Sesampainya di dalam klub malam, tanganku terus memegang tangan Fifi. Fifi menuntunku masuk ke dalam ke club malam dan mengajakku masuk ke dalam ruangan di belakang panggung. Ruangan ini dipenuhi dengan berbagai pakaian sexy dan juga beberapa meja rias serta sofa.
Ruangan ini adalah ruang tunggu dan ruang rias untuk para penari yang akan tampil pada klub malam itu. Dalam ruangan itu terdapat dua wanita cantik berpakaian sangat minim. Mereka menyapa Fifi yang baru saja masuk ke dalam ruangan itu.
"Hai Fi, tumben banget lu pakai dress mini, kaya mau ke undangan aja.." sapa dari seorang wanita berambut pendek sebahu, berkulit putih dan memiliki wajah sangat oriental. Wanita itu bernama Merry, rekan kerja Fifi di klub malam. Merry berasal dari Singkawang, dan merantau ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan kuliahnya. Merry bekerja sebagai penari di klub malam ini untuk membiayai biaya pendidikannya.
Sedangkan wanita yang lain, tengah sibuk merias wajahnya dan cuek akan kehadiran Fifi dan saya. Wanita itu memiliki kulit coklat cerah, rambut yang panjang sebahu dan merupakan seorang model selebgram yang cukup terkenal dengan konten fashionnya. Dia bernama Natasya, berasal dari Bandung dan bekerja sebagai penari di klub malam sebagai bagian dari pelatihannya untuk menggapai cita-citanya menjadi seorang penari profesional.
Fifi menceritakan kepadaku mengenai teman-teman kerjanya selama di perjalanan tadi. Mery menghampiriku dan bertanya kepada Fifi mengenai diriku. "Fi, ini siapa? Cewek baru lu? Hahaha..." tanya Merry.
Mendengar pertanyaan Merry, Natasya yang awalnya cuek menjadi memberikan perhatian kepadaku. Natasya memperhatikanku dari ujung kaki sampai ujung kepalaku dengan seksama. Lalu Natasya memberikan komentar dengan suara datar, "Lebih cantik dari yang dulu nih Fi..".
"Kalian nih, apa-apaan sih.. Ini tetanggaku, namanya Anita.. Ini loh tetangga yang pernah kuceritakan pada kalian, yang suka membantuku merawat Milo.." ucap Fifi dengan santai.
"Oh ini.. Ternyata cewek.. Soalnya dulu di cerita lu, tetangga lu itu cowok Fi.." balas Merry.
"Iya, dia tuh cowok kalau pagi, kalau malam jadi cewek.. Hahaha.." ucap Fifi.
"Hah?? Serius lu Fi? Bercanda lu.. Masa yang kaya gini lu bilang cowok.. Ngak lucu candaan lu Fi.." kata Natasya dengan wajah serius.
"Beneran.. Masa gue bohong.. Coba aja tanya sendiri ke orangnya.. Anita, coba perkenalkan diri kamu kepada Merry dan Natasya.." suruh Fifi.
Dengan suara Anita yang mirip dengan suara artis berinisial LL, saya dengan tenang memperkenalkan diri kepada Merry dan Natasya, "hai.. Nama saya Anita.. 19 tahun..".
"Kan, canda lu ngak lucu Fi, jelas-jelas ini cewek loh.." ucap Natasya dengan cetus.
"Eeee... Saya cowok mba Nat.." jawabku dengan polos.
"Coba buktiin kalau kamu cowok.." ucap Merry sembari menghampiriku.
Merry dan Natasya terus menggodaku, menginkan aku agar mengaku sebagai wanita sungguhan. Semua penjelasanku selalu dibantah mereka berdua. Fifi hanya berdiri di pojokan saja tertawa melihat tingkahku yang grogi karena digoda Merry dan Natasya.
Hingga kesabaranku sudah mencapai batasnya, dengan terpaksa aku mengangkat rok dressku ke atas, dan memperlihatkan sebuah tonjolan pada celana dalamku. Tetapi, reaksi Merry dan Natasya di luar dugaan. Mereka tertawa menjadi-jadi, jika prank yang dilakukan Fifi sudah berlebihan sampai dengan sengaja menyiapkan sebuah benda yang terlihat seperti kelamin pria di balik celana dalamku.
Aku sudah habis akal lagi untuk membuat Merry dan Natasya percaya jika aku bukanlah wanita sungguhan. Saya menyerah. Celana dalam yang kupakai, akhirnya kulepas, dan alat kelaminku tertampang pada kedua mata Merry dan Natasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Crossdresser
Short StoryPenulis : @tifamei Kumpulan cerita-cerita Crossdresser...