Yoongi, seorang anak buah mafia terkenal di negaranya mendadak jatuh cinta pada pandangan pertama pada seorang perawat yang berusaha menyelamatkan bocah yang sedang ia culik.
Lantas, bagaimana cara Yoongi menaklukkan hati Han Yura, perawat yang gema...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
Tidak ada yang bisa menebak, seperti apa sebenarnya Min Yoongi. Sosok pria yang dingin yang enggan bicara jika tidak terlalu penting.
Yang lebih suka menghabiskan waktu untuk tidur ketimbang melakukan aktifitas lain.
Yang bisa melakukan banyak kegiatan walau banyak orang yang tak mengiranya jika Yoongi bisa. Misalnya memperbaiki sesuatu benda elektronik, memainkan alat musik, bahkan memasak.
Lalu sosok es batu itu tiba-tiba mencair perlahan saat Yura hadir dalam hidupnya.
Dari mulai pertemuan pertama yang tidak di sengaja, sampai pertemuan selanjutnya yang memang sudah Yoongi rencanakan.
Dan seperti saat ini, saat Yoongi dengan tenang menikmati pemandangan sangat cantik di depannya.
Senja dan Yura.
Keduanya jika di satukan, ibarat perpaduan yang menghasilkan kesempurnaan.
Ini kali pertama lagi bagi Yoongi menghirup aroma laut dan mendengar bagaimana angin semiwir mengacak rambutnya, serta suara deburan air yang hampir menyentuh ujung kakinya.
"Kau suka?"
"Yoongi-ya, kau tidur?"
Yoongi terbangun perlahan dari rebahnya di atas pasir. "Suka."
"Bisa lain kali kita kesini lagi?"
"Tentu." Terselip senyum tipis di bibir Yoongi.
"Han Yura?"
"Hm?"
"Kemarilah!" Yoongi menepuk pasir kosong di sebelahnya.
Lalu Yura mulai mendekati Yoongi duduk di sebelahnya. "Ada apa?"
"Ini." Yoongi menjulurkan tangan, di dalam genggam tangannya terdapat sebuah benda kecil yang membuat Yura mendadak percaya diri hingga gemetar. Dan mulai menadahkan tangan.
"Ku pikir kau butuh itu."
Yura hampir salah mengira jika yang berada dalam genggam tangan Yoongi adalah cincin yang nyatanya hanya sebuah kunci. Sempat melupakan napas, Yura akhirnya bisa bernapas lega.
"Akses?"
"Itu kunci apartmenku."
Yura mengerjap, masih belu mencerna apa yang dimaksud Yoongi. "Untuk apa?"
Sedikit gugup dan ragu, Yoongi menyampingkan tubuh hingga menghadap Yura yang masih menatapnya menunggu jawaban. Sempat meneguk salivanya sendiri sebelum menjawab dengan pertanyaan lagi. "Mau tinggal bersamaku?"
