6. Menikah?

166 11 3
                                    

Hello guys maaf lama update

Happy Reading ♡
****

Begitu keluar kamar mandi aku melihat seorang paruh baya yang mirip dengan Moskov sedang berbicara dengan Mommy. Apakah itu ayahnya? Bagaimana ini, aku bertemu dengan orang tuanya. Kegugupan melanda saat memperhatikan keduanya. 

"Nah ini udah selesai calon pengantinnya. Ayo cepetan sekarang di dandanin calon pengantinnya" ucap Mommy ke 3 orang yang baru kusadari kehadirannya diruangan ini. Dituntunnya aku ke kamar lain di Apartemen ini. 

***

"Bu, serius aku mau dinikahin sama dia?" tanyaku. 

"Yaiyalah udah merawanin anak orang masa mau ditinggalin gitu. Mami gapernah ngajarin kamu yang ga bener ya. Laki-laki itu harus tanggung jawab! Apa kamu mau Ibu nikahin sama Mba Shinta?!" Ibu bersabda

"Iyadeh gpp untung cantik yang mau dinikahin, daripada sama mba Shinta. Terserah Mami aja deh atur, " ucapku pasrah saat sudah keluar kata Mami yang tandanya ibuku sudah sangat murka. 

"Akad dulu aja ya, nanti beberapa hari lagi baru pesta besarnya" akhirnya Ayah membuka suara dan kemudian hening ketika pintu kamar tamu terbuka. 

Ketiga pasang mata tersebug terpana melihat sosok yang amat cantik. Dengan balutan dress pink dan Make-Up tipis membuat mereka tidak bisa berkata-kata. 

Gila cantik banget, langsung turn-on ini junior

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gila cantik banget, langsung turn-on ini junior. Sabar kov sabar, mau di sah in juga sebentar lagi. Abis itu bisa makan dia sepuasnya tanpa gangguan siapapun. Hahaha tertawa di dalam hati membayangkan yang aneh-aneh. 

"Cantik banget anak Mommy,  yuk langsung aja kita berangkat!" langsung menggandeng tangan Ruby. 

***

Sesampai nya disana kami sudah di tunggu oleh pendeta yang akan menikahi kami. Setelah rangkaian kata yang disampaikan akhirnya sampai pada, 

"Ruby, saya menerima engkau sebagai istriku dan berjanji untuk mengasihi dan melayanimu baik pada waktu suka maupun duka sampai maut memisahkah"

"Moskov, saya menerima engkau sebagai suamiku dan berjanji untuk mengasihi dan melayanimu baik pada waktu suka maupun duka. saya tidak akan meninggalkan engkau seumur hidupku, kecuali maut memisahkan kita"

Tanpa basa basi langsung kulumat bibir merah muda yang ada di depanku, kulepaskan saat kurasa Ruby kehabisan napas. Kulihat kedua orang tuaku yang tersenyum melihat kami. 

"Baiklah, segera berikan kami cucu ya!," ucap ibuku dengan senyum jenaka." yang segera meninggalkan kami berdua. 

***

Apa yang terjadi? Menikah? Aku menikah? Aku tidak bisa berpikir bagaimana ini terjadi dalam waktu singkat. Apa yang harus aku lakukan? 

Setelah kepergian kedua orang tua Moskov kami berdua terdiam, tiba-tiba aku diangkat kepelukan Moskov. 

"Ayo, kita harus menikmati malam pertama kita" ucapnya nakal

"umm tapi sekarang masih siang, belum malam" ucapku menunduk malu. 

***

RubyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang