4 -

385 30 1
                                    

Sebuah mobil memasuki perkarangan di pusat kota berhenti di depan rumah besar yang memiliki nama SIL House. Beberapa pengawal membuka pintu kanan dan kiri sisi mobil dan langsung menyambut dua perempuan yang tengah turun.

Berjalan mengikuti sosok perempuan yang bertama Tante Silvana, dipandangi-nya rumah yang sangat mewah berwarna putih dan berpilar seperti Kastil. Sungguh indah sekali dengan pintu besar berwarna coklat ke emasan. Pintu terbuka dan kulihat beberapa laki-laki berbaris menyambut. Aku hanya diam terus berjalan mengikuti sembari melihat sekitar. Dan kemudian berhenti di sebuah ruangan yang terdapat beberapa wanita yang kulihat menggunakan pakaian terbuka dan cantik.

"Frey , kamu bantu dia bersiap-siap sekarang," ucap tante Silvana ke seorang wanita yang berada disana. Kupandangi wanita tersebut sangat cantik rambutnya yang berwana biru , hidung yang mancung , mata biru yang sangat jernih, serta bibir yang diberi polesan berwarna merah muda.

"Baik mom, akan siap dalam 30menit," balas nya. Sembari memandangiku dengan senyum kemudian menarikku ke arah tempat pakaian yang belum pernah kupakai selama hidupku.

"Hai, namaku Freya kamu baru ya? Namanya siapa? Umur kamu berapa?" dengan senyum yang menambah kecantikannya.

"Aku Ruby , 16tahun. Maksudnya baru apa ya kak?" Tanyaku bingung , apa yang dimaksud dengan baru? Dan aku disiapkan untuk apa? Masa iya baru sampai mau diajak berpesta. Ehh tapi aku tidak pernah berpesta selama ini. Ah sudahlah, ku turuti saja perintah tante Sil.

"Wah masih muda banget ya, yauda yuk aku bantu kamu siap-siap," sambil memilah-milah baju dan di cocok-an ke tubuhku.

Tak terasa sudah 30menit , aku hanya mengikuti beberapa intruksi dari kak Freya akhirnya selesai juga. Dan kulihat diriku dicermin , benarkah itu diriku? Sangat berbeda sekali dengan diriku yang biasanya. Aku risih dengan pakaian yang kukenakan dress pendek terasa sangat pas ditubuhku namun ketat dibagian dada sehingga membuat dadaku agak menyembul keluar. Tali tipis tidak menutupi bagian pundakku , astaga bisa-bisa aku masuk angin kalau seperti ini.

Diantarnya aku kesebuah ruangan yang terdapat beberapa wanita berdiri dengan beberapa lelaki yang duduk di sofa memandangiku saat pintu terbuka dan kulihat tante Sil tersenyum dan segera berjalan ke arahku kemudian menuntunku ke arah beberapa wanita yang sedang berdiri.

Entah apa yang terjadi dan yang mereka bicarakan tak lama setelah aku berdiri tante Sil menuntunku ke arah seseorang lelaki yang duduk di sofa dan berkata padaku bahwa aku akan tinggal dengannya.

"Nah by mulai hari ini kamu tinggal sama kakak ini ya, kamu harus nurut sama kakak ini jangan nakal" ucap tante Sil dengan senyum yang sangat lebar membuatku merasa ada yang salah dengan ini.


***

Hari ini sangat melelahkan ku arahkan kemudiku ke suatu tempat , ya benar aku harus ke tempat itu sekarang untuk melepas penat.

Sesampainya di tempat itu aku langsung disambut oleh Miya yang sudah menunggu di depan. Kuhampiri dia yang terlihat sangat menggiurkan dengan dress mini yang mencetak lekuk tubuhnya dan dadanya yang meminta di remas langsung kubisikan "Ayo langsung ke tempatmu sekarang"

Tanpa berbicara dia menarik tanganku berjalan kesebuah ruangan. Begitu pintu tertutup langsung ku angkat dia ke sofa terdekat. Ku dudukan dia diatasku sembari menurunkan dress bagian depan dan ku kecup lehernya turun kebagian dada. Kujilat, kuhisap dan kumaikan putingnya. Terasa semakin sesak bagian bawahku dengan dia yang menggesekan bagian sensitifnya ke arah milikku. Tiba-tiba dia menjauhkan dirinya.

"Emm sorry, kayaknya gabisa lanjut. Aku lagi dapet hari pertama nih" ucapnya dengan penuh sesal

WANJIR NANGGUNG AMAT AH HARUS MENCARI YANG LAIN KALO GINIMAH , SIALAN NIH SUNDEL PHP AJA. Langsung kuberdiri keluar pintu meninggalkan wanita tersebut tanpa berkata apapun.

RubyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang