Wilayah Kansai.
" Era Distopia yang begitu kacau."
Raungan knalpot yang muncul dari sekelompok geng motor datang memenuhi jalanan bersamaan dengan bisingnya sirine polisi.
Takemichi berlari, mencoba menyelamatkan seekor kucing malang yang baru saja akan melintas, tepat ketika sebuah kendaraan berlogo anggota kriminal Bonten melaju dengan cepat. Untung saja reflek dari pengendara motor cukup cekatan, Takemichi beserta kucing yang ia bawa dapat selamat tanpa tergores sedikitpun.
"APA KAU INGIN MATI!!" Si pengendara motor berteriak cukup keras, padahal dia yang salah.
Tanpa memperdulikan ocehan itu, Takemichi segera melarikan diri. Masuk ke dalam gang-gang kecil lalu berhenti di samping sebuah toko Dorayaki tua.
Di sana dia melihat seseorang, sepertinya sedang memesan. Si pedagang menerima pesanan dengan lihai, menyebarkan aroma makanan tersebut dan berhasil membuat perut Takemichi bergemuruh.
"Kebetulan sekali." Takemichi bergumam sambil mengusap perutnya, dia tidak bisa untuk tidak tertarik. Setelah melepas kucing tadi, Takemichi datang untuk ikut memesan.
Hanya saja,ucapannya terputus saat salah satu uang logam 100¥ milik pelanggan di sebelahnya terjatuh ketika ia melangkah pergi.
Takemichi menatap gugup, dia berjongkok sebentar, meraih logam 100¥ untuk di kembalikan pada pemiliknya. Namun langsung di tolak mentah-mentah karena sebuah alasan, " Uang yang terjatuh merupakan sebuah pertanda buruk."
"Hah?" Takemichi tercengang.
Tepat ketika orang itu menerima pesanan dan memakan sekaligus, mesin dari motor di sampingnya di nyalakan. Melesat dengan cepat, menghilang dan pergi tanpa mengatakan apapun.
"Tungg-!" Takemichi baru saja akan menyusul,tetapi pedagang dari toko Dorayaki di sana berteriak, " Tuan,apa anda jadi memesan?"
"O-oh- iya!" Jawabnya dengan cepat, segera kembali menghampiri, menerima beberapa Dorayaki yang ia pesan.
"Semuanya jadi 100¥" Ucap pedagang itu.
Kepalanya mengangguk lucu, Takemichi mengeluarkan ponsel dari sakunya, " Aku akan membayar menggunakan Dompet digi-
"Aku hanya menerima Tunai!!!" Secara tiba-tiba si penjual Dorayaki menjadi begitu pemarah.
" D-di jaman seperti ini?" Bingung Takemichi.
Nada bicara so penjual semakin tinggi, " Jangan bilang kamu tidak punya uang?"
Takemichi mengelak, " Tidak! Tidak! Bukan seperti itu, hanya saja ..."
" KALAU BEGITU CEPATLAH BAYAR!" Bentak si penjual. (Heran gwejh! Punya masalah apa si ni orang.)
"Sial! Apa yang harus aku lakukan." Batin Takemichi, dia terus memeriksa setiap saku. Namun tidak ada satu koin pun di sana.
Oh benar,koin yang baru saja di pungut ...
Cukup lama Takemichi menatap koin, merasa ragu karena sebelumnya ia berniat untuk mengembalikan koin itu.
Tentu Tidak! Niat baik tidak boleh di batalkan.
Takemichi mencoba meyakinkan si pedagang dengan sebuah alasan, " Untuk sekarang aku tidak bawa uang tunai, bisa tunggu sebentar? Aku akan segera kembal-"
Pedagang itu menyela lagi, " Kau pasti berencana untuk kabur kan? Semua orang mengatakan hal yang sama sepertimu."
" JANGAN MEREMEHKANKU!" Bentaknya menyodorkan dua sumpit, berpose mengancam seakan sumpit itu akan menusuk kedua mata biru indah Takemichi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maitake - Strange Utopia
FanfictionCerita pada Fanfic ini di dasarkan pada masyarakat,dimana manusia di bagi menjadi hierarki dominasi : ▪Alpha ; Dominan. ▪Beta ; Netral. ▪Omega ; Tunduk. Karakter yang di gunakan adalah milik ▪ Wakui Ken Cerita yang saya buat,ter...