Bab 2

3.6K 419 4
                                    

~~~~~◌◌◌✪✦◈☽~✡~☾◈✦✪◌◌◌~~~~~

Perekrutan Penyihir

***

Dia memindahkan semuanya ke dalam tas ajaibnya sendiri, karena tas yang dia bawa jauh lebih besar daripada tas orang ini, sepertinya tas ini memiliki ruangan seluas 100 meter persegi untuk menyimpan barang-barangnya.

Kevin mendapatkan tas ajaib ini dari Kepala panti asuhan dan itu hanya berisi beberapa pakaian, 20 koin emas untuk perekrutan ke Sekte Matahari, dan sebuah buku dengan pentagram di atasnya yang dia terima dua hari lalu sebagai hadiah ulang tahunnya.

Kepala panti asuhan memberitahunya bahwa orang tuanya telah membuatnya berjanji untuk memberikan buku ini ketika Kevin mencapai usia 18 tahun dan bahwa Kevin kemudian harus mencoba direkrut oleh sebuah sekte.

Kepala panti asuhan juga mengatakan kepadanya bahwa orang tuanya sangat mengkhawatirkan keselamatannya dan itulah sebabnya dia berakhir di panti asuhan itu, 20 koin emas itu juga merupakan bagian dari apa yang ditinggalkan oleh orang tuanya untuknya.

Dari ingatan Kevin, dia bisa tahu bahwa dia berada di dunia yang sama sekali berbeda dengan dunia yang dulu dia tinggali.

Di sini tidak ada senjata api atau teknologi canggih yang biasa dia gunakan, semuanya digantikan oleh sihir.

Dunia ini dihuni oleh tiga ras yang berbeda: manusia, shapeshifter (pengubah bentuk); mereka yang mampu berubah penampilan menjadi binatang, dan musuh bebuyutan mereka adalah iblis.

Manusia dan pengubah bentuk bisa menjadi penyihir atau petarung, dan pengubah bentuk sedikit lebih kuat dari manusia, tapi masih ada manusia yang sangat berbakat dan bisa melampaui pengubah bentuk.

Iblis adalah ras terkuat tetapi mereka lebih sedikit karena tingkat reproduksi mereka yang rendah, sehingga manusia dan pengubah bentuk masih bisa menekan mereka, setidaknya hanya itu yang bisa dia temukan dari ingatan Kevin.

Nah, sekarang dia harus memilih langkah selanjutnya untuk hidup di dunia baru ini, dan dia tidak bisa tinggal lebih lama di gang ini dan mengambil risiko ditemukan dengan mayat di kakinya.

Memasuki sekte memang pilihan terbaiknya saat ini, pengetahuan Kevin tentang dunia ini terlalu terbatas. Dan karena dia ingin tumbuh cukup kuat untuk bisa melindungi dirinya sendiri, sekte tampaknya menjadi tempat yang sempurna untuk berlatih dan sekaligus tempat yang aman.

Meskipun dia tidak suka bergantung pada orang lain, dia harus membuat pengecualian karena dunia ini terlalu berbeda dari dunianya, dan sampai dia mengerti cara kerjanya, dia harus tetap aman di sekte.

Setelah membuat keputusan dan sebelum meninggalkan gang ini, Kevin mengganti bajunya yang kotor oleh darah yang keluar dari kepalanya dan memakai baju nyaman yang bisa kemana-mana agar dia bisa lebih mudah menghilang di keramaian.

Dia juga memakai sweter dengan tudung (hoodie) yang menutupi depan matanya, sehingga dia bisa menyembunyikan separuh wajahnya.

Setelah itu, Kevin keluar ke jalan utama dan berbaur dengan kerumunan seperti bayangan, lalu dia berjalan menuju alun-alun.

Perekrutan Sekte Matahari telah menarik banyak orang untuk datang. Kevin telah memikirkannya dengan serius, dan dia memutuskan untuk mengantri untuk perekrutan penyihir (mage).

Dia bisa saja mengantri untuk menjadi petarung (fighter), tetapi itu akan membuang-buang waktu baginya.

Keterampilan tempurnya mungkin melebihi instruktur mereka, dan dia juga bisa berlatih sendiri.

Di sisi lain, menjadi penyihir tidak diragukan lagi akan menjadi nilai tambah baginya. Terlebih lagi, ada buku yang ditinggalkan oleh 'orang tuanya' dan sepertinya berhubungan dengan sihir.

Kevin sudah mencoba membukanya tapi dia gagal total, alasan kenapa Kevin gagal adalah karena buku ini sepertinya disegel.

Dia harus melihatnya nanti, tidak ada kunci yang bisa menghalanginya, dan dia sangat ingin tahu isi buku ini.

Mendengarkan percakapan di sekitarnya, dia mengerti bahwa dia harus lulus tes untuk memasuki sekte ini, tidak semua orang diterima, dan tidak semua orang bisa menjadi penyihir.

Menurut ingatan Kevin, seorang penyihir harus memiliki kekuatan jiwa dan setidaknya memiliki afinitas dengan salah satu dari lima elemen, yaitu: angin, air, tanah, api, dan petir.

Dia tidak tahu apakah dia memenuhi prasyarat ini, tetapi jika hasilnya buruk, dia akan masuk sebagai seorang petarung, apakah dia seorang penyihir atau bukan tidak akan mengubah rencananya sama sekali.

Ketika gilirannya akhirnya tiba, pemuda di depannya menanyakan pertanyaan yang sama persis dengan yang ditanyakannya kepada orang lain: "Namamu, umurmu dan apakah ada anggota keluargamu yang sudah menjadi penyihir?"

Dia menjawab dengan sopan: "Namaku Kevin, aku berusia 18 tahun, dan aku seorang yatim piatu jadi aku tidak tahu apakah ada penyihir di keluargaku."

Pemuda itu memandangnya dan berkata dengan nada meminta maaf, "Maaf, aku harus menanyakan pertanyaan ini, itu bagian dari protokol perekrutan."

Kevin kembali menjawab dengan sopan: "Tidak masalah, dan maaf karena tidak bisa menjawab pertanyaan terakhirmu."

Pemuda itu menggelengkan kepalanya dan tersenyum padanya, menyerahkan formulir pendaftarannya: "Tidak, tidak, aku yang seharusnya minta maaf. Kamu hanya perlu pergi ke sana dan mencari tenda kosong untuk melakukan tes... Semoga berhasil Kevin."

Kevin tersenyum padanya dan mengangguk sebelum menuju ke tempat yang pemuda itu tunjukkan padanya.

Salah satu tenda baru saja dibuka dan pemuda yang keluar dari tenda itu tampaknya tidak lulus tes melihat ekspresi wajahnya yang kecewa.

Kevin menunggu sebentar di depan pintu tenda, bertanya-tanya apakah dia harus masuk atau menunggu seseorang di dalam untuk memanggilnya masuk.

Untungnya dia tidak perlu menunggu lama karena suara maskulin yang dalam memanggilnya untuk masuk.

Berjalan masuk, dia melihat seorang pria tampan yang terlihat sangat bosan. Dari pria ini terpancar aura kuat yang bisa mengintimidasi banyak orang.

Kevin menatap lurus ke matanya dan berjalan ke meja yang ada di depan pria itu, lalu dia menyerahkan formulir pendaftarannya dan menunggu dengan tenang.

Pria itu tetap tenang tetapi Kevin sudah terbiasa dengan orang seperti ini dan dia melihat secercah rasa ingin tahu di mata abu-abunya yang luar biasa.

Pria itu mempersilahkannya untuk duduk dan melihat formulir pendaftarannya, dia berkata: "Kevin, apakah kamu tahu dua instrumen di depanmu?"

Kevin melihat dua instrumen di depannya, sayangnya Kevin tidak mengetahui satupun dari instrumen itu. Ada satu yang tampak seperti pengukur dan yang lainnya tampak seperti bola kristal.

Kevin menjawab dengan jujur: "Aku tidak tahu, tapi aku bisa menebak apa kegunaannya."

❀❀❀❀❀(*^▽^*)❀❀❀❀❀

[BL] My Mage SystemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang