06. KAGUM?

1.9K 156 252
                                    

jangan lupa baca bismillah dulu sebelum membaca.

[cerita ini dilindungi oleh undang-undang dunia wal akhirat!]

Sebelum ke cerita, mending kita absen dulu yuk..
Kalian dari kota mana?

Kagum?

Entahlah apa benar rasa kagum atau hanya sekedar singgahnya rasa nyaman.

Entah..
Biar hatiku yang menjawab pertanyaan yang melibatkan perasaan,
Supaya nantinya aku tak menemukan penyesalan ketika
<<Kehilangan!>>

~Alvarendra~
💘

   Rendra yang baru keluar dari bilik kamarnya seketika dibuat terkejut. Matanya terbelalak saat dirinya mendapati oppa dibawah sana.
   "Oppa udah pulang dari Korea?" Dirinya mulai bertanya-tanya.

   "Apa? Si tua bangka itu datang lagi?"

   "Ngga pasti ini mimpi kan?" Tangannya mulai mengucek-ngucek mata pasalnya ia kira ada yang salah dengan mata nya..

   "Agrr sialan! Astaga ini bukan mimpi bego!" Berbagai macam kalimat tak senonoh ia lontarkan.
Untungnya tak ada yang mendengar sebab orang rumah lagi pada di bawah menyambut kedatangan si tua bangka itu sedangkan, dirinya hanya mematung di lantai atas.

   "Rendra, ayo turun sayang" Ajak Moza berbicara dengan nada lembut kepada anak semata wayangnya.

   "Iya mi.. sebentar lagi Rendra turun" Rendra menjawab dengan cepat.

Sebenarnya dirinya enggan jikalau harus turun dan datang menemui sang oppa. Entah, dirinya pun tak tahu-menahu mengapa ia enggan melihat wajah oppanya yang selalu dirinya sebut
Tua Bangka!
Ia pun kembali memasuki kamarnya yang megah nan mewah itu.

   "Gimana ya? Gimana caranya biar gue bisa keluar tapi ngga lewat pintu depan ataupun belakang?" Pikirnya bingung sambil meratapi nasib.

   "Males banget kalo harus ketemu si tua bangka yang keriputan itu lagi!" Ocehnya tak henti, berjalan kesana-kemari tak nentu arah demi menemukan ide
[jalan keluar].

🌻🌻🌻

   Disisi lain, dirumah kediaman Aisyah dan keluarga nya ada Zhafran yang tengah duduk santai di kursi sofa yang baru saja ia belikan.

   "Angga.." Panggil Zhafran.
Kemudian kembali menyeruput secangkir kopi panas yang telah dibuatkan oleh Uti buat dirinya.

   "Ada apa bang?" Angga membalikkan badannya cepat.

   "Mau kemana hm?

   "Pake mindik-mindik lagi jalannya" Zhafran menatap heran ke arah Angga.

Angga yang mendapat tatapan intens itu seketika langsung terdiam, seolah-olah ada yang ia pikirkan sejenak sebelum menjawab pertanyaan yang telah dilontarkan oleh abangnya.
   "Gi - gimana ya jelasinnya?" Ucapnya terbata-bata, tak bisa diam tangannya terus saja menggaruk tengkuk yang tak gatal itu.

   "Hmm an,.. annu" Ucapnya gugup dan terbata-bata.

   "Anu apa? Langsung to the point aja udah!" Jelas lelaki itu datar.

ALVARENDRA (KETUA GENG MOTOR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang