Chapter 8

1.2K 129 8
                                    

New terbangun dari tidurnya, ia mengusap wajahnya yang penuh dengan keringat lantas melirik jam dinding di kamarnya yang menunjuk ke arah angka 2.

Ia menghembuskan pelan nafasnya, akhir akhir ini ia sering bermimpi buruk dan selalu terbangun di jam 2 pagi.

Ia pun tak pernah mengerti dengan mimpinya, mimpi yang terus terulang dimana ia selalu menangis di setiap mimpi tersebut, menangis dengan penuh penyesalan di wajahnya.
.
.
.

Setelah menyelesaikan sarapannya, New bersiap untuk pergi ke sekolah seperti biasa akhir akhir ini Tay selalu mengajaknya pergi dan pulang sekolah bersama.

Jika di jawab jujur New sangat senang dengan perubahan Tay namun ada rasa takut yang amat besar di hatinya entah untuk alasan apa ia pun tak mengerti.

"Pagi New"

"Pagi"

Tak ada yang spesial sebenarnya namun terlihat hangat , perjalanan ke sekolah mereka habiskan dengan pembicaraan yang manis tak jarang pula gombalan manis meluncur dari bibi heart milik Tay dan sukses membuat pipi gembul milik New memerah.
.
.
.

Sekolah berjalan seperti biasanya, mereka juga menghabiskan waktu istirahat dengan riang.

Namtan yang akhir akhir ini melihat kedekatan Tay dan New tersadar bahwa orang yang di maksud Tay saat itu adalah New, tidak ia tidak marah sama sekali justru ia senang jika Tay bisa jujur dengan perasaanya dan juga ia mengingat  perkataan Pleum yang terasa begitu yakin dan tulus.

"Kalian lihat ini.... Ohooo sekarang hastag TAYNEW trending di penjuru sekolah kita" New yang tengah minum terbatuk seketika saat mendengar ucapan Kit.

Tay dengan sigap memberinya tisu membuat yang lainnya ber cieee ria melihat aksi cekatan seorang Tay Tawan.

"Ohoo lihat saja mereka berdua, pantas saja mereka jadi trending di sekolah kita" canda Namtan dengan senyum gemas melihat keduanya, ohh jangan bilang ia Ship mantan pacarnya dengan New.

"Hahah kau benar Namtan, mereka selalu berangkat dan pulang bersama bahkan ada yang melihat mereka berkencan" New memukul bahu Kit ia menatap tajam padanya.

"Jangan menyebarkan gosip yang tidak benar!" Tegasnya dengan wajah yang kentara akan kepanikan.

"Itu bukan gosip"

"Teeee...." Rengekan manis keluar dari bibir milik New.

" Uwihhh lihat lah, sekarang kau merengek manis pada Tay, jujur saja apa hubungan kalian?" Desak Gun yang gemas melihat New yang selalu menyangkal , menurutnya ini adalah kesempatan besar agar New bisa bersama dengan pujaan hatinya.

"Tentu saja mereka sepasang suami istri dan aku anak mereka" semuanya tertawa melihat wajah New yang sudah sangat merah saat Pleum mengatakan bahwa  ia dan Tay adalah sepasang suami dan istri.
.
.
.

"Kenapa harus ada kegiatan di luar sekolah" Tay membaringkan tubuhnya di kasur king size miliknya ia memejamkan matanya malas untuk menata barang barang yang akan ia bawa untuk kegiatan di luar sekolah.

"Ayolah Ayah..ini kesempatan bagus untuk menembak papa, banyak yang bilang kegiatan di luar sekolah adalah perjalanan cinta" Tay tertawa mendengarnya ,ia melirik Pleum yang sibuk memasukan baju dan beberapa peralatan mandi kedalam tasnya.

Tak ada yang salah dengan perkataan Pleum, ini adalah momen yang bagus untuknya menyatakan perasaan pada New.

Tay ikut bergabung mengemas barang barangnya.
.
.
.

"New, kau baik baik saja wajahmu terlihat pucat?" Krist khawatir melihat New yang begitu lesu hari ini ia melihat New menggeleng lemah sambil berkata bahwa ia baik.

"Papaaaaa" sapa Pluem tak lupa ia memeluk tubuh gembul New, namun Hari ini berbeda New mendorong tubuhnya membuat ia kehilangan keseimbangan dan hampir saja terjatuh.

Tay yang melihatnya segera membantu Pluem lantas menatap New  dengan tatapan  heran miliknya.

Tak biasanya New bersikap seperti ini, ia adalah tipikal orang yang lembut dan hangat.

"Maaf" New langsung berlari masuk ke dalam bus yang akan membawa mereka untuk kegiatan di luar sekolah.

Tay yang melihat wajah sendu pleum langsung memeluknya , mengelus pelan punggung milik Pleum.

"Jangan di pikirkan, mungkin mood papamu sedang tidak bagus" Pluem mengangguk paham, hatinya hanya sedikit nyeri saat mendapat penolakan dari New.

New menundukkan kepalanya setelah melihat keduanya dari balik jendela bus, air matanya meluncur begitu saja entahlah ia pun merasa sesak di dadanya.
.
.
.

Selama perjalanan New hanya diam bahkan saat teman temannya mengajak mengobrol ia hanya mengangguk dan menggeleng tak ingin mengucapkan satu kata pun.

"Kau baik baik saja New" Gun mulai khawatir, biasanya New tak pernah menyembunyikan apapun darinya, dan Gun tau New berbohong dengan menjawab bahwa ia baik.

"Kau sudah tidak menganggap ku teman mu lagi?" New menggeleng cepat, ia bingung harus menjelaskan apa pada Gun, karena ia sendiri pun tidak yakin dengan apa yang ia bayangkan dan pikirkan.

"Aku baik baik saja Gun, hanya akhir akhir ini aku selalu bermimpi buruk" Gun mengelus pundak New, ia tau New ragu untuk menceritakannya.

"Aku akan mendengarkan ceritamu, sekali pun itu tidak masuk akal" New tersenyum lembut, Gun memang sangat mengerti akan dirinya.

Dan ia pun mulai bercerita apa yang tengah ia pikirkan selama ini.
.
.
.

Sementara itu Pleum masih memikirkan kejadian sebelum mereka berangkat, ia merasa gelisah entah untuk apa.

Tay melirik Pleum yang sedari tadi diam, tangannya terulur untuk mengusap helaian rambut Pleum.

"Jangan terlalu di pikirkan"  pleum kembali memgangguk dan tersenyum ia tak bermaksud membuat Ayahnya khawatir hanya saja ia benar benar gelisah saat ini.


Tbc

Hehehe bonus .. kayaknya sebentar lagi bakal fin nih ff💪

FATE (TAYNEW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang