Malam ini Agas berjanji akan mentraktir Alana dengan teman-teman nya makan bakso ditempat mereka biasa makan.
Agas yang tengah bermain game onlinenya tidak menghiraukan kedatangan teman-temannya kerumah.
"Gas lo mau jemput Alana jam berapa?" tanya Refan sembari membuka laptop miliknya.
"Nanti, ini masih jam tujuh santai aja," jawab Agas yang hanya Refan balas anggukan kecil.
"Gas lo punya edisi anime Naruto yang baru gak?" tanya Refan yang hendak menonton anime bersama dengan yang lain.
"Ada lo pake laptop gue aja," kata Agas yang tetap fokus pada handphonenya.
Tiba-tiba handphone milik Refan berbunyi dan tertera nama si penelpon yang tertulis "Lana lovers"
"Hallo Lan," sapa Refan membuat Agas yang mendengarnya langsung menghentikan gamenya.
"......,"
"Agas ada ko, tar gue kasih ke lo yah," kata Refan yang langsung memberikan handphonenya ke Agas.
"Ko nelpon ke lo sih?" tanya Agas.
"No lo gak bisa dihubungi," jawab Refan.
"Owh," balas Agas.
"Hallo Lan," sapa Agas.
"Hallo Gas," balas Alana.
"Maaf yah tadi handphonenya lagi di pake game jadi gak bisa terima telpon dari lo," jelas Agas.
"Iya no problem," jawab Alana.
"Nanti gue jemput lo yah, sekarang gue langsung otw," kata Agas dengan hati bahagia, senyum yang terus terlukis indah diwajahnya.
"Jangan jemput gue yah Gas, gue malam ini gak bisa kumpul bareng kalian," ucap Alana.
"Emang kenapa?" tanya Agas.
"Ini gue ada acara diluar jadi gue gak bisa deh kayaknya ikut bareng kalian,"
"Kalo kalian mau pergi makan bakso gak apa-apa ko pergi aja, lain kali aja sama gue nya." sambung Alana yang membuat mood Agas berubah dan dengan sepihak Agas langsung mematikan sambungan telponnya.
"Ko udah di matiin aja sih," kesal Alana karna ia belum selesai bicara.
"Anjing emang lo!" teriak Agas mengagetkan teman-temannya yang sedang serius menonton anime kesukaannya.
"Lo kenapa Gas?" tanya Ramon.
"Gue benci Alana," murka Agas.
"Kenapa ngomong gitu sih Gas?" tanya Refan yang tidak mengerti akan mood Agas yang bisa berubah-ubah.
"Dia gak hargain perjuangan gue yang udah nyari duit biar bisa bawa dia makan bareng sama lo semua," jelas Agas.
"Dia lebih memilih acara yang gue yakin gak penting buat dia," sambung Agas.
"Lo jangan gitu Gas, mungkin aja Lana lagi ada acara sama keluarganya." kata Lintang mencoba membuat Agas berpikir positif pada Alana.
"Iya Gas, lo tenang dulu yah,"
Mereka terus mencoba menenangkan Agas agar tidak terus dikuasi emosinya yang tidak bisa ia kontrol jika sudah marah.
**********
Sedangkan di dalam kamar seorang gadis yang kini tengah bersiap-siap dengan memoles make up tipis diwajahnya yang sudah terlihat lebih menawan tanpa make up pun.
Saat tengah sibuk dengan wajahnya tiba-tiba handphonenya berbunyi dan tertera nama si penelpon.
"Hallo," sapa Alana.
"..........," balas si penelpon.
"Mau jemput jam berapa?" tanya Alana.
".........," jawab si penelepon yang langsung membuat Alana berlari ke arah jendelanya dan melihat apa benar seseorang itu sudah sampai di rumahnya.
"Tunggu, gue kesana sekarang." kata Alana yang langsung berlari kedepan rumahnya.
**********
Suasana saat ini sudah jauh lebih kondusif, Agas tidak lagi mengumpat dan mengomel. Kini ia sedang ikut bergabung menonton anime bersama teman-temannya.
"Bosen ah," celetuk Beben saat merasa jenuh.
"Diem lo, bising tau gak," omel Ramon.
"Gak jadi makan bakso nih?" tanya Beben.
"Makan bakso dimana?" tanya Agas saat sadar teman-temannya belum makan apapun.
"Tempat biasa," jawab semuanya kompak.
"Yaudah yuk," kata Agas yang sangat membuat teman-temannya sangat antusias dan segera bersiap-siap.
~bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone(Alana Revalina Putri)
RomancePersahabatan yang menimbulkan perasaan lebih antara Alana dan salah satu sahabat terbaiknya, persahabatan yang sangat dekat mampu membuat keduanya saling jatuh cinta namun untuk bersama banyak sekali perjalanan yang harus meraka lalui hingga akhirn...