Kumpulan Oneshot

mbul

Hai ini lanjutan yang tadi!

Kurang baik apa coba aku ini😊 maaf ya temen temen aku emang suka muji diri sendiri:-)

Semakin hari Yoshi semakin mengerti bahasa manusia

Dia juga sekarang tidak susah lagi berkomunikasi dengan Jihoon

Setelah 3 bulan lamanya Jihoon mengajarinya bicara akhirnya Yoshi bisa paham dan juga di bantu oleh sekolah

Tapi kebiasaan kucing nya belum hilang, dia masih suka mendusel dan menjilat jilat Jihoon

"Udah dong mbul jangan ngedusel mulu, jiji kan lagi makan"

"Mbul pengen main sama injun" Yoshi memanggil dirinya dengan sebutan mbul

"Iya mbul tapi sekarang kita makan dulu ya, abis ini kita ke apart Jeno sama injun"

"Mbul pengen makan masakan injun" rengek si kucing

"Kalo gitu pake celana gih kita pergi sekarang asal mbul harus pake celana nanti Jeno jelalatan"

"Tapi kalo pake celana ekor mbul gak bisa gerak"

"Kalo gitu kita gak jadi ketemu injun nya"

"Tapi aku pengen main sama injun" rengek si kucing membuat Jihoon tak tahan

"Kemeja jiji yang selutut udah kering kan? Mbul pake itu aja kalo gak mau pake celana" Yoshi mengangguk riang

Cup

"Makasih jiji" Yoshi mengecup singkat pipi Jihoon lalu dia berlari seperti kucing ke kamar mereka, Yap kamar mereka karena di apart Jihoon cuma ada satu kamar dan percuma ada dua kamar kalo Yoshi tidur mau di peluk sama Jihoon, Yoshi itu gak bisa tidur kalo gak di usap usap jadi tiap malem Jihoon tidur bareng Yoshi sembari mengusap usap surai halusnya

"Dasar kucing nakal bisa aja bikin jantung gue berdebar" gumam Jihoon saat melihat Yoshi berlari

Sampai di apartemen Jeno, Yoshi langsung memeluk renjun

"Dulu aja gak suka sama renjun tapi sekarang lengket banget" cibir Jihoon

"Injun, mbul pengen makan itu yang di makan injun kemaren"

"Ohh yang di kirim lewat wa ya?"

"Wa apa?"

"Injun lupa, mbul kan belum ngerti hehe"

"Mbul mau makan apa?" Tanya jihoon

"Itu mbul pengen makan yang kemarin injun makan sama Nono" ucap renjun sembari menatap Jeno

"Apa sayang?" Tanya Jeno yang lupa

"Itu yang panjang panjang, pokonya panjang kayak cacing ehh lebih panjang dari cacing, terus ada yang merah merahnya kayak tanah pake air" renjun menjelaskan sambil menatap tuannya yang merangkap jadi kekasihnya

"Anjir Lo makan cacing Jen?" Tanya jihoon kalo renjun sih percaya makan cacing karena dia kan kucing tapi kalo Jeno beda lagi

"Yakali gue makan cacing" bela Jeno

"Yang kemaren sore bukan sih?" Tanya Jeno ke renjun

"Iya itu yang kemaren"

"Ohh itu spaghetti sayang bukan cacing" jelas Jeno

"Tapi bentuknya kayak cacing" ucap renjun sedih

"Iya iya cacing, gimana injun aja deh"

"Mbul pengen itu" ucap Yoshi dengan bibir yang mengerucut