Ruby

1. Ruby

Mengapa hidup terasa sulit  disaat aku membutuhkannya mom malah pergi , pergi tertidur selamanya. Belum lama mom pergi , tiba-tiba dad membawa wanita yang dikenalkan sebagai calon mom kepadaku. Bayangkan baru 2 hari pergi dan dad sudah membawa wanita itu, apakah dad tidak menyanyangi mom? Begitu cepatkah rasa cinta laki-laki pudar hanya dalam hitungan hari? Tidak lama setelah wanita itu berubah menjadi mom ku, dad pun pergi meninggalkan aku sendiri bersama wanita itu. Aku selalu berselisih pendapat dengannya, yang berakhir cekcok dan wanita itu selalu berteriak "dasar anak tidak tahu diri".

***

"RUBYYYYY!! Cepat siapkan sarapan!! Dan siapkan bajuku untuk hari ini!!" suara wanita itu menggema diseluruh rumah, sudah kebiasaan rutin setelah mom dan dad pergi aku melayaninya. Mulai dari membersihkan rumah , mencuci pakaian bahkan hal spele seperti menyiapkan makanan. Bukan kah aku anaknya juga setelah wanita itu menikah dengan dad? Tapi kenapa aku malah merasa menjadi seperti pelayannya saja!

"Mom apakah aku boleh sekolah hari ini?" tanyaku kepada wanita itu.

"Kau boleh berangkat setelah menyelsaikan semua pekerjaanmu" jawab wanita itu datar tanpa melihatku sama sekali.

Well beginilah kehidupan keseharianku , tidak ada yang menarik. Di usiaku yang masih terbilang masih muda aku harus bekerja keras hanya untuk sekedar membeli sesuatu yang ku inginkan. Bahkan untuk ongkos ke sekolah pun aku harus mencarinya sendiri. Wanita yang kusebut mom itu mana mau memberikan uangnya untukku, meskipun aku sudah melakukan semua pekerjaan rumah. Ya wajar mungkin aku seharusnya berterimakasih sudah di izinkan tinggal dirumah ini setelah kepergian dad.

***

Haduh sepertinya aku telat lagi , aku mempercepat jalanku melewati lampu merah di penyebrangan  jalan. Suara klakson mulai bising , aku semakin mempercepat jalanku. Tidak lama aku pun sampai di depan sekolah dan pintu nyaris di tutup.

"Pak tolong tahan sebentar!!!" teriakku pada penjaga sekolah.

"Duh non hampir aja telat lagi, ayo buruan masuk" jawab sang penjaga sekolah.

FIUHHHHHHHHHH hampir saja aku telat lagi , aku setengah berlari memasuki ruangan kelas, Seperti biasa selalu mendapat tatapan sinis dari teman-teman sekelasku.

***

Jam istirahat pun tiba , seperti biasa aku hanya berdiam diri dikelas. Berharap jam pulang segera tiba supaya aku bisa ke toko bunga tante lily untuk melakukan pekerjaan paruh waktu. Seandainya mom masih ada pasti tidak akan sesulit ini.

***

maklumin ya kalo masih agak gaje , baru pertama nulis. mohon koreksi apabila ada kesalahan penulisan alias typo.