--- Story Begin ---
Setelah kelas tarik suara selesai, Ria merapikan barang-barangnya diatas meja dan memasukannya ke dalam tas. Ia kemudian bergegas pergi ke kelas musik biola untuk menemui Jiyeon. Jarak antara kelas tarik suara dan kelas musik biola cukup jauh sehingga Ria harus berlari kecil untuk mempersingkat waktu.
Tidak berapa lama, Ria tiba di kelas Jiyeon, "Kak Jiyeon ke kantin yuk, aku lapar," ujar Ria saat mendapati seniornya itu. Ia memegangi perutnya yang kelaparan dan tidak sanggup lagi menahan kekosongan.
"Hihihi. Ayo kita pergi makan di kantin," sahut Jiyeon.
Ria tersenyum lebar mendengar respon cepat dari Jiyeon. Mereka pun tiba di kantin dan memesan makanan. Tidak perlu menunggu lama, makananpun datang dan mereka segera melahapnya.
"Kak jangan makan fast food terus sih, nanti sakit loh," ujar Ria. Ia mengomeli Jiyeon karena setiap hari makan fast food.
Jiyeon hanya bisa tersenyum hambar, "Ugh… hanya menu ini yang harganya murah. Keuanganku sudah menipis sampai aku harus menjual barang berhargaku untuk bertahan hidup."
"Ah kenyangnya!" ujar Ria sembari menepuk perutnya yang sudah terisi penuh. Jiyeon sampai tertawa melihat gadis imut ini sangat rakus saat makan.
"TEMAN-TEMAN CEPAT KUMPUL DI PARKIRAN KAMPUS! INVESTOR J SEBENTAR LAGI TIBA DI KAMPUS KITA!" ujar Kevin memberi pengumuman. Mahasiswa jurusan seni musik bidang tarik suara yang satu ini diberi gelar sebagai toa kampus karena secara sukarela menyampaikan berita viral hanya bermodalkan suaranya yang super keras.
"Mahasiswa atas nama Jiyeon, harap pergi ke ruang rapat eksekutif sekarang. Sekali lagi mahasiswa atas nama Jiyeon harap datang ke ruang rapat eksekutif sekarang. Terimakasih."
Ruang rapat eksekutif adalah tempat super mewah yang dirancang khusus sebagai ruang perjamuan antara pihak petinggi kampus dengan tamu undangan yang memiliki kedudukan tinggi. Kabarnya, tidak sembarang mahasiswa yang bisa masuk ke ruangan tersebut, kecuali mahasiswa unggul AUI.
"Kak, ini bukan suatu kebetulan kan. Investor J datang dan kakak diminta ke ruang rapat eksekutif. Apa Pak Dir tadi menyuruh kakak mewakili mahasiswa unggul untuk bertemu dengan Investor J?" tanya Ria menyelidiki Jiyeon.
Jiyeon menghembuskan napas dengan berat lalu mengiyakan dugaan Ria. Seolah dihantam balok kayu yang keras, Ria merasa hatinya sakit, "Kak, bukannya kalau kaya gini rumor tentang kalian malah semakin parah ya?"
Jiyeon hanya bisa mengelus kepala Ria. Ia mencoba menenangkan Ria yang sudah dianggapnya sebagai adik kecilnya, "Tidak masalah. Kakak akan membuktikan bahwa rumor ini tidak benar. Percaya saja."
"Mahasiswa atas nama Jiyeon, harap pergi ke ruang rapat eksekutif sekarang. Sekali lagi mahasiswa atas nama Jiyeon harap datang ke ruang rapat eksekutif sekarang. Terimakasih," ujar pengumuman dari pusat informasi mengulang hal yang sama.
"Dengar tidak, tadi Kak Kevin bilang Investor J mau datang ke kampus dan kak Jiyeon dipanggil ke ruang rapat eksekutif. Apa benar ya gosip yang tadi pagi?"
"Iya kayanya dia ke ruang rapat mau nemuin Investor J deh."
"Ahh… Aku masih ga percaya. Aku fans senior Jiyeon harga mati. Aku ga terima kalau rumor tadi pagi benar."
Mayoritas mahasiswa yang berada di kantin adalah Junior Jiyeon, tidak heran kalau mereka mudah terpengaruh dengan rumor yang ada.
"Ugh…" belum sempat berbicara, Ria sudah ditahan oleh Jiyeon terlebih dahulu. Jiyeon menggelengkan kepalanya menandakan Ria tidak perlu membelanya di depan umum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married to Mr. Popular [Completed]
FanficJiyeon merupakan seorang master musik biola yang ingin melarikan diri dari takdirnya sebagai putri pewaris T-Ara Group, konglomerat penguasa Asia. Demi melancarkan pelariannya Jiyeon memanfaatkan Sehun, Pria yang baru saja ditemuinya di aplikasi Mat...