🎵Now playing
Can't Help Falling In Love
Kalian bisa baca sambil denger lagu di atas ya <3
Jangan lupa vote and komen, semakin banyak semakin cepet aku update!
///
I fell in love with you. I don't know how, I don't know why.
I just did.
- Al
///
Selamat membaca💌
Minggu pukul 9 pagi, Alvarez tiba di parkiran rumah sakit. Ia mematikan mesin motornya, dan tangannya bergerak melepaskan helm dari kepalanya. Tangannya bergerak membenarkan rambutnya yang berantakan, lalu turun dari motornya.
Alvarez berjalan masuk ke dalam rumah sakit, ia memilih untuk naik tangga saja karena liftnya ramai. Setibanya di lantai empat, Alvarez berjalan menuju ruangan yang terletak di ujung koridor lantai empat.
Tiba di depan ruangan nomor empat kosong dua, tangan Alvarez bergerak membuka pintu dimana membuat semua orang yang ada di dalam ruangan tersebut menoleh ke arahnya.
"Eh, pak ketu kita udah datang." ujar Doy yang baru saja keluar dari kamar mandi.
Alvarez berjalan mendekat ke arah ranjang, dimana anggotanya baru saja menghabiskan sarapannya. "Keadaan lo gimana?" tanyanya.
"Udah membaik kok." jawab Anggota itu dengan senyuman yang terukir di wajahnya.
Alvarez mengangguk, lalu mengalihkan pandangannya ke arah sofa dimana ada Key dan Steven yang sedang menonton drama korea yang berjudul All of Us Are Dead bersama.
Alvarez berjalan menghampiri mereka, dan menarik tangan Key untuk ikut dengannya.
"Apaan sih, gue lagi nonton." kesal Key, tapi Alvarez tidak menghiraukannya.
Key yang tadinya sudah pergi, tiba-tiba kembali menampakkan kepalanya di pintu. "STEVEN JANGAN LANJUT NONTON SEBELUM GUE BALIK!" teriak Key tiba-tiba membuat seluruh penghuni ruangan empat kosong dua itu kaget, kecuali Steven yang justru terkekeh.
"Gue harus cepat namatin Happiness nih" gumam Steven, dengan gerakan tangan mengetik kata happiness di kolom pencarian aplikasi Viu.
Alvarez kembali menarik Key, kali ini ia menggengam tangan Key lebih erat sehingga Key tidak bisa kabur lagi. Alvarez membawa Key keluar dari ruangan empat kosong dua itu, berjalan masuk ke dalam lift, dan menekan tombol lantai yang akan ia tuju.
"Lantai 30? ngapain? Lo mau ngajak gue mati bareng sama lo?" tanya Key, menoleh ke arah Alvarez.
"Bawel." balas Alvarez, membuat Key menatap tajam ke arahnya.
Begitu lift berhenti, Alvarez dan Key melangkahkan kakinya keluar. Key pasrah, ia tidak punya pilihan lain selain mengikuti Alvarez karena sedari tadi Alvarez tidak melepaskan genggaman tangannya.
Alvarez membuka sebuah pintu besi dengan cat putih, dimana pintu itu merupakan pintu rooftop rumah sakit. Ada palang besi sejajar dada yang mengelilingi sepanjang tepian rooftop yang sengaja dipasang untuk alasan keamanan.
Key berlari menuju palang besi, dan menumpu kedua tangannya di atas palang besi tersebut. Alvarez melakukan hal yang sama, ia berdiri di samping Key dan menumpu lengannya pada palang besi. Alvarez tersenyum tipis memandang gadis yang ada disampingnya , gadis yang sedang menutup matanya menikmati hembusan angin kencang yang menerpa wajahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALKEY ||ON GOING||
Teen Fiction!! BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA, BIASAKAN VOTE & KOMEN YANG BANYAK JANGAN BACA AJA KALO GA MAU LAMA UPDATE !! ❗tulisan masih berantakan, bakal di revisi kalo udh end. Kisah tentang dua insan berhati beku yang tidak sengaja bertemu. **** Alvar...