Sebulan penuh saya telah hidup sendirian di dalam apartemen dan rasa dukaku yang ditinggalkan oleh kedua orang tuaku telah mereda, saya baru mulai berani menginjakkan kaki laki keluar dari kamarku. Selama sebulan itu, hidupku benar-benar tidak terurus, bahkan saya harus mengandalkan aplikasi ojek online untuk membelikan makan dan kebutuhan sehari-hari. Dari urusan baju wanita dan makeup untuk melampiaskan kesedihanku ditinggalkan kedua orang tua, aplikasi toko online menjadi andalanku.
Seminggu sudah berlalu tanpa terasa sejak saya mulai memberanikan diri lagi pergi keluar dari apartemen, di saat itu saya bertemu dengan Fifi yang merupakan tetanggaku di apartemen. Fifi sangat cantik dan menawan, berumur 23 tahun dengan tinggi 165cm, berambut panjang hitam panjang lurus, tubuh yang langsing dan kulit sawo matang yang sangat eksotis. Penampilannya membuat naluri lelakiku muncul, lelaki mana yang tahan dengan pesona kecantikkan yang dimiliki oleh Fifi, pasti banyak cowok yang rela bertekuk lutut hanya untuk mendapatkan cintanya. Saya bahkan sempat berpikir untuk berhenti crossdressing jika hal itu dapat membuatku mendapatkan cinta Fifi, tapi sayangnya saya menyadari jika pria sepertiku bukanlah pria yang diinginkan oleh Fifi.
Fifi bekerja sebagai model SPG dari perusahaan mobil asal Jepang. Dia mendapatkan bayaran yang fantastis setiap kali tampil di sebuah acara otomotif. Saya mulai menjalin pertemanan dengan Fifi, dan kami pun mulai cepat akrab sebagai seorang teman karena memiliki kesamaan tinggal sendirian di dalam apartemen. Fifi tinggal jauh dari orang tuanya yang tinggal di Nusa Tenggara Timur.
Setahun telah berlalu tanpa terasa, kini umurku menginjak 19 tahun. Hubungan pertemananku dengan FIfi semakin dekat. Fifi bahkan menitipanku kunci kamar apartemennya untuk menjaga anjing peliharaannya yang bernama Milo karena Fifi ditugaskan untuk mengisi acara di Bandung yang berlangsung selama 3 hari. Permintaan Fifi kuterima dengan senang hati.
Jadi ketika Fifi sedang pergi, saya menyempatkan untuk masuk ke apartemennya untuk memberi makan dan mengurus Milo. Pada hari kedua dalam tugasku untuk mengurus Milo, entah mengapa saya menjadi penasaran dengan isi lemari dikamarnya. Pandanganku terpaku melihat lemarinya yang besar dan panjang, rasa penasaran menghantui pikiranku untuk segera membuka isi lemarinya.
Tanpa pikir panjang, saya memberanikan diri untuk membuka lemarinya dan betapa terkejutnya diriku melihat isi lemarinya yang dipenuhi dengan banyak baju, dress, dari segala bentuk, model dan warna. Saya begitu terpesona melihat isi lemarinya. Betapa indahnya pemandangan di depan mataku dan betapa senangnya ukuran tubuhku dapat dengan muat menggunakan pakaian-pakaian yang dimiliki oleh Fifi.
Sejak kejadian itu, saya tahu jika perbuatanku itu salah. Tapi setiap kali Fifi ada acara di luar kota, saya selalu memasuki kamarnya dan membuka lemarinya. Satu per satu pakaian yang cantik itu kupakai, dan betapa pasnya pada tubuhku yang kecil ini. Ini adalah pertama kalinya saya sangat bersyukur memiliki tubuh yang kecil.
Saya tidak dapat berhenti memikirkan isi lemari Fifi dan bahkan berharap agar Fifi lebih sering-sering mendapatkan acara di luar kota lagi dalam waktu yang lama. Tiga bulan pun berlalu dengan cepat tak terasa, Fifi mendapatkan pekerjaan baru untuk bekerja sebagai penari di sebuah klub malam. Bayaran untuk tampil dan menarinya terbilang sangat tinggi, walaupun tak setinggi bayarannya ketika menjadi model SPG mobil, tetapi Fifi dapat lebih leluasa bekerja kapan pun dia mau dan tidak perlu cape-cape lagi pergi ke luar kota yang jauh untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Fifi seperti mulai terlena dengan gemelap indahnya kehidupan malam. Pergi jam 9 malam dan pulang jam 5 pagi sudah seperti hal biasa bagi Fifi. Kesempatan ini tidak kubiarkan menjadi sia-sia, apalagi semakin hari, keinginanku untuk menikmati pakaian indah dari lemari Fifi semakin tak dapat kutahan lagi. Saya tahu dan menyadari jika perbuatanku benar-benar salah, tapi apa boleh buat lagi, nafsu seperti telah benar-benar menguasai isi otakku bertindak di luar dari batas kewajaran. Memakai pakaian-pakaian dari dalam lemarinya rasanya seperti berada di surga, saya sangat menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Crossdresser
Short StoryPenulis : @tifamei Kumpulan cerita-cerita Crossdresser...