5 - Dia siapa?

17 5 8
                                    

HALO GUYS, APA KABAR?
SEMOGA SEHAT SELALU YA^^

YEAY AKHIRNYA UP LAGI. JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT SEBANYAK-BANYAKNYA DI PART INI OKAY!

SEMOGA SUKA. SELAMAT MEMBACA ❤

****

“Senja mengajarkan bahwa menanti itu tidak mudah, berjuang pun juga sama susahnya. Apalagi harus berjuang menunggu seseorang dalam ketidakpastian.” — Ratu.

🥀


"Minggir gue mau masuk!"

"Gue dulu! Gue yang dateng duluan bukan lo!"

"Enak aja. Gue duluan! Awas gue mau masuk!"

"Nggak. Gue dulu."

"Gue dulu!"

"Gue dulu!"

"Apaan sih! Awas ah, gue duluan yang masuk. Lo budeg apa gimana sih!"

"EH! EH! APA-APAAN NIH!" suara bass milik seseorang menghentikan perdebatan di antara dua gadis cantik itu. Seseorang itu melangkahkan kakinya mendekati keduanya.

"Lo berdua apa-apaan sih! Ribut di depan kelas gue. Ganggu yang lain tau gak!" teriak Bara, menatap kedua gadis itu dengan tatapan bingung.

Bara Aldair Rafarti, seorang pria tampan dengan kulit sawo matang itu merupakan salah satu sahabat Raja dan Galang yang terkenal akan kehumorisan-nya. Pria itu sangat receh dan petakilan, sangat berbeda dengan Raja dan Galang yang justru bersikap sebaliknya. Ntahlah, ia juga bingung mengapa dia bisa berteman dengan kedua pria dingin itu.

FYI. Galang adalah sahabat Raja dan Bara. Kenapa Galang mukul Raja saat itu padahal mereka sahabatan? Jawabannya ada pada dialog Galang di part 2.

"Gue mau masuk, tapi nih mak lampir ngehalangin jalan gue!" ujar Ratu sembari melirik ke arah Amara yang berada di sebelahnya.

"Enak aja lo kalo ngomong! Lo tuh yang ngehalangin jalan gue!" balas Amara tak mau kalah.

"Dih bocah gak nyadar." ledek Ratu.

"Bacot banget sih lo!"

"DIEM! Berisik banget sih lo berdua." teriak Bara, menengahi perdebatan diantara dua gadis itu.

Bara menghela nafas panjang, kepalanya benar-benar pusing menghadapi kedua gadis itu. "Dengerin ya Eneng-Eneng yang cantik. Pintu kelas 'kan gede, kenapa lo berdua gak buka pintu yang sebelahnya lagi aja biar makin lebar!" ujar Bara ngegas sembari membuka pintu kelas yang masih tertutup itu.

"KELAMAAN!" balas Ratu dan Amara bersamaan. Keduanya langsung melangkah masuk saat Bara sudah berhasil membuka pintu tersebut dengan lebar.

"ASTAGA PARAH BENER!" pekik Bara sembari mengelus dadanya dengan berkata 'sabar-sabar'.

"Hai, Raja!" sapa Ratu saat ia sudah berada di hadapan Raja. Pria itu tak menggubris Ratu, ia tetap fokus mengajarkan seorang gadis yang kini duduk di hadapannya membuat Ratu berdecak sebal.

Siapa gadis itu? Kenapa mereka berdua terlihat sangat akrab? Sepertinya Ratu tidak mengenali gadis itu.

Amara tersenyum miring melihat Ratu diabaikan. Ia maju selangkah kemudian menyapa Raja dengan lembut, membuat Ratu melotot. Sangat menjijikkan!

RATU & LUKANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang