#3

0 0 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 10.30, matahari yang sudah trik membuat mereka yang tengah menjalani hukuman dilapangan bergerak gelisah tak tahan dengan sengatan sinar matahari.

"Anjir panas banget nih," keluh Alana sembari mengusap peluh yang sudah membanjiri keningnya.

Ezio dengan yang lainnya merasa kasian saat melihat rambut Alana yang dikuncir kuda itu sudah basah oleh keringat.

"Lan lo jongkok aja," titah Ramon.

"Kalo gue jongkok nanti hukumannya ditambah lagi dodol,"jawan Alana.

Ezio tampak berpikir bagaimana caranya agar Alana tidak lagi merasa kepanasan.

"Owh gue tau caranya," gumam Ezio tersenyum bahagia.

Ezio segera membuka topi miliknya dan memberikannya pada Alana.

"Kenapa dikasih ke gue?" tanya Alana.

"Biar lo gak terlalu ngerasa panas," jawab Ezio

"Gak apa-apa lo aja yang pake," tolak Alana karna ia juga tau Ezio pasti kepanasan.

"Gue kuat Lan, gue cowok gak usah kasian sama gue," tegas Ezio jengkel atas Alana terus saja menolak.

Alana hanya tersenyum kecil melihat betapa perhatiannya Ezio padanya. Tak banyak kata Ezio langsung memakaikan topi miliknya ke kepala Alana yang membuat ramai teriakan para siswi dan saat ini Ezio dan Alana menjadi pusat perhatian.

"Ram lo berdiri disini," titah Ezio.

Ezio tidak hanya memakaikan Alana topi, namun ia juga mengatur  sahabatnya untuk berdiri di posisi yang ia perintahkan.

Ramon berdiri dibelakang Agas karna Ramon memiliki tinggi badan yang lebih dari Agas, sedangkan Agas berdiri di belakang Alana sehingga bayangan Ramon dan Agas mampu menghalangi Alana dari sengatan matahari langsung.

"Yaampun Agas sweet banget yah," ucap Vania yang sedari tadi memperhatikan tingkah Agas dan para temannya.

"Iya gue iri deh sama Alana, dia punya temen-temen yang sangat menjaga dia," kata Melisa.

"Lo gak cemburu Ra liat Lintang juga selalu ada di garda terdepan buat Alana?" tanya Helena.

"Gue gak cemburu ko sama Alana selama perlakuan Lintang masih dibatas wajar," jelas Syeira.

"Lo jangan ngomporin Syeira dong Hel," kata Larissa yang merasa ucapan Helena seperti hasutan untuk Syeira.

"Ih siapa yang ngomporin Syeira yah gue cuma nanya lo ko sewot banget sih," ucap Helena tak terima.

"Kebiasaan deh kalo gak sama Meli pasti sama Larissa udah dong Hel, Mel , Sa kita ini kan temen masa hampir setiap detik berantem hanya karna masalah sepele," tegas Syeira yang kesal dengan sikap teman-temannya yang seperti anak SD.

**********

Saat ini Alana tengah binggung, ia tidak lagi merasakan panas yang begitu di tubuhnya seperti ada sesuatu yang menghalangi sinar matahari dibelakangnya.

Alana penasaran dan menengok kebelakang untuk memastikan benda apa yang ada dibelakangnya.

Alana tersenyum haru saat melihat teman-temannya yang selalu memperlakukannya sebaik itu.

"Lo semua ko baik banget sih," ujar Alana terharu.

"Kita gak mau lo kepanasan," kata Ramon.

"Iya ini cuma hal kecil yang kita lakuin buat lo Lan," ucap Agas.

Alana sangat bahagia dan senang bisa menemukan sahabat sebaik dan seperhatian mereka.

"Alana kan ratunya gue, apasih yang enggak buat lo," gurau Refan.

"Iya lo tenang aja selama ada kita, lo aman," sambung Wisnu.

"Iya Lan jangan pernah sungkan buat ngomong sama kita kalo lo ada masalah," kali ini Lintang si cuek yang berbicara.

"Udah udah, giliran gue selaku pacarnya yang sekarang ngomong." celetuk Beben.

"Eh kutuk beras ngaca dong, Alana tuh cocoknya sama gue," kata Agas dengan senyuman tengilnya.

Alana hanya tersenyum dan mengacak-acak rambut Agas gemas.

~bersambung

Friendzone(Alana Revalina Putri)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang