Hari semakin siang, Off yang pertama bangun karena merasakan perutnya mulai keroncongan, mereka berdua sama-sama melewatkan sarapan, Off yang telah sepenuhnya bangun menggapai telepon hotel untuk memesan makanan untuk dirinya dengan Gun, walaupun Gun belum bangun sudah dipastikan bahwa Gun sama laparnya dengan dirinya, tetapi karena terlalu lelah setelah pergumulan mereka tadi pagi sehingga sampai sekarang Gun belum terbangun dari tidurnya.
Sembari menunggu makanan yang sedang dipesannya, Off membersihkan dirinya terlebih dahulu, dan juga membersihkan kamar hotel yang berantakan, bekas kondom dimana-mana baju Gun pun berserakan sehingga Off berinisiatif untuk membersihkannya.
Setelah semua beres, pintu kamar hotel yang ditempatinya di ketuk dari luar, mungkin itu adalah makanan pesanan miliknya, lalu di bukanya lah pintu tersebut.
"Ini pesanan anda Tuan, silahkan menikmati" ucap pelayan hotel tersebut sopan.
Off membawa nampan yang berisikan makanan tersebut kedalam kamarnya, menaruhnya di meja, dan mulai mencoba untuk membangunkan Gun.
"Gun ayo makan, aku tau kau pasti lapar" ucap Off sembari mengelus pipi Gun
Gun merasa terusik dalam tidurnya, ia lantas menepis tangan Off yang berada di pipinya dan membalikkan badan membelakangi Off.
"Heey tukang tidur ayo makan, dengar perutmu berbunyi meminta di isi" ucap Off lagi kali ini dia mengguncangkan badan Gun lebih keras, agar pria mungil itu segera terjaga dari tidurnya, Gun yang terusik akhirnya membuka mata indah miliknya dan mengedarkan pandangannya mencari seseorang yang telah mengganggu tidur nyenyaknya.
"Aiii Phi GUn masih mengantuk" ucapnya dengan suara serak khas orang yang baru bangun tidur.
Off menghela nafas, dan kembali mengusap pipi Gun lembut, "Makan dulu, bersihkan dirimu, baru kau boleh kembali tertidur" ucap Off tetap lembut.
Gun yang baru tersadar sepenuhnya akhirnya mengingat semua yang mereka lakukan pagi tadi, wajahnya memerah tanda malu, bahkan bagian bawah miliknya masih terasa sakit, Gun berusaha duduk dari kasur, bergerak sedikit saja dia langsung mengeluh kesakitan.
"Aaaa ssss" suara Gun yang berusaha duduk,
"Apakah sakit sekali?, sini biar ku bantu" ucap Off dan langsung membantu Gun untuk duduk pelan-pelan.
"Sakit sekali Phi" ucap Gun sembari meringis kesakitan.
"Maafkan aku, bagaimana jika kita mandi dulu, dan kemudian baru mengoleskan obat, agar sakitnya sedikit berkurang, aku sudah membeli obatnya tadi" ucap Off
Gun mengangguk menyetujui yang dikatakan oleh Off, dia berusaha berdiri sendiri tetapi bagian bawahnya sangat sakit sehingga membuat tubuhnya sedikit oleng dan hampir terjatuh, untung saja Off sigap dan langsung memegang badan Gun agar tidak terjatuh, Oh ya Gun sudah memakai kemeja kebesaran milik Off, Off yang memasangkannya saat Gun sedang tertidur tadi, tetapi tetap tidak memakai celana hanya kemeja milik Off saja, Off yang mengetahui bahwa Gun tidak akan bisa berjalan berinisiatif untuk menggendong Gun ke kamar mandi, Off menggendong Gun ala bridal style, sesampainya dikamar mandi Off menurunkan Gun kedalam bathtub yang sudah berisikan air hangat.
"Berendam saja dulu untuk menghilangkan perihnya" ucap Off
Gun hanya meringis saat bagian bawahnya yang lecet itu bertemu dengan air hangat, pertama perih tentu saja, lama kelamaan akhirnya bisa terbiasa, Off keluar dari kamar mandi takut dirinya tidak dapat menahan nafsu saat melihat tubuh Gun yang basah oleh air.
"Kalau sudah panggil aku ya" ucap Off sedikit berteriak.
"Iya papiii" ucap Gun dengan suara cerianya.
KAMU SEDANG MEMBACA
the Return of the Heart [OFFGUN]
Romancesi direktur muda yang sangat dingin bertemu artis yang mungil dan bobrok. masa lalu yang terlanjur kelam akankah bisa mengubah si dingin menjadi menghangat?? . .