PART 1 (18+)

639K 5.4K 88
                                    

warning 18+

mohon maaf jika ada kesalahan pada penulisan nama karakter, karena saya sempat mengganti nama karakter jadi, mungkin ada beberapa nama yang tidak sesuai.

happy reading

----------------------------------------------------------

terlihat seorang lelaki tampan sedang sibuk dengan laptopnya, jari jari panjang nan lentik nya sedang menari di atas papan keyboard, ekspresinya menandakan ia sangat fokus dengan apa yang sedang dikerjakan, terlihat pula beberapa kali lelaki tersebut membenarkan letak kacamata nya.

jam sudah menunjukan pukul 4 sore, kalau begitu ia sudah sekitar 2 jam duduk di hadapan laptop sambil mengerjakan sesuatu.

"euunghh" tak jauh dari tempat duduk lelaki itu, terdengar suara lenguhan wanita. lelaki itu pun menoleh pada sumber suara, ia pun tersenyum dan hanya menatap wanita yang terlihat kebingungan tersebut.

"kau sudah bangun cantik?" lelaki itu memutuskan untuk mendekati wanita tersebut, ia berdiri di hadapannya dengan senyum yang sangat manis

"Jeano?" tanya wanita tersebut

"yap, ingatanmu masih bagus setelahku bius" lelaki bernama jeano tertawa puas

jeano menyentuh perut telanjang wanita itu, ia berjalan ke belakangnya lalu memeluk pinggang ramping itu

"lepasin gue" wanita itu ada dalam keadaan berdiri dengan tangan terikat kuat yang tergantung pada tiang besi dan dalam keadaan telanjang bulat.

"tubuhmu sesuai yang aku bayangkan adhara" jeano mengeratkan pelukannya pada wanita bernama adhara tersebut, ia pun menghirup aroma tubuh adhara yang memabukkan

"lepasin gua jean, plis" adhara mulai mengeluarkan air mata dan terisak pelan

"aku bakal lepasin setelah aku puas sayang" ucap jeano sambil menggigit kecil leher adhara

"hiks, gue mohon lepasin gue" adhara terus terisak dan mengeluarkan air matanya yang membuat jeano kesal

"GUE BILANG ENGGAK YA ENGGAK" jeano berjalan ke hadapan adhara dan berteriak sambil mencengkram kuat rahangnya

"kau tidak perlu takut sayang, aku akan memperlakukanmu dengan lembut" jeano mengusap pinggang adhara, mengelusnya dan meremasnya pelan.

adhara yang merasakan tangan jeano di kulit polosnya hanya bisa menangis tanpa suara

jeano mundur beberapa langkah, lalu membuka seluruh baju yang ada di tubuhnya, melihat itu adhara memejamkan matanya

"buka mata mu sayang" ucap jeano sambil mengusap pipi adhara

dhara pun membuka matanya dan ia melihat jeano yang sudah bertelanjang di depannya. jeano yang melihat itu mendekati dhara dan langsung menempelkan bibirnya pada bibir tipis milik dhara

dhara yang merasakan itu langsung memberontak, namun tubuhnya langsung dipeluk kuat oleh jeano yang membuatnya tidak bisa bergerak, ia hanya bisa mengeluarkan air mata yang membuat pipi mereka berdua basah.

"kenapa nangis hm?" ucap jeano lembut sambil menghapus air mata yang ada di pipi dhara, jeano pun memeluk dhara dan menenangkannya, bukannya tenang, dhara malah ketakutan diperlakukan seperti itu

jeano melepaskan pelukannya dan beralih ke belakang dhara lalu kembali memeluknya, tangannya pun tak tinggal diam, ia mengusap perut dhara lalu turun ke selangkangan milik dhara yang membuat wanita itu makin deras mengeluarkan air matanya

"sshhh jangan nangis sayang" tangan jeano mulai mengusap vagina milik dhara dengan lembut, vagina tersebut masih sangat kering

"hiks, jean lepasin" dhara menoleh ke samping dan mendapatkan jeano tengah tersenyum lembut sambil menatapnya

"nikmati aja sayang" dhara hanya menatap jeano dengan air mata yang masih mengalir deras

jeano mengusap vagina dhara dengan lembut lalu tanpa aba aba memasukkan jari telunjuknya pada vagina milik dhara yang masih sangat kering, yang membuat dhara berteriak kesakitan

"AKKKKHHH SAKIIIT" dhara berteriak sekencang mungkin ketika merasakan ada yang masuk pada vagina nya, ini pertama kalinya ada yang memasuki vaginanya

jeano membiarkan jarinya tertanam disana, jarinya terasa terjepit disana, ia membayangkan jika kejantanannya ada di dalam sana pasti terasa sangat sempit. jeano mengusap pipi dhara menggunakan tangan kanannya, ia menuntun dhara untuk melihat kebawah

"buka matamu sayang" jeano mengecup pipi dhara lembut

dhara membuka matanya dan semakin menangis ketika melihat vagina nya masih tertancap jari telunjuk milik jeano, ia merasakan jeano menggerakkan kecil jari telunjuknya

"jangan jean, sakit" namun jeano malah mendorong jarinya semakin dalam

"akhhh" dhara kembali merasakan kesakitan

"sebelum mulai kita makan dulu oke, gue laper" jeano mengeluarkan jarinya dan membuka borgol yang ada di kaki dhara, lalu melepaskan tali yang mengingat lengan dhara

dhara langsung terjatuh ke arah jeano saat tali tersebut terlepas, untungnya jeano menangkap tubuh dhara dengan sigap, ia pun menggendong dhara di depan, dhara hanya bisa pasrah karena mau memberontak pun ia sudah lelah dan tak mungkin jeano melepaskannya

mereka berdua turun ke dapur dalam keadaan telanjang, tenang saja, jeano hanya tinggal sendiri di rumahnya

jenao duduk di kursi meja makan dengan dhara yang berada di pangkuannya, di depannya sudah tersedia makanan yang tadi jeano sempat masak

"jen" panggil dhara pelan, dhara kadang memanggil jeano jengan sebutan "jen" biar nggak ribet katanya

"kenapa hm?" jawab jeano sambil mengusap paha lembut milik dhara

"gue pengen pake baju dulu jen"

"gak usah, ribet, nanti juga dibuka lagi, nih buka mulutnya" jeano mengarahkan sesuap pada mulut dhara yang dilahap dengan baik oleh wanita di pangkuannya. tidak bisa berbohong, memang dhara lapar makanya ia menerima suapan jeano

sambil menyuapi dhara, ia pun sesekali menyuapkan makanan itu ke mulutnya sendiri, mereka berdua tidak membuka suara, jeano yang sibuk menyuapi dhara dan dirinya, sedangkan dhara sibuk mengalihkan pandangannya

sebenarnya ia tak sengaja menangkap kejantanan milik jeano yang membuatnya malu, seumur hidup ia tak pernah melihat kejantanan milik lelaki secara langsung di hadapannya

mereka telah selesai melakukan kegiatan makannya, jeano membawa dhara kedalam pelukannya, ia mengusap punggung dhara lembut dan wanita itu pun hanya menerima usapannya, ia merasakan kejantanan milik jeano yang mengganjal di perutnya, terasa panas dan keras.

tak berselang lama dhara mulai merasakan panas pada tubuhnya, ia bergerak tak nyaman membuat jeano sedikit mengerang karena penis nya bergesekkan dengan perut dhara. nafas dhara pun mulai berat dan tidak beraturan

jeano yang mendengar itu tahu kalau obat perangsang yang sedari tadi ia masukan di minuman dhara mulai bereaksi, ia pun menciumi leher dhara dan meremas lembut bokong bulat milik dhara

"hnngg" dhara tidak bisa menahan desahannya, ia heran kenapa tubuhnya panas seperti ini

"jen, badan gua panas" jeano tersenyum mendengar itu

ia melepaskan pelukannya untuk melihat ekspresi dhara, jeano tersenyum saat melihat wajah dhara memerah dan berpeluh

.....

To Be Continued

hanya memperingatkan kembali, kalau cerita ini banyak mengandung unsur 18+, harap bijak dalam membaca. karena mungkin akan banyak part yang mengandung 18+

Enjoy, jangan lupa like, comment, share juga yaa

thanks

~ Na

OBSESSED 18+ [PDF VER. ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang