21

562 63 7
                                    

Khrisna kembali ke kampus setelah dua hari tidak kuliah

Pertama ngampus dia di hadang Rowand di lorong menuju kelas

" kenapa sama muka lo ? " tanya Khrisna saat melihat wajah Rowand penuh luka

Kejadian 3 hari yang lalu telah membuat wajahnya hancur penuh luka
Hampir 90% wajah nya memar kebiruan
Dan dia pun harus berjalan menggunakan tongkat penyanggal

" Khris aku mau bicara, plis dengarkan aku " ucap Rowand

" ya bicara aja, ga ada yang larang " ucap Khrisna dengan santai tanpa merasa canggung seperti bicara Rowand yang sedikit gugup

" Khris aku minta maaf " ucap Rowand

" untuk ? " tanya Khris dengan menyipitkan matanya
Ia tidak mengerti dengan kata maaf yang di ucapkan oleh Rowand

" soal kejadian malam itu, aku benar gak bermaksud ...

" ya ya, aku maafin " potong Khrisna agar Rowand tidak membahas hal menjijikan pada malam itu

Khrisna tidak ingin membayangkan hal itu
Suatu keberuntungan juga baginya karna tidak pernah mengingat kejadian di malam itu

" Khris aku serius, aku benar benar menyesal ..

" iya gua juga serius Row " Khrisna selalu memotong ucapan Rowand

" Row, kejadian malam itu udah gua anggap angin lalu, hal itu udah lewat gitu aja, gak perlu di jelaskan apalagi di sesali, gua ngerti ko dan gua bener udah maafin elu " ucap Khris

Rowand menunduk malu
Malu atas perbuatanya malam itu yang sangat tidak baik

" tapi gua gak pngen liat elu ada di hadapan gua, kejadian ini gua harap bikin elu stop punya perasaan apapun ke gua, kita harus menjadi orang asing yang sama sekali gak kenal " ucap Khris

Sebenarnya Rowand merasa keberatan dengan hal ini,
Dia menyukai Khrisna

Khrisna adalah wanita satu satunya yang membuat Rowand jatuh cinta

Memang ia mengakui kesalahanya atas kejadian malam itu
Tapi kenapa ia harus membayar kesalahanya dengan tidak lagi muncul di hadapan Khrisna

Itu sangat sulit dan menyakitkan
Rasanya sudah tidak ada harapan sedikitpun untuk memiliki Khrisna

" oke Row, sudah selesai sampai disini " ucap Khrisna dengan senyum kecil

" ya, sekali lagi aku minta maaf, ku harap kita bisa di takdirkan sebagai teman baik " ucap Rowand

" tidak akan terjadi, aku akan berdoa pada Tuhan dengan segala persyaratanya agar kita tidak berjodoh sebagai apapun " ucap Khrisna

Rowand terdiam

Ia mau tidak mau ia harus menuruti keinginan Khrisna

Badanya mulai berbalik tapi sebuah kepalan tangan tiba tiba menghantamnya

Rowand terjatuh
Tongkat penyangga nya pun terpental

" elu masih berani ya deketin Khrisna, minta di bunuh lu ya !! " ucap Boy

Teman teman Khrisna datang

Boy yang sangat benci pada Rowand karna kejadian malam itu selalu tidak bisa menahan emosi

Tomi juga sama

Setelah Boy memukul Rowand ia juatru menendamg tubuh yang sudah tidak berdaya itu

" stop !!! " teriak Khrisna

Semua nya menoleh pada Khrisna

" berhenti mukulin dia, gua gak mau ada yang mukul Rowand lagi !! " ucap Khrisna dengan suara keras

BUKAN TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang