9 - Hari Bahagia 2

9 3 24
                                    

HAI GUYS! APA KABAR?
SEMOGA SEHAT SELALU YA^^

YEAY ALHAMDULILLAH BISA UP LAGI! SENENG NGGAK?

UDAH SIAP BACA PART INI? SPAM EMOJI 🦒 JERAPAH DISINI YA!👉🏻

BISMILLAH, PART 09 UNTUK KALIAN SEMUA^^

SELAMAT MEMBACA, SEMOGA SUKA❤

****

"Percayalah, semesta tak pernah bercanda soal rasa yang disia-siakan."

Bara, Galang beserta Raja keluar dari Cafe tersebut setelah membayar semua makanannya. Ketiga pria tampan itu kini melangkah kearah motornya masing-masing dan bersiap untuk kembali pulang kerumahnya.

"Gue nggak nyangka, ternyata Ratu bisa nyanyi. Mana bagus banget lagi suaranya," kata Bara, pria humoris itu kini sudah duduk anteng diatas motornya.

Galang mengangguk menyetujui, hanya mengangguk. Tidak berniat untuk membalas ucapan Bara.

"Lo kalo mau ngomong, ngomong aja Gal. Nggak usah ditahan, suara lo nggak akan habis cuma buat ngomong doang!" sungut Bara. Pria itu benar-benar merasa kesal dengan sikap Galang yang irit berbicara.

"Berisik," sahut Galang. Singkat, jelas dan padat. Membuat Bara langsung mengelus dadanya.

"Sabar Bar sabar,"

Berbeda dengan Raja. Pria itu kini tampak tengah melamun, ntah apa yang sedang dipikirkan-nya. Sejak keluar dari cafe tersebut pria itu hanya diam saja membuat Bara dan Galang bingung melihatnya.

Bara yang berada disamping motor Raja menyenggol lengan pria itu hingga membuat siempunya kaget bukan main.

"Lo kenapa dah? Cuma gue senggol pelan doang sampe kaget banget kayak gitu," tanya Bara heran. Ia hanya menyenggolnya pelan, namun reaksi pria itu justru berlebihan.

Raja menggeleng, ia ketahuan tengah melamun. "Nggak papa," balasnya.

"Pulang," ujar Galang tiba-tiba. Tangannya terangkat meraih helm yang ia letakan dikaca spion motornya.

"Hah?" tanya Bara dan Raja bersamaan. Keduanya tidak mengerti apa yang dimaksud pria dingin itu. Pulang? Pulang apa?!

Galang menghela nafas lelah, "Ayo pulang," ajaknya, pria itu kini tengah memakai helmnya.

Raja mengangguk paham, begitu juga dengan Bara. "Lo berdua duluan aja," ujar Raja, membuat Bara dan Galang menoleh kearahnya.

Bara mengerutkan keningnya, "Lo mau kemana?" tanya Bara.

"Supermarket. Bunda nitip sesuatu," jelas Raja.

Bara mengangguk, tangan pria itu terangkat meraih helmnya dan langsung memakainya. "Oke, kita duluan."

Raja mengangguk. Bara dan Galang memundurkan motornya kemudian menyalakan mesin motornya. Galang menekan tombol klakson pada motornya saat pria itu hendak meninggalkan area Cafe. Pria dingin itu membuka kaca helmnya, menatap Raja sembari mengangguk.

"Duluan," pamit Galang.

Raja mengacungkan jempolnya kearah Galang. "Hati-hati,"

RATU & LUKANYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang