gadis itu berjongkok di depan Rafka.

Sarah menatap manik hitam laki laki yang duduk didepannya itu dengan Intens.

"Lo udah gue maafin loh bang, kenapa lagi hmm? Dan disini harusnya gue yang minta maaf bukan lo"

"Gue kaya gitu karena-"

"Tunggu tunggu, gue penasaran, kenapa lo marah gue deket sama Lukas?" Tanya Sarah, matanya menatap curiga laki laki di depannya. Rafka menghela nafas lelah, memang sungguh gadis di depannya tak peka.

"Gue-"

"Ini non baju sama vitaminnya" Ucapan Rafka terpotong oleh bi Ati yang baru saja datang.

Sarah berdiri kembali, ia tersenyum pada bi Ati lalu mengambil baju dan vitamin pesanannya.

"Makasih ya bi" Ucap Sarah, bi Ati tersenyum.

"Kalo gitu,  bibi bikinin bubur ya" Ucap bi Ati, Sarah mengangguk.

"Non juga harus ganti baju, seragam non juga basah tuh" Titah beliau, Sarah tersenyum.

"Siap bi" Jawab Sarah, bia Ati pergi untuk membuatkan bubur.

"Nih bajunya, lo ganti dulu gih" Sarah menyerahkan baju milik Cakra pada Rafka.

"Thanks Sar"

"Sama sama, ini juga salah gue, kalo gitu gue ganti baju dulu ya, oh ya, vitaminnya juga jangan lupa diminum" Ucap Sarah, setelah mendapat anggukan dari si empu, Sarah berjalan keluar.

Namun, saat hendak pergi, Rafka menahan tangannya. Sarah berbalik, gadis itu menaikkan sebelah alisnya.

"Lo... Beneran suka sama Lukas?" Tanya Rafka, Sarah mengerutkan dahinya bingung.

Sarah mengangguk, wajah Rafka seketika datar, lebih datar dari biasanya.

"Bukan suka dalam arti 'cinta', maksud gue, suka dalam artian temen, masa temenan ga saling suka" Jelas Sarah, Rafka menghela nafas lega.

"Memang kenapa?" Tanya Sarah kepo, rafka menggeleng pelan.

"Engga, udah sana lo ganti baju" Ucap Rafka mengalihkan pembicaraan, Sarah memicingkan matanya curiga. Gadis itu mengangguk, lalu pergi menuju kamarnya.

*********

Sarah kembali ke kamar tempat Rafka berada setelah mengganti seragamnya.

Di saat ingin masuk, sebuah suara bariton menghentikan nya.

Menjadi Sepupu Tokoh Utama 2 (Hiatus) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang