Anita 09

4.9K 44 1
                                    

Seminggu telah berlalu sejak malam pertamaku pergi klub malam. Sejak pertama kali aku menjadi Anita. Selama seminggu, aku fokus berlatih tarian-tarian erotis nan seksi, agar aku mampu tampil memukau di klub malam bersama dengan Fifi, Merry dan Natasya. Hubungan pertemananku bersama dengan Fifi, Merry dan Natasya sudah semakin erat, bahkan setiap hari kami selalu berhubungan di dalam chat grup yang berisi kami berempat.

Hari yang kutunggu-tunggu sudah tiba, yaitu hari dimana Natasya memberi kabar bahwa breast form spesial dari Jepang untukku telah sampai di rumahnya. Walaupun aku tidak terlalu memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap breast form itu, aku hanya berharap agar breast form itu tidak terlalu terlihat palsu seperti yang sering dipakai oleh cosplayer atau drag queen. Breast form mereka terlihat palsu apalagi di bagian lipatan lehernya dan warnanya yang tidak serasi dengan warna kulit manusia.

Di dalam grup chat, Natasya mengatakan akan mengirimnya ke apartemenku nanti malam jam 7. Oleh karena itu, kami sepakat untuk bertemu di apartemen Fifi sekaligus untuk menikmati makan malam bersama. Merry sangat terlihat berantusias, bahkan Merry mengatakan akan menginap di apartemen Fifi.

Natasya pun jadi ingin mengikuti keinginan Merry, yaitu ikut menginap di apartemen Fifi. Tak sengaja jariku yang nakal itu mengetik di dalam chat grup, jika mengadakan lingerie party atau pesta pakaian dalam, pasti akan sangat menyenangkan. Apalagi ketika aku sudah menggunakan breast form nanti, maka aku akan memiliki payudara seperti Fifi, Merry dan Natasya.

Reaksi dan respon yang diberikan oleh Merry dan Natasya begitu heboh. Mereka menyetujuinya langsung dan mengatakan akan membawa beberapa pakaian dalam yang seksi untuk kupakai nantinya. Berbeda dengan Merry dan Natasya yang terlihat sangat antusias, Fifi tampak sedikit kesal dengan kegiatan ini.

Fifi mengatakan jika ingin mengadakan lingerie party di dalam apartemennya, maka Merry dan Natasya harus membawa masing-masing 1 botol minuman beralkohol. Tidak akan menarik jika pesta tidak ada alkoholnya, terang Fifi menjelaskan.

Aku begitu tak menyangka jika Fifi ternyata pecinta minuman alkohol kelas berat. Asal boleh tahu saja, jika aku tidak pernah melihat Fifi pulang dari klub malam dalam keadaan mabuk, sepertinya toleransi alkohol pada tubuh Fifi sangatlah tinggi. Fifi pun menyuruhku untuk membantunya mempersiapkan dekorasi-dekorasi yang diperlukan untuk lingerie party nanti malam. Aku dengan senang hati membantunya dari merias ruangan Fifi hingga memesan makanan untuk pesta nanti malam.

Setelah pesiapan untuk lingerie party di apartemen Fifi telah beres, aku segera kembali ke apartemenku yang berada di sebelah apartemen Fifi. Aku segera melepaskan bajuku dan bercermin melihat tubuhku yang polos tanpa sehelai benang pun. Aku mulai berimajinasi bagaimana nanti jika aku telah memakai breast form, apakah aku akan memiliki dua buah dada seperti wanita pada umumnya. Apakah aku dapat tampil seksi dan memamerkan buah dadaku kepada umum. Banyak sekali pikiran yang terlintas di dalam pikiranku.

Dari pikiran tenang kegelisahanku, pikiran tentang kesenanganku hingga pikiran nakal yang membuat insting lelakiku bergejolak. Semakin lama semakin liar isi pikiranku mengenai breast form itu, sampai terlintas bagaimana jika ada seorang pria yang menculikku di klub malam dan benar-benar memperkosaku karena aku terlihat seperti wanita sunguhan dengan payudara yang besar dan indah.

Aku segera pergi ke kamar mandi dan menyalakan shower dengan air yang sangat dingin untuk menghilangkan pikiran nakal dalam isi kepalaku. Selesai mandi, aku mulai merias wajahku agar terlihat cantik. Aku berdandan ekstra keras agar benar-benar terlihat sempurna. Lalu aku memakai baju turtleneck dengan lengan panjang, baju yang benar-benar tertutup rapat tidak dapat memperlihatkan keindahan buah dadaku. Tapi keunggulan baju ketat ini dapat memperlihatkan lekukan tubuhku dan lekukanku dadaku, maksudku lekukan bra yang kupakai secara dadaku rata karena tidak memiliki buah dada yang besar seperti wanita sungguhan.

Kupandang lagi makeup ku di cermin, dan kurasa makeup ku sudah terlihat sempurna. Aku sengaja memberikan perhatian ekstra kepada makeup ku, dan membiarkan pakaian yang kupakai bukan pakaian yang spesial melainkan pakaian yang biasa. Karena pada nantinya ketika lingerie party, semua pakaian akan dilepas, sehingga saya, Fifi, Merry dan Natasya benar-benar hanya akan memakai pakaian dalam saja.

Memikirkan hal itu membuat insting lelakiku bergejolak liar tak terkendali lagi. Aku harus benar-benar berusaha menahan nafsu dan isi pikiranku agar tidak membuat Fifi, Merry dan Natasya ketakutan.

Cerita CrossdresserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang