07

6.8K 735 34
                                    

Hello!
Sebelum baca jangan lupa follow & Vote ⭐ dulu ya!!

///////

Hidup itu seperti saku.
Semakin banyak hal yang kamu simpan di dalamnya, semakin berat langkahmu. Jadi kita perlu mengurangi beban kita sendiri, melepaskan apa yang perlu dilepaskan.

////////

Happy reading💫

Beep

Rabu sore jam enam, tiba - tiba jam dan earpods anggota Black Devil's berbunyi.

Bintang yang sedang latihan basket langsung berjalan ke pinggir lapangan dengan alasan ingin istirahat, ia memasang earpods ketelinganya.

"Gawat, target bergerak" ucap Andrew.

Steven dan anggota Black Devil's yang ada di antara mereka juga telah memasang earpods, dan duduk di sebelah Bintang.

"Kok bisa? Bukannya mereka bergerak satu jam lagi?" tanya Steven.

"Gue juga gatau" jawab Andrew.

"Jelasin situasi" ucap Vanessa.

"Ada dua mobil Van warna putih, masing - masing enam orang. Mereka pake jas hitam, dan mereka bawa pisau" ucap Andrew menjelaskan.

"Tas nya gimana?" tanya Vanessa.

"Aman. Mereka bawa tasnya masuk ke dalam mobil juga" jawab Andrew. 

"Ok. Ikutin terus, gue nyusul sekarang" ucap Vanessa.

Vanessa berjalan ke arah lemarinya, mengambil leather jaket berwarna hitamnya. Leather Jaket hitam dengan lambang tengkorak emas kecil di dada kiri, label ketua di dada kanan dan tulisan Devil berwarna merah darah di belakang.

"Gue otw" ucap Bintang.

"Nga. kalian yang masih latihan, lanjut latihannya. Jangan nyusul, sebelum jam tujuh. Kalo gue lihat kalian di TKP sebelum jam tujuh, gue keluarin kalian dari aksi malam ini" tegas Vanessa, lalu mematikan sambungan komunikasi mereka.

Bintang, Steven dan anggota Black Devil's lain kembali melanjutkan latihan mereka dengan perasaan kesal sekaligus khawatir. 

Vanessa turun ke bawah, memakai boots hitam dengan design tengkorak. Stella dan Ang sudah menunggu di parkiran, dengan tangan menjinjing tas yang berisi peralatan yang mereka butuhkan. Supir mereka juga sudah siap, Stella segera memanggil supir ketika mendengar Andrew menjelaskan situasinya.

Vanessa keluar dari rumahnya, Stella dan Ang langsung menghampirinya. Mereka memberi Hormat, dan Vanessa balas memberi hormat kepada mereka.

"Semua udah siap" ucap Stella, dengan tangan memberikan sebuah pistol kepada sang ketua.

"Biar saya aja yang nyetir pak" ucap Vanessa kepada supir, dengan tangan memasukkan pistol ke dalam saku di dalam leather jaket berwarna hitamnya.

Brooom

Vanessa melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, mereka mengikuti gps Andrew. Vanessa menyalip kendaraan lain dengan mudah, sedangkan yang duduk di samping dan di belakang Vanessa sibuk menetralkan jantung mereka. Jantung mereka berdetak kencang karena Vanessa menyetir dengan sangat gila dan ugal - ugalan.

ALKEY ||ON GOING||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang