°•♡ Happy Reading ♡•°
Jangan lupa Vote ☆⌒(≧▽° )
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.BRAKK! Sanzu tergeletak lemah ketika sebuah Laser plasma milik salah satu dari mereka berhasil memotong leher dan kedua lengannya.
Beberapa dari tim kepolisian Ellite Kanto mulai mengeluarkan alat penganalisis data diri, memotret sosok pria manis yang menggigil ketakutan di pojok Lift setelah rekannya memberi perintah untuk segera menganalisa data Takemichi.
Namun ...
"Apa!!" Ucapnya terkejut,ketika mengetahui jika Takemichi sama sekali tidak masuk ke dalam list buronan manapun.
Rekan tim bertanya, "Ada apa?"
Belum sempat dia menjawab, cambukan cepat berwarna perak dari pisau bedah datang menusuk tepat di bagian dada kiri mereka, menyebabkan yang lainnya membeku dengan wajah horor.
"Sialan!" Sanzu bangkit, mengusap hasil jahitan di lehernya. Lalu dia menatap sejenak ke arah Takemichi setelah ia melepas jas dokter nya, "Tetap diam di situ Takemichi, tunggu sampai aku selesai menghadapi mereka."
Takemichi tidak mau, ia ingin lari dan menghindari Sanzu secepat mungkin, "Mana mungkin! D-dia ... bukankah sebelumnya dia sudah mati."
"Baru saja aku melihat kepalanya terpisah dan ... dan tiba-tiba ia hidup kembali, ini bukan kebohongan kan?" Takemichi terus menerus bergumam menghadap dinding Lift, tidak mau menatap Sanzu sedikitpun.
Membuat si pemilik surai Merah Jambu sedikit kesal, "Tidak mau melihatku? Kau tidak ramah sekali Takemichi."
Tapi lupakan, Takemichi malah terlihat menggemaskan saat ini.
" Untuk sekarang ... " Sanzu menoleh. Mulai melengkung seringai dan tertawa dengan gila di hadapan Tim Kepolisian Ellite Kanto.
"Sudah cukup main tembak-tembakannya." Dia memasang raut wajah penuh rasa puas dan angkuh, menggenggam pisau bedah sesuai dengan jumlah nyawa di depannya, " Matilah dan berhenti menggangguku!"
》》
Di Ruang Eksekusi, Manjiro menatap pantulan besi tajam di atas kepalanya. Jika saja tali yang di pegang oleh orang di sana di lepaskan, pisau raksasa itu akan jatuh dan segera memotong kepala Manjiro dalam hitungan detik.
[Wakasa-Wakil Kepala Departemen Eksekusi Kanto] bertetiak lantang, "Para hadirin sekalian, SILAHKAN NIKMATI PERTUJUKAN EKSEKUSI PEMIMPIN BONTEN HARI INI."
Barisan kursi layaknya sebuah Stadium Sepak Bola berjejer rapih bersamaan dengan para penonton yang semakin bersorak ketika melihat dinding kayu di hadapannya di geser.
Menampakkan Manjiro dengan leher yang di taruh di antara dua balok kayu pada guillotine.
Guillotine adalah sebuah alat pemenggal, bagi yang sudah pernah melihat orang di penggal pasti tau :)
Mereka bergema, " JATUHKAN!" secara bersamaan, kompak dan bising.
Wakasa terkekeh, menatap konyol pria kharismatik di sana, " Apa kau sudah merenungkan kesalahanmu dengan baik?"
Manjiro tidak berkutik, merasa kantuk karena acara payah ini membuatnya bosan sampai-sampai terus menguap tidak berdosa.
Ketika kepalanya mendongak, kedua manik hitam pekat menatap Wakasa dalam diam, melantunkan sebuah kalimat yang berhasil membuat Wakil Kepala Departemen Eksekusi Kanto itu geram.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maitake - Strange Utopia
FanfictionCerita pada Fanfic ini di dasarkan pada masyarakat,dimana manusia di bagi menjadi hierarki dominasi : ▪Alpha ; Dominan. ▪Beta ; Netral. ▪Omega ; Tunduk. Karakter yang di gunakan adalah milik ▪ Wakui Ken Cerita yang saya buat,ter...