♡ Happy Reading ♡
Terbangun karna perut yang lapar, melihat jam menunjukkan pukul 8 malam, berapa lama aku tertidur. Melihat ku tertidur di kasur dengan jas Moskov yang menjadi selimut. Masih menggenakan baju pengantin tadi, sebaiknya aku membersihkan diri sekarang.
Setelah selesai membersikan diri kuambil baju dari koper kecil yang kubawa, kukenakan pakaian rumah yang biasa kupakai. Keluar kamar dan menuju dapur, membuka kulkas hanya tersedia beberapa butir telur dan salad yang masih segar disana. Akhirnya kuputuskan untuk membuat sandwich telur dengan roti tawar yang ada di meja. Duduk manis dan mulai memakannya sedikit demi sedikit mengisi perut yang sudah sangat kelaparan mengingat belum satupun makanan yang dimakan dari pagi. Setelah selesai makan segera kubersihkan dapur kemudian kamar yang berantakan segera kubersihkan. Setelah itu duduk diruang tamu membaca buku pelajaran yang kubawa.
Kemana ya Moskov, sepertinya aku hanya sendirian disini. Mungkin dia sedang ada urusan? Sungguh seperti mimpi bisa menikahi dia. Apakah ini kenyataan? Wajahnya yang tampan, tubuhnya yang atletis, bahkan orang tuanya yang sangat baik kepadaku. Kudengar seseorang membuka pintu apartemen. Masuklah Moskov dan seorang wanita cantik yang bergelayut manja di rangkulannya.
" Baby siapa ini? " tanya wanita itu.
" Ohh ini pembantuku, mami yang membawanya untuk mengurusku " jawabnya santai.
Pembantu? Apakah itu aku dimatanya?
" Hei, ambilkan aku minuman segar sekarang! " ucap wanita itu setengah berteriak.
Kulihat Moskov yang menganggukan kepala sebagai isyarat mengiyakan permintaan wanita itu.
" Baik mohon tunggu sebentar, " segera ku beranjak menahan air mata yang sudah ingin tumpah keluar. Kupikir kebahagian itu adalah mitos untukku.
Selesai membuat minum kuberjalan pelan menuju ruang tamu, kaget dengan apa yang kulihat. Hampir saja aku menumpahkan minuman yang kubuat. Kulihat mereka berciuman panas dengan pakaian yang sudah acak-acakan diatas sofa. Tanpa melihat mereka kuletakkan minuman di meja tepat di depan mereka.
" Ahh, aku sudah tidak tahan Selena " bisik Moskov kepada wanita itu. Tanpa melihatku dia langsung menggendong wanita menuju kamar kami. Kamar kami? Sepertinya bukan, tubuhku langsung terjatuh begitu kudengar pintu kamar yang ditutup. Menangis sesegukan dengan kedua tangan yang menutupi telingaku. Kudengar suara-suara mereka yang saling menikmati satu sama lain.
Tidak tahan lagi segera kubuka pintu apartemen dan berjalan setengah berlari keluar tanpa arah, kulihat ada balkon di samping lift dan berdiri disana. Melanjutkan tangisku, ketika seseorang menepuk pundakku.
" Tidak baik malam-malam sendirian disini " ujar suara khas seorang lelaki dewasa, sembari mengulurkan sapu tangan kearahku.
" Terimakasih " ucapku tanpa melihat wajahnya. Sangat malu rasanya apabila mukaku yang sedang menangis dilihat orang lain.
Tanpa bersuara dia berdiri di sampingku dan menyalakan sebatang rokok. Setelah selesai dia berpamitan untuk pergi lebih dulu. Bodohnya aku karena tidak menanyakan namanya. Bagaimana caraku untuk mengembalikan sapu tangan nya? Berdiam diri menikmati pemandangan indah dan angin malam yang dingin. Setelah merasa lebih tenang, aku berjalan kembali ke apartemen itu.
***
20 Desember 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruby
RomanceRuby gadis kecil yang harus menerima dendam dari kesalahan orang tuanya , dijadikan budak dan dijual oleh ibu tirinya sendiri. Moskov Winchester di tuntut harus memiliki istri untuk meneruskan keturunan , sangat mudah untuk mencari seorang istri bag...