Wound Plester

22 2 0
                                    

Seoul,Musim Gugur 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seoul,Musim Gugur 2021

Jam sudah menunjukkan pukul 06:40 KST (Korea Selatan Time), namun Park Sara masih setia dengan piyama bergambar mickey mouse, di balut selimut pink tebal yang menutupi seluruh tubuhnya kecuali kepala dan wajah gadis itu. Pintu kamar gadis berusia 18 tahun itu terbuka lebar menampakkan wanita paruh baya yang Anggun dan keibuan yang bukan lain adalah Park Hyuna, Mama dari pemilik kamar serba Pink itu. Ia tersenyum kecil kemudian menghampiri Kasur anak semata wayangnya. "Sayang.. Ayo bangun," Ucap Hyuna menepuk pundak Sara beberapa kali. Sara yang masih terlihat mendengkur pulas, tiba-tiba menggeliat malas. "Hoaam jam berapa Ma?" Tanyanya masih dengan mata terpejam. "Sudah jam tujuh, ayo bangun nanti kau terlambat," "Sepuluh menit lagi Ma," sahut Sara malas. "Tidak..tidak, nanti kau kesiangan ayo cepat bangun." Hyuna menarik selimut Sara agar segera beranjak dari kasur empuk berukuran king size tersebut. Sara memerjapkan mata berkali-kali, sangat malas untuk bangun di pagi hari, namun kewajibannya sebagai Pelajar harus di patuhi. Ia melakukan stretching ringan sebelum akhirnya beranjak ke kamar mandi.

"Morning Ma,Pa?" Sara sedikit berlari menghampiri meja makan kemudian mencium pipi Orang tuanya bergantian. "Morning sayang," Serempak mereka berdua. "Sara langsung berangkat ya.." Ucapnya sembari mengambil satu buah apel puji di meja sebelum bergegas. "Tidak sarapan dulu?" "Nanti saja di Kantin, aku sudah terlambat! Bye Pa,Ma!"

Sara melihat mobil Mercedes Benz yang telah terparkir rapi di depan Rumah mewah miliknya, mobil Kim Jiso sahabatnya. "Lama ya bund, sampai engap loh ini," Ucap Jenny Kim yang tiba-tiba mengibaskan kedua tangannya. "Yaampun hanya terlambat lima menit," sahut Sara melirik arloji yang melingkar di tangan mungilnya. "Girls nanti pulang sekolah kita jadi latihan dance kan?" Lily Manoban mencondongkan tubuh ke depan tempat duduk Jiso dan Sara. "Of course, why not?" Sahut Jiso yang masih fokus menyetir. "Kau juga ikut kan?" Roseane Park juga ikut mencondongkan tubuh menatap ke arah Sara. "O? Lihat nanti."

~~~

Korea Internasional School (KIS) adalah salah satu Sekolah bergengsi yang terletak di tengah Kota Seoul,Korea Selatan. Karena Sekolah ini memiliki murid dari seluruh penjuru dunia, tak heran membuat mereka bisa Berbahasa Inggris dengan lancar. Park Sara Adalah salah satu gadis Most Wanted dan sangat populer di KIS. Gadis dengan kecantikan di atas rata-rata, bisa dibilang demikian, gadis yang memiliki senyum menular ini sangat menyukai alat Musik, terutama Piano, dialah ahlinya. Ia selalu mewakili Sekolah mengikuti lomba tingkat Nasional maupun Internasional. Renang adalah hobinya, meski terkenal sedikit easy going dengan pembawaan yang tenang, dia sangat jago Bela diri, beberapa bulan yang lalu ia sempat mengikuti kursus Bela diri dan kini sangat mahir. Selama ini belum ada laki-laki yang membuatnya tertarik, baginya semua laki-laki sama saja, memandang perempuan hanya dari fisik belaka, kecantikan memang bisa menumbuhkan cinta, tetapi tidak menjamin itu bisa memelihara cinta. Satu hal yang sudah biasa baginya adalah menolak laki-laki secara halus, beberapa siswa KIS berlomba untuk mendapatkan perhatiannya. Padahal sangat sulit untuk berkata tidak, namun selama ini ia sama sekali tidak pernah memikirkan cinta, juga tidak begitu tertarik perihal cinta.

Hari pertama masuk Sekolah setelah libur panjang, tak membuat Jenny lupa dengan Oleh-oleh yang pernah Sara janjikan untuknya. "Oleh-Oleh?" Gadis itu menyodorkan tangan ke wajah Sara saat mereka bersama-sama menyusuri koridor Sekolah. "Astaga iya! ketinggalan di Nakas!" Sara menepuk dahi seraya menatap Jenny bersalah."Kau selalu seperti itu," Ucap Lily menyurai rambut Sara geregetan. "Sorry Bubs.." Sara menatap Jenny dengan muka memelas. "Aduuuh kebelet banget lagi! Kalian duluan saja, aku ada panggilan alam!" sahut Sara yang tiba-tiba berbalik arah dengan sedikit berlari, membuat mereka hanya menggeleng-geleng melihat tingkahnya.

BRUK!

"Awww.."

"Eh Sara sorry!! lagi buru-buru!" Teriak laki-laki yang tengah sibuk menggendong tiga kursi lipat di tangannya, ia menabrak tubuh Sara hingga terjatuh ke lantai. "Aish Kak Jimmin!" Sara menyentuh mata Kakinya yang terbaret mengeluarkan sedikit darah. Tiba-tiba seseorang datang entah dari mana membungkuk di hadapannya, dengan santai menempelkan plester luka dimata Kakinya. "Eh?" Ia hampir terjungkal kebelakang karena terkejut, wangi velvet Rosee dan oud yang sangat kuat langsung terhirup oleh hidungnya, ia mengerutkan dahi saat melihat laki-laki asing memakai seragam sekolah yang sama sepertinya, namun sama sekali tak mengenalinya, bahkan belum pernah melihatnya. Siapa laki-laki tampan ini?. Tampan karena laki-laki ini memiliki tatapan teduh sekaligus datar dan dingin diwaktu yang bersamaan, memiliki rahang tegas dan hidung yang mancung, tentu bukan waktu yang tepat untuk meneliti bahwa semua itu sempurna. "Kalau jalan pakai mata," Suara berat laki-laki itu membuatnya tertegun sejenak. "Ah sorry aku harus ke WC!" Sara mendorong tubuh laki-laki itu dan berlari meninggalkannya ke dalam toilet."Ck tidak tahu terimakasih." Ucap laki-laki itu kemudian berlalu begitu saja. Sara bergegas keluar setelah selesai dengan urusan toiletnya. "Terima—" suaranya terpotong saat ia tak mendapatkan satu orangpun di luar toilet. "Kemana perginya? Aku belum mengucapkan terimakasih," ia melirik sekilas mata Kakinya yang terbalut plester luka, kemudian beranjak meninggalkan toilet.

~~~

Hari ini tidak ada kegiatan belajar-mengajar, berhubung hari pertama masuk Sekolah, Guru-Guru hanya sibuk menyusun berbagai macam rencana belajar untuk tahun Ajaran Baru.

"Hei! Sampai kapan kau akan melamun seperti ini?" ucap Lily membuyarkan lamunan Sara yang sedari tadi menatap kosong keluar jendela."Eh haha aku tidak melamun," "Hati-hati, hantu valak akan merasukimu jika melamun terus-menerus!" Jawab Rose menyikut tangan kanan Sara. "Tidak lucu, haha," Sara sedikit terkekeh karena ucapan Rose."Kantin yuk! Aku lapar," Ajak Jiso menghampiri bangku mereka."Jen ayo!" Sahut Lily memanggil Jenny yang tengah sibuk dengan eyeliner di tangan kanan dan cermin kecil di tangan kirinya.

"Wait!!!"

~~~

                                                                        ~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MELODYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang