Ruby

2. Tradisi Keluarga

Makan malam di sebuah keluarga yang tampak hening , hanya terdengar suara sendok yang bergesekan dengan piring serta bunyi gigi yg mengunyah makanan.

"Kov setelah makan ibu dan ayah ingin berbicara denganmu"

"Baiklah ayah"

Suasana kembali hening , makan malam pun berakhir tidak begitu lama setelah perbincangan singkat tersebut.

## Moskov Pov ##
Berfikir keras apa yang ingin dibicarakan kedua orang tuaku , apakah tentang pernikahan lagi.

Lelah rasanya jika selalu membahas tentang pernikahan , dimana aku harus mencari wanita dengan persyaratan yang begitu banyak.

Banyak wanita cantik , berpendidikan, tapi tidak perawan.
Banyak wanita cantik , sopan , tapi tidak perawan.
Banyak wanita perawan tapi tidak sexy , bahkan tidak menarik , dan rata rata dibawah umur.
Memangnya aku pedofil apa -_-

Pusing memikirkan banyaknya persyaratan persyaratan KONYOL yang sudah menjadi tradisi di keluargaku.

"Jadi bagaimana? Kamu sudah mendapatkan calon?" ucap sang ayah membuka pembicaraan.

"hmm gimana ya yah , susah di jaman sekarang mencari wanita yang sesuai dengan persyaratan-persyaratan itu. Apalagi yang masih perawan , masa aku harus menikahi gadis berumur 10tahun?" jawabku sambil menggaruk-garuk kepala.

"Susah apa? Emang dasarnya kamu pilih-pilih? Banyak kok yang masih perawan , cuma emang dasarnya aja kamu nyarinya yang cantik , yang sexy , modis. Di kampung banyak kok yang masih perawan , toh kalo cantik tinggal di permak , kurang sexy tinggak dibikin sext , kurang modis tinggal di jadiin modis. Dasar kamu aja maunya nyari yang instant! Ga bisa liat berlian diantara itik buruk rupa. Dan ibu ga masalah kalo kamu mau menikahi anak yang masih berusia 15tahun. Toh ibu juga menikah masih umur segitu." jawab sang ibu yang terdengar seperti ceramah.

"Baiklah aku akan berusaha , tolong beri waktu ya. Tidak mudah untuk menetapkan hati." jawabku asal,

"1 minggu , ayah dan ibu sudah bosan mendengar kamu beralasan seperti itu 3tahun belakangan ini. Atau kamu mau ibu jodohkan dengan mba Shinta?" ancam sang ibu.

"Ya Tuhan! Ibu kira kira dong , masa jodohin aku sama perawan tua yang ga menarik itu??!! Aku gamau!! Turun nanti pamor ku!" jawabku ngeri

"Bawa calon-mu secepatnya kesini , atau ibu lamar mba Shinta buat kamu!" ucap ibuku sambil mengakhiri pembicaraan.

Aku berjalan keluar ruangan , sambil memikirkan siapa yang harus ku pinang. Cindy? Layla? Hilda? Rafaela? Miya? Mereka emang kriteriaku banget , cuma 1 mereka itu ga PERAWAN!! Mau pecah rasanya kepala. Harus cari dimana calon istri idaman yang masih "PERAWAN"

Tak terasa ternyata sudah tiba di depan kamarku , lebih baik sekarang beristirahat. Masih ada waktu 7hari lagi untuk memikirkannya. Semoga besok adalah hari keberuntunganku.

***

maaf pendek , belum ada hati nih nulisnya. yang ada saran mohon beri author saran :(

biasa aku banyak inspirasi pas di adegan NYESEK nya , jadi sabar ya readers. masih awal

semoga ga mengecewakan