Bab 111

294 25 2
                                    

~~~~~◌◌◌✪✦◈☽~✡~☾◈✦✪◌◌◌~~~~~

Sebuah obat

***

Kevin kemudian memutuskan untuk menguji Ashton, untuk memeriksa apakah Ashton punya pengamatan yang bagus, dia bertanya kepadanya, "Erik, yang menyiapkan makan malam untuk kita, juga berpartisipasi dalam turnamen Tiga Sekte, apa pendapatmu tentang pertarungannya?"

Ashton menoleh dengan heran, dia tidak memperhatikan siapa yang sedang memasak, tetapi ketika dia melihat siapa orang itu, dia berseru lebih antusias, "Wow, Senior Erik, ini benar-benar kamu, aku juga telah menyaksikan semua pertarunganmu, kamu sangat spektakuler."

Kevin sangat terkejut dan Erik bahkan lebih terkejut lagi, ini adalah pertama kalinya seseorang mengatakan kepada Erik bahwa dia spektakuler.

Ashton melanjutkan, "Setiap kali kamu bertemu dengan lawan yang jauh lebih kuat darimu, semua orang mengira kamu akan kalah dengan cepat, tetapi kamu terus bertarung dengan sengit. Saat kamu melawan mereka, kamu juga mengamati mereka dan ketika kamu menemukan titik lemah mereka, kamu memukul mereka dengan keras, setiap kali kamu melakukannya, lawanmu selalu tidak bisa berbuat apa-apa. Kamu berhasil memenangkan banyak pertarungan seperti itu dan itu terlalu luar biasa!"

Ashton menambahkan dengan senyum cerah, "Kamu keren sekali!"

Alan yang baru saja tiba bersama Liam telah mendengar semua yang dikatakan anak laki-laki ini tentang kekasihnya dan dia tidak bisa menahan diri untuk berkata : "Akhirnya ada seseorang yang menyadari nilai sebenarnya dari kekasihku... Hai, perkenalkan, aku Alan dan ini Liam."

Ashton membuka mulutnya lebar-lebar karena terlalu terkejut, Alan adalah salah satu dari sedikit penyihir yang juga tahu cara bertarung, dan dia sangat mengidolakannya, sedangkan pria di sebelahnya adalah salah satu pemimpin Sekte Matahari, dan dia adalah orang yang paling beruntung bisa bertemu mereka ketika datang ke sini.

Ashton akhirnya tersadar dan dia menyapa mereka dengan hangat, tiba-tiba dia merasa dia tidak seharusnya berada di sini, seolah dia mengganggu mereka, lagipula yang ada di sekitar Kevin hanyalah orang-orang hebat.

Ashton akhirnya menoleh pada Kevin dan memberikan apa yang ingin dia berikan padanya, itulah sebabnya dia datang ke sini.

Itu adalah ramuan yang Ashton buat sendiri, dia menggunakan pengetahuan yang dikumpulkan dari waktu ke waktu oleh keluarganya untuk membuatnya.

Kevin mengambil botol yang diberikan Ashton dan ketika dia melihat bahwa Ashton mulai berpamitan kepada semua orang dan bersiap untuk pergi, dia berkata dengan tergesa-gesa, "Tunggu! Kamu boleh tinggal jika kamu mau, kami punya cukup makanan untuk semua orang... Dan katakan padaku, apa ini?"

Ashton menoleh ke arahnya dan tersenyum, “Oh ya, aku lupa memberitahumu apa itu, maaf aku agak terlalu terintimidasi. Ini adalah obat yang aku kembangkan sendiri, ini akan membantumu merasa lebih baik, ini akan membantu menstimulasi pikiranmu dan menghilangkan kelelahan mental."

Kevin membuka matanya lebar-lebar karena takjub dan berkata secara spontan, "Aku pikir tidak ada obat semacam ini?"

Kevin menoleh ke arah Alan, bingung mengetahui hal ini, tapi Ashton-lah yang menjawab, "Seperti yang guru Ian katakan, aku berasal dari keluarga penyihir dan kelelahan mental adalah masalah yang sering terjadi. Semua generasi di keluargaku telah mengembangkan ramuan ini, dan aku sendiri telah menambahkan sentuhan pribadiku ke dalamnya. Aku harap ini bisa membantumu merasa lebih baik."

lan bertanya padanya dengan rasa ingin tahu, "Apa yang ada di dalamnya?"

Melihat Ashton yang tampak malu dan ragu-ragu, Alan kemudian berkata : "Jangan khawatir Ashton, kamu tidak perlu menjawabnya, dia terlalu penasaran... Kurasa kamu tidak punya hak untuk mengungkapkan formulanya."

Ashton mengangguk, "Memang, aku tidak diizinkan, aku minta maaf, tapi aku bisa berjanji kepadamu bahwa itu akan membantunya untuk merasa lebih baik..."

Ashton berbalik ke Kevin dan berkata, "Aku pergi sekarang, aku hanya ingin tahu bagaimana kabarmu dan memberikan ini kepadamu, sampai jumpa di kelas."

Ashton berpamitan kepada mereka lagi dan dia hendak pergi ketika Kevin tiba-tiba berkata kepadanya, "Tunggu aku, aku akan mengantarmu ke pintu!"

Kevin menoleh ke arah Axel, "Aku akan segera kembali sayang."

Ketika Kevin mengantar Ashton kembali ke pintu, dia mengucapkan terima kasih lagi atas obatnya dan bertanya, "Apakah kamu ingin datang dan berlatih bersama kami? Kamu sepertinya ingin belajar cara bertarung, aku bisa mengajarimu dasar-dasarnya jika kamu mau, dan aku bisa mengajarimu cara meluncurkan akurasi mantramu."

Ashton menatapnya, tidak bisa berkata-kata karena tercengang, tapi kemudian dia bertanya dengan mata yang bersinar karena kegembiraan, "Apakah kamu benar-benar tahu cara bertarung?"

Kevin mengangguk, "Aku bisa mengajarimu cara bertarung dan memperkuat tubuhmu, tapi kamu juga harus terus membuat ramuan dan melatih mantra."

Ashton tersenyum dan dia membuka tangannya di depannya, Panah Air segera muncul di atas telapak tangannya, itu adalah mantra yang sama yang guru mereka ajarkan, dan ketika Kevin memeriksa dengan keterampilan observasinya, itu memang mantra level 1.

Ashton sudah bisa memasukkan partikel ke dalam mantranya, itu sungguh menakjubkan.

Kevin sangat kagum sehingga dia bertanya, "Apakah kamu benar-benar baru berusia 18 tahun?"

Ashton tertawa dan berkata sambil membubarkan mantranya, "Aku juga sudah bisa membuat ramuan kelas menengah, itu keuntungan terlahir dalam keluarga penyihir, aku memulai latihanku sejak dini."

Kevin berseru, "Wow, keren sekali! Oke, kalau aku sudah lebih baik dan bisa kembali ke kelas, aku akan memberitahumu kapan harus bergabung dengan kami untuk berlatih bersama."

Ashton tampak sangat senang dan Kevin kemudian bertanya, "Ngomong-ngomong, bagaimana kamu tahu aku tinggal di sini?"

Ashton tersenyum, “Paman Douglas yang memberitahuku, aku bertanya padanya apakah dia sudah mendengar kabarmu dan dia memberitahuku bahwa jika aku ingin tahu, aku harus datang dan melihat sendiri. Dia mengatakan kepadaku bahwa kita harus rukun dan dia memberiku nomor paviliunmu."

Kevin tersenyum,"Ternyata begitu..." kemudian dia melambaikan tangannya, "Sampai nanti, Sampai jumpa Ashton!"

Ashton pergi dan Kevin kembali ke dapur dimana semua orang menunggu, dia belum memperkenalkan dirinya secara resmi kepada Liam, jadi dia berjalan mendekat dan mengulurkan tangan kanannya untuk berjabat tangan, tetapi reaksi Liam benar-benar tidak terduga.

Liam melihat tangan Kevin, siap untuk menjabatnya, tetapi kemudian dia melihat luka bakar di telapak tangan Kevin dan dia dengan marah berteriak ke arah Axel, "Brengsek Axel, apa yang sudah kuperingatkan kepadamu?"

❀❀❀❀❀(*^▽^*)❀❀❀❀❀

༺𝑻𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂 𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒔𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒄𝒂. 𝑱𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒑𝒂 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒊𝒏 𝒋𝒆𝒋𝒂𝒌, 𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒊𝒕𝒖 𝒗𝒐𝒕𝒆 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒄𝒐𝒎𝒎𝒆𝒏𝒕. 𝑩𝒊𝒂𝒓 𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒂𝒎𝒃𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒏𝒈𝒆𝑻𝑳𝒏𝒚𝒂.༻

[BL] My Mage SystemTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang