Chapter 7

1.2K 124 5
                                    

"e.. Tay? Sedang apa kau pagi pagi di sini?" Tay tersenyum memperlihatkan deretan gigi nya yang rapih, Pipi putih bulat milik New terlihat memerah saat melihat senyum cerah orang di hadapannya.

"Apalagi? Aku datang untuk menjemput mu, sebaiknya kau cepat naik New sebelum gerbang sekolah di tutup" Tertawa, itu yang di lakukan Tay saat melihat wajah kebingungan milik New, ia sedikit menyesal kenapa baru kali ini ia berpikir bahwa New sangat Imut.

Melihat tidak ada reaksi dari lawan bicaranya, Tay dengan lembut menarik tangan New agar ia duduk di boncengan sepeda miliknya.

"Okeyy tuan New mari kita berangkat" Tay kembali menarik tangan New dan melingkarkan tangan lembut itu di pinggang miliknya.

"Pegang yang erat! Aku tidak ingin kau jatuh" New tersenyum tipis, matanya tak pernah lepas dari punggung milik orang di hadapannya, lalu pandanganya turun melihat bagai mana tangan miliknya melingkar di pinggang Tay, pipinya yang bulat kembali memerah.

Sesuatu yang selalu ada di angan angan nya kini terjadi di hidupnya, dada New bergemuruh saat melihat wajah sumringah Tay dari samping.

Kini ia berharap semoga ini adalah awal yang baik untuknya.
.
.
.

Pleum yang sedari bersembunyi akhir nya keluar saat melihat Ayahnya melintas, ia tersenyum melihat bagai mana kedua orang tuanya memulai kembali kisah baik untuk keluarganya.

Pleum mengayuh sepedanya jauh di belakang mereka, oh senyum nya yang lembut tak lepas dari bibir tipisnya.

"Kalian membuat ku iri saja" kali ini ia mempout kan bibir nya, namun tak ada sedikit pun kekesalan di wajahnya.

"Oh...oh.. akhhh" hemm terlalu asik melihat keromantisan kedua orang tuanya Pluem sampai tak memperhatikan jalanan, ia tak melihat di depannya ada lubang dan ia tidak bisa menghindari lubang tersebut sehingga ia kehilangan kesimbangan dan yah terjatuh.

"Oiiii.." Pluem melihat lututnya yang berdarah, ckck turut berduka untuk lututmu Pleum.

'bruk'

"Sepeda sialan! Memang aku tidak cocok pakai barang murahan sepertimu" sungguh kekanak kanakan bukan, ya itu lah Pleum Purim.
.
.
.

"Wah wah ada apa nih? Tumben sekali kalian berangkat bersama" seperti biasa Off memang usil, suka sekali kepo dengan urusan orang lain.

Tay melirik wajah gugup milik New, bagai mana pun ia baru putus dengan Namtan, ia tidak mau ada desas desus jelek tentang New terlebih lagi banyak yang mendukung hubungannya dengan Namtan.

"Sepeda New rusak, aku hanya memberi tumpangan, mama nya yang minta" jawab Tay acuh.Tanpa Tay sadari wajah New berubah sendu.

"Tayyyy..." Pleum yang baru saja datang langung merajuk memanggil nama Ayahnya, ia merangkul erat tangan Tay.

"Lihat!" Pleum mengayunkan kakinya ke depan untuk memperlihatkan luka yang ia dapat tadi.

"Bodoh! Bagaimana bisa terluka?" Tay langsung menggendong Pleum pergi ke UKS untuk membersihkan luka tersebut.

"Mereka terlihat dekat" ucap Singto yang sedari tadi hanya memperhatikan percakapan teman temannya.

"Apa dia penyebab Tay putus dengan Namtan?"

"Tidak! Tay memperlakukannya dengan beda, tidak sama seperti ia memperlakukan Namtan" entahlah New tidak suka saat orang lain berkata buruk tentang Pleum, ia pergi menyusul keduanya ke uks, ada rasa khawatir di hatinya saat melihat Pleum terluka.
.
.
.

UKS masih terlihat sepi karena ini masih terlalu pagi untuk mengunjungi ruangan tersebut, bahkan Petugas UKS pun belum sampai ke Sekolah.

Tay mendudukkan Pleum di atas hospital bad, dan mulai mencari kotak P3K yang biasa di gunakan untuk perawatan luka.

Setelah menemukannya Tay kembali menghampiri Pluem dan menarik kursi untuknya duduk.

Pluem memperhatikan wajah kebingungan milik Tay.

"Berikan padaku, aku bersihkan sendiri" Tay menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal sama sekali, merasa tidak enak terhadap anaknya.

"Diam lah!" Ia meneteskan alkohol pada tisu lalu menyapukannya ke atas luka Pluem yang membuat sang empu meringis ke sakitan.

New yang sedari tadi memperhatikan mereka tertawa kecil membuat yang di perhatikan sadar akan kehadirannya.

"New" ucap Tay pelan.

"Biar aku yang mengobati Pluem" Tay berdiri dari kursinya mempersilahkan New untuk menggantikannya.

Tay melirik senyum cerah di wajah Pleum, bibirnya ikut terangkat saat melihatnya.

New dengan telaten membersihkan dan membalut rapi luka milik Pluem.

"Memang Papa yang terbaik" New tercengang mendengar panggilan Pleum untuknya.

Pluem mengalihkan pandangan saat New menatapnya.

"Eee.. ee itu maksudku.. banyak yang bilang aku mirip kalian berdua jadi aku punya panggilan khusus buat kalian Ayah dan Papa ahh iya seperti itu" dengan gelagapan Pleum mencoba mencari alasan yang se logis mungkin agar New tidak curiga.

Mendengar penjelasan Pleum membuat pipi nya Memerah , New menundukkan wajahnya menyembunyikan sembraut merah tersebut.

Pluem yang menyadarinya tertawa pelan lalu mendekatkan wajahnya dengan New.

"Apa kau keberatan New?"

"Eumm itu" New melirik Tay yang sedari tadi tersenyum gemas melihat interaksi New dan Pleum.

Paham akan lirikan New, Tay menghampiri mereka berdua, mengelus rambut Pleum dengan penuh kasih sayang.

"Jika kau bertanya pendapat ku , tentu aku tidak keberatan" ucapnya lembut , tatapannya tak lepas dari wajah menggemaskan milik New.

New mengangguk kecil untuk menyetujui permintaan Pleum.

Pleum menarik keduanya kedalam pelukannya, memeluk keduanya dengan erat seperti enggan untuk melepas.

"Terimakasih" setetes air mata jatuh ke pipinya, ia merasa sangat bahagia saat ini.

Tay dan New hanya terdiam, Tay yang semakin merasa bersalah terhadap Pluem dan New yang mereasa begitu hangat berada di sisi keduanya.

"Lihat lah keluarga cemara kelas kita, benar benar harmonis" bukan Off namanya jika tidak mengganggu memon berharga mereka.

Pleum melepaskan pelukannya dan tertawa riang.

"Tentu saja Ayah dan Papa ku orang yang hebat , sehingga keluarga kami harmonis" mereka semua tertawa mendengar perkataan Pleum kecuali Tay, ia hanya melirik sedih kearah kedua orang yang saat ini menegang teguh hati miliknya.

'Trima kasih dan Maaf'

Tbc

Pojok author : busyeeetttt lama yah maafff😭❤️

FATE (TAYNEW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang