~~~~~◌◌◌✪✦◈☽~✡~☾◈✦✪◌◌◌~~~~~
Rasa darah (21+)
***
Axel lalu berkata sambil mempererat pelukannya dan membelai rambut Kevin, "Untuk apa yang ingin kamu tanyakan pada Tony, izinkan aku menemanimu, aku tidak akan ikut campur dalam urusanmu dan aku akan mengikuti instruksimu, aku hanya ingin tahu seperti apa duniamu."
Kevin tersenyum, "Baiklah sayang, kita akan pergi bersama."
Axel senang Kevin menerimanya dan kini setelah berada dalam pelukannya, dia ingin menikmati kekasihnya, tapi dia bertanya terlebih dahulu, "Bagaimana keadaanmu sayang?"
Kevin langsung menjawab, "Jauh lebih baik dan kamu?"
Senyuman predator baru saja muncul di wajah Axel, namun Kevin yang masih meringkuk di pelukannya tidak melihatnya dan Axel bertanya dengan polos, "Aku juga baik-baik saja... Apakah kamu mau mandi?"
Meskipun Kevin tidak bisa melihat wajah Axel, dia sudah sangat mengenal kekasihnya, sehingga dia menggodanya, "Tergantung..."
Axel yang masih mengelus rambut Kevin, menghentikan gerakannya dan bertanya, "Tergantung pada apa?"
Kevin terkekeh dan menjawabnya dengan mulai mencium leher Axel, "Tergantung warna matamu!"
Aku gak paham, emang kenapa dengan warna matanya? 🤔
Axel segera menutup matanya, sial, pikirnya, ini sudah terlambat, matanya pasti semakin gelap, tapi dia membuka matanya lebar-lebar begitu Kevin mulai menggeseknya dan menggigit daun telinganya.
Tindakan Kevin barusan adalah undangan untuknya, dengan geraman binatang, Axel menekan Kevin ke tempat tidur dan memposisikan dirinya di atasnya.
Axel menatap matanya dan bertanya dengan suara sensual, "Apakah nyaman seperti ini?"
Kevin menggigit bibir bawah Axel sebelum menjawab, "Inilah yang kuinginkan!"
Itu adalah rangsangan yang berlebihan bagi Axel, dia langsung melumat bibir Kevin seperti serigala lapar, sangat ingin mencicipi setiap inci tubuh kekasihnya.
Mereka segera menanggalkan pakaian dan benar-benar lupa bahwa mereka seharusnya mandi.
Axel yang mencium Kevin dengan penuh gairah hingga kehabisan napas, kini memulai penjelajahannya dengan salah satu tangannya, sedangkan tangannya yang lain sebagai penopang berat badannya agar tidak menjepit Kevin.
Dan setelah memainkan puting Kevin, Axel meletakkan tangannya di perut Kevin dan membelainya dengan penuh gairah.
Perut Kevin tidak lagi rata, sekarang sudah berbentuk bagus dan sangat seksi, tapi Axel tidak berlama-lama di situ karena apa yang paling ingin dia sentuh kini hanya berjarak satu inci dari tangannya.
Tangannya dia turunkan sedikit lagi dan akhirnya menemukan anggota tubuh Kevin yang sudah tegak dan tak sabar menunggu belaiannya.
Kevin mengerang kenikmatan dan meraih bahu Axel saat Axel mulai melakukan masturbasi padanya.
Kevin berkata disela desahan, "Axel sayang... Ahh... Ayo masturbasi bersama..."
Tapi Axel menolak, "Maaf sayang, aku sangat ingin menyetubuhimu dan aku tidak ingin cum secepat ini."
Saat Axel mendengar geraman frustrasi Kevin, dia semakin mempercepat gerakan tangannya dan geramannya dengan cepat berubah menjadi ekstasi.
Ini terlalu nikmat, pikir Kevin, dia membiarkan Axel melakukan apa yang dia mau dan Kevin ingin segera merasakan ereksi Axel berada di dalam dirinya, kenikmatan semacam ini sangat membuat ketagihan.
Ketika Kevin akhirnya melengkungkan punggungnya dan ejakulasi, Axel tersenyum dan menciumnya sebelum turun dari tempat tidur untuk mengobrak-abrik pakaiannya.
Axel akhirnya menemukan tas ajaibnya dan mengeluarkan handuk dan botol berisi pelumas.
Setelah membersihkan cairan ejakulasi Kevin, Axel kembali ke tempat yang seharusnya, yaitu di atas tubuh Kevin.
Setelah mencium dan menggosokkan tubuhnya ke tubuh Kevin, Axel berbisik di telinganya, "Sekarang giliranku sayang."
Kevin memperhatikan Axel melumasi ereksinya, dia tiba-tiba merasa panas, sangat panas dan ketika Axel melihat kilatan nafsu di matanya, Axel hampir kehilangan kendali dan hampir menembus Kevin tanpa basa-basi.
Tapi Axel ingin Kevin mendapatkan kenikmatan sebanyak mungkin sehingga dia akan meluangkan waktu untuk mempersiapkannya dengan baik sebelum melakukan penetrasi.
Hanya saja, Kevin sama sekali tidak menginginkan hal itu, ketika dia melihat Axel menghabiskan seluruh waktunya untuk menembusnya terlebih dahulu dengan jari-jarinya, dia kehilangan kesabaran dan berkata, "Sialan Axel, bukan jarimu yang ingin aku rasakan di dalam diriku, berhenti membuatku menunggu dan lakukan seperti kamu melakukannya di dungeon sebelumnya, itu sungguh meningkatkan gairahku."
Axel terkekeh dan langsung menarik kembali jarinya, lagipula kalau itu yang Kevin inginkan, kenapa dia harus berlama-lama.
Kevin sudah meletakkan kakinya di kedua sisi pinggang Axel, jadi Axel menciumnya dengan ganas dan mulai menembusnya tanpa membuang waktu lagi. Axel membutuhkan beberapa dorongan untuk bisa menembus lubang Kevin sepenuhnya dan setiap kali Axel menusukkan penisnya didalam lubang Kevin, itu lebih nikmat dibandingkan sebelumnya...
Meskipun sedikit kesakitan, Kevin sangat menikmati setiap tusukannya dan Axel sangat seksi ketika menatapnya dengan mata serigala yang lapar.
Kevin yang tadi meletakkan tangannya di rambut halus Axel kini turun ke tengkuk Axel untuk memperdalam ciuman mereka.
Sementara Axel sudah tenggelam dalam gelombang kenikmatan yang tak ada habisnya.
Dan Kevin terus membuat Axel semakin bersemangat dengan menyuruh Axel untuk menusuknya lebih dalam dan lebih cepat.
Axel akhirnya menggigit bibir bawah Kevin agak keras dan seketika itu juga dia merasakan darah Kevin di mulutnya.
Kevin mengumpat dan Axel pun langsung meminta maaf sambil menjilat bibir Kevin yang keluar darah.
Hanya saja, rasa darah Kevin memberikan efek afrodisiak pada dirinya yang membuatnya benar-benar tergila-gila dengan nafsu dan Kevin yang menerima serangan gairah yang berkali lipat ini, semakin bersemangat.
Kevin pun menggigit bibir Axel hingga berdarah dan menghisap luka yang baru saja dibuatnya, lalu, beberapa hal terjadi pada saat yang bersamaan.
Kevin merasakan sakit yang luar biasa di tangan kanannya seperti baru saja terbakar, hanya saja itu sama sekali tidak mungkin karena tangannya masih berada di tengkuk Axel.
Dan Kevin mendengar suara Sistem bergema dikepalanya, tapi dia tidak mempedulikannya karena di saat yang sama dia mendengar suara Axel.
Tapi masalahnya adalah suara itu bergema di kepalanya dan itu bukan hanya suaranya, itu seperti Axel sedang memproyeksikan gambaran tentang apa yang ingin Axel lakukan pada dirinya.
Dan sialnya, gambar-gambar yang diputar di kepalanya seperti film porno ini membuatnya hampir cum seketika.
❀❀❀❀❀(*^▽^*)❀❀❀❀❀
༺𝑻𝒆𝒓𝒊𝒎𝒂 𝒌𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒔𝒖𝒅𝒂𝒉 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒄𝒂. 𝑱𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒑𝒂 𝒕𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒊𝒏 𝒋𝒆𝒋𝒂𝒌, 𝒃𝒂𝒊𝒌 𝒊𝒕𝒖 𝒗𝒐𝒕𝒆 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒄𝒐𝒎𝒎𝒆𝒏𝒕. 𝑩𝒊𝒂𝒓 𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒂𝒎𝒃𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈𝒂𝒕 𝒏𝒈𝒆𝑻𝑳𝒏𝒚𝒂.༻
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] My Mage System
ActionNovel terjemahan! Penulis: Celia Naya Status: On Going Sinopsis: Kevin menoleh ke arahnya dan melihat bahwa dia masih telanjang, memalingkan muka, dia berkata: "Berpakaianlah dulu, lalu kita akan bicara." Axel menemukan beberapa baju yang terlihat l...