09

7.7K 743 47
                                    

Heyyow! Apa kabar??

Vote sama comment sesusah itu ya?
Kalo kata Jaycee sih yang susah itu moveon dari dia..... JIAKHHH

//////

Jika salah, perbaiki.

Jika gagal, coba lagi.

Tapi jika kamu menyerah, semuanya selesai.

//////

Happy Reading👣

Setelah istirahat selama dua jam, kini semua orang telah kembali berkumpul di lapangan. Kali ini pertandingan terakhir, untuk menentukan satu tim lagi yang akan masuk final. Pertandingan terakhir adalah pertandingan antara team A dari sekolah Diamond yang diketuai oleh Bintang melawan sekolah Kencana yang diketuai oleh Reyhan.

Prittt

Pertandingan di mulai, dengan Bintang yang berhasil mendapat bola pertama. Anggota team A Diamond antara lain ada Bintang, Steven, Roy, Jordan, dan William. Tim Diamond dengan mudah merebut bola basket dari tangan lawan, dan memasukkan bola ke dalam ring. Tapi Vanessa melihat kejanggalan selama pertandingan, Bintang terus terjatuh.

Bughh

Suara Bintang terjatuh ke aspal sangat keras hingga membuat semua orang kaget, Vanessa segera berlari ke tengah lapangan. Anggota team diamond juga segera menghampiri Bintang untuk membantunya berdiri, Bintang terlihat tidak kesakitan melainkan sedang menahan amarah yang sebentar lagi akan meledak.

"Star, lo gapapa?" tanya Vanessa dengan wajah khawatir.

Bintang berdeham dengan gerakan tangan mengacak rambut Vanessa, wajah khawatir Vanessa sangat lah menggemaskan pikirnya.

"Apaan gapapa, lihat nih tangan lo berdarah" kesal Vanessa, menatap tajam Bintang.

"Cupu banget, jatuh terus" ucap Jony tiba - tiba sambil tertawa, hal itu lantas membuat Vanessa dan Bintang emosi.

Jony Purba, wakil ketua geng Kejora. Selalu punya pendapat yang berbeda dari anggota lain, tidak pernah berpikir dulu sebelum bertindak maupun berbicara dan suka mencari masalah.

Bintang hendak berjalan menghampiri Jony, tapi Vanessa menahan tangannya lalu menggeleng. Vanessa berbalik dengan tatapan tajam, ia berjalan cepat menghampiri Jony. Bahkan yang lain tidak sempat menahannya, mereka tidak khawatir kepada Vanessa melainkan khawatir dengan Jony.

"Coba ulang ucapan lo" ucap Vanessa, yang sudah berdiri di hadapan Jony.

"Kalo emang ga bisa basket, gausah main. Malu - maluin jatuh terus, kayak orang penyakitan aja" ucap Jony sambil tertawa, Vanessa mengepalkan tangannya sungguh ia ingin melayangkan tinju ke muka Jony sekarang juga.

"Terus lo bangga, karena udah curang?" tanya Vanessa, dengan kepala sengaja ia miringkan.

"Maksud lo apa" jawab Jony dengan suara meninggi.

Vanessa memajukan satu langkahnya lebih dekat ke arah Jony, dengan senyuman smirk khasnya.

"Ga malu, walaupun udah pake cara curang skor lo tetap ketinggalan jauh?"

ALKEY ||ON GOING||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang