Morning 🔞

1.4K 103 8
                                    

WARNING 18+
Mature konten
Bijaklah dalam memilih bacaan

Di skip boleh juga karena tidak mempengaruhi jalan cerita

Matahari telah menampakkan dirinya kepermukaan, tetapi dua orang insan yang sedang berpelukan bahkan tidak menyadari bagaimana sang mentari yang bersinar dengan terangnya, sang pria kecil meliukkan badannya mencari kenyamanan yang sejak semalam direngkuhnya, tubuh hangat pria yang sedang memeluknya membuat dirinya enggan untuk hanya sekedar membuka kedua mata. Lelaki yang lebih tua merasakan pergerakkan, berusaha membuka mata dan yang pertama terlihat saat lelaki ini membuka mata adalah tubuh pria mungil yang beberapa bulan ini mengisi hari-harinya.

Dikecupnya ujung kepala sang pria mungil, yang dikecup mengerutkan dahinya, masih sangat enggan untuk membuka kedua mata indah miliknya, lalu di kecup kembali dahi sang pria mungil yang mengkerut tetapi tetap saja dia enggan membuka mata, lalu kemudian lelaki yang lebih tua tersenyum melihat pria mungil yang berada di dekapannya ini, dikecupnya seluruh permukaan wajah milik sang pria kecil, gemas.

Pria mungil tersebut mulai tertawa karena kegelian yang melanda seluruh wajahnya, akhirnya dia membuka matanya perlahan, dan dilihatnya lelaki tersebut sedang tersenyum kearahnya, dia yang merasa malu menutup wajahnya dengan tangannya yang sedari tadi berada di pinggang lelaki yang lebih tua darinya itu.

"Gun belum cuci muka Phi" itu ucapan pertamanya di pagi ini.

"Apakah aku terlihat perduli?" tanya lelaki itu sembari mencoba melepaskan tangan si pria mungil yang menutupi wajah manisnya.

"Aku ingin melihatmu, jangan menutupnya, kenapa kau baru malu sekarang hm?" tanyanya lagi

"Iya nanti, Gun cuci muka dan sikat gigi dulu, baru Phi boleh menatap Gun lagi" ucap pria mungil yang menggemaskan ini.

Sang dominan mencoba melepaskan tangan yang menutupi wajah pria mungilnya, sedikit memaksa, akhirnya berhasil, muka pria mungilnya terlihat juga, dia lantas tersenyum, "Aku tetap menyukai wajah bangun tidurmu, terlihat lucu" ucapnya yang membuat wajah pria mungil tersebut memerah dibuatnya, tak tahan dengan rasa malu dia malah mendekatkan wajahnya ke dada bidang  si dominan menyembunyikan wajahnya yang memerah disana, lantas direngkuhnya kembali badan pria mungil tersebut oleh si dominan.

Pelukannya merenggang, membuat Gun mengangkat wajahnya untuk menatap Off yang kini juga sedang menatap dirinya, perlahan Off memangkas jarak antara dirinya dengan Gun, Gun yang mengerti kemana arah yang dimaksud oleh Off perlahan memejamkan matanya, akhirnya bibir keduanya menyatu, tidak ada nafsu, ciuman tersebut hanya lumatan-lumatan kecil, hanya sebuah ciuman sayang, Off melepaskan ciumannya, menatap wajah Gun lagi yang masih tetap memerah.

Tiba-tiba Gun membawa dirinya keatas Off mengungkung Off dibawahnya, Off terkejut tentunya, tetapi hanya sebentar, kemudian tangan Off terangkat menyentuh rambut sang pria mungil yang berada di atasnya, dibelainya dengan sayang.

"Kenapa hm?" tanyanya sensual

Gun menelan ludahnya membuat jakunnya naik dan turun, Off yang melihat hal tersebut lantas memegang jakun pria mungil tersebut sedikit sensual yang membuat lenguhan pelan keluar dari mulut Gun, dari lehernya kemudian lengan Off turun ke bahu Gun, lalu lengan dan kemudian pinggang ramping milik Gun, Gun terpejam menikmati sentuhan-sentuhan yang diberikan Off ke tubuhnya tersebut, tangannya bahkan hampir tidak sanggup menahan dirinya agar tidak menindih Off seutuhnya.

Tidak ingin terlihat lemah dan kalah, Gun yang sudah mulai terangsang mencium bibir Off dengan ganas, dia memperdalam ciumannya yang tentu saja tidak akan dilewatkan begitu saja oleh Off, Off membalas ciuman Gun dengan ganas juga mengimbangi ciuman Gun, lumatan-lumatan panas sampai menimbulkan bunyi sensual yang menghiasi kamar hotel tersebut, Off menggigit bibir bawah Gun yang membuat Gun membuka mulutnya sedikit, tidak menyianyiakan kesempatan lidah Off memasuki rongga mulut Gun mengabsen semua yang ada di dalamnya, lida mereka saling bertempur, saling bertukar saliva satu sama lain, Gun melenguh akibat kehabisan nafas.. akhirnya Off melepaskan bibir yang menjadi candu baginya tersebut, Gun yang masih berada di atas Off menjauhkan wajahnya juga, meraup udara sebanyak-banyaknya, saliva mereka bahkan masih menyatu, yang membuat Off berinisiatif untuk menyeka saliva itu dari bibir Gun, dan mengecup bibir tebal milik pria mungil tersebut.

the Return of the Heart [OFFGUN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang