03. DATANGNYA ABIDZAR

3.2K 289 574
                                    

Hanya bisa menatapmu dalam diam,
Menunduk menjaga mata yang terasuk.
Tak berani bertatap muka,
Dalam diam pun aku menyimpan rasa.

Kau dan aku...
Hanya serpihan yang terpendam,
terpisah di jarak tanpa hitungan,
Hingga akhir menjadi suratan.

Duhai bidadariku...
Aku takut mencintaimu,
Seperti cinta majnun kepada laila.
Aku takut memengharapkanmu,
Seperti harapan romeo kepada juliet.
Aku hanya akan diam,
Seperti diamnya Ali untuk Fatimah.
Dalam iman dipertemukan,
Dalam cinta suci dipersatukan.

~Fawwas Abidzar Alghifari~

🌷

♡ Happy 1k yeay! ♡
Kaget banget pas buka wattpad tiba-tiba udah sampe 1k aja, padahal up cerita baru 5 bagian🤧
Makasih buat kalian semua.❤️

🌠Happy Reading🌠

Hari ini, hari dimana pertama kalinya seorang Abidzar menginjakkan kaki nya masuk ke tanah Jakarta,
Setelah bertahun-tahun lamanya ia tinggal dan menetap di Yogyakarta, Yogja yang terkenal dengan kota penuh cinta, rindu bahkan kenangannya.

"Masih seperti dulu, tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna Terhanyut aku akan nostalgi
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama
Suasana Jogja."

🌻🌻🌻

"Tumben cerah banget hari ini" Ujar Rusdi diseberang sana.

Pagi ini Rusdi sengaja bangun lebih awal dari biasanya, karena hari ini ia akan berangkat ke bandara internasional Soekarno-Hatta.
Sudah dari jauh-jauh hari ia berjanji jikalau Abidzar datang ia akan menjemputnya di bandara, bukan hanya itu saja dengan besar hati ia juga sudah menyiapkan kamar yang akan ditempati nantinya oleh Abi.

"Beres juga akhirnya, fiuh cape banget.." keluh Rusdi sesambil mengelapi keringat yang bercucuran.

"Ngga boleh - ngga boleh, Rus lo harus tetap semangat, ingat pagi ini lo jemput Abidzar di bandara, jangan sampe telat" Rusdi berusaha menyemangati dirinya sendiri.

"Ngomong-ngomong enak ya kalo punya pacar, jadi ada yang nyemangatin.." sambungnya berbicara depan cermin.

🌻🌻🌻

[BANDARA
INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA]

Pagi ini bandara dipadati oleh pengunjung yang akan berpergian ke kampung halaman, luar negeri, bekerja kesuatu daerah atau melanjutkan pendidikan di luar wilayah Jakarta, dan bahkan ada pula yang ingin kembali ke tanah air tercinta tempat mereka dilahirkan dan dibesarkan, rumah dimana tempat melepas lelah dari segala rutinitas.
Di setiap jalannya dipadati orang yang berlalu lalang, berdesak-desakan, dan berkerumunan kesana kemari.

Dari kejauhan tampak seorang lelaki bertubuh tinggi besar, gagah, dan memiliki dada yang bidang. Dengan menggunakan topi rajut bewarna abu tua yang ia pakaikan di kepalanya membuat lelaki itu semakin terlihat gagah. Abidzar mulai melangkahkan kakinya masuk kedalam bandara Soekarno-Hatta, dengan membawa koper bewarna hitam pekat.

ALVARENDRA (KETUA GENG MOTOR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang